Komandan Kekaisaran: Istrinya yang Cantik Telah Dimanja secara Berlebihan [1]

26

Dia adalah Mangsanya!

...

Tidak ada peralatan P3K di kereta, jadi dia segera mengeluarkan pensil dari ranselnya dan melepaskan timahnya, lalu memasukkannya ke tenggorokan Chen Yichen.

Dia meniupkan udara perlahan ke tenggorokannya.

Serangkaian gerakan, mulai dari membuat sayatan, membuka tenggorokan, membuat bukaan, hingga melakukan operasi darurat — setiap langkah diselesaikan dengan benar dan tenang.

Mu Feichi terkejut saat mengetahui bahwa sayatannya akurat dan terlatih dengan baik.

Tidak hanya tangannya tetap diam, tapi tatapan matanya benar-benar berbeda dari gadis muda yang akan pingsan begitu dia melihat Great White.

Makhluk kecil di hadapannya tampak serius dan hati-hati saat dia memegang pisau bedah.

Wajah mudanya kemerahan, seperti kelinci kecil yang lucu, memancarkan aura seorang gadis yang pemalu.

Dia mungkin belum dewasa pada usia ini dan dibesarkan di pedesaan, jadi matanya berkilau dan jernih. Jarang sekali mereka belum dinodai oleh dunia pada usianya.

Yun Xi berfokus pada melakukan pertolongan pertama. Banyak waktu telah diambil oleh penundaan Jiang Wanyun, jadi dia takut dia tidak akan bisa menyelamatkan Chen Yichen jika dia terlambat bahkan sesaat.

Untungnya, dia berhasil tepat waktu!

Setelah pertolongan pertama selesai, dia akhirnya bisa merasakan Chen Yichen bernapas melalui tenggorokannya sendiri dan dengan cepat menopangnya.

"Tuan Mu, bantu aku!" Yun Xi mendongak saat dia mendukung Chen Yichen dan membuatnya membungkuk ke depan. "Pukul punggungnya dengan keras!"

Dia mengulurkan tangan untuk menstabilkan tulang selangkanya dan menekannya bersamaan dengan frekuensi serangan Mu Feichi sampai Chen Yichen membatukkan sepotong roti yang telah bersarang di tenggorokannya!

Chen Yichen akhirnya bisa bernapas sendiri setelah mengeluarkan benda itu, perlahan sadar kembali.

Jiang Wanyun akhirnya menghela nafas lega saat melihatnya bangun. Dia terus berterima kasih kepada langit, bumi, dan bodhisattva di dalam hatinya.

Qi Yuan mengantarkan kotak P3K. Yun Xi menatap Chen Yichen yang sekarang sadar dan menekannya di kursi.

"Jangan bergerak atau berbicara. Saya akan membantu Anda menghentikan pendarahan dan mencegah infeksi untuk sementara, tetapi Anda masih harus turun di stasiun berikutnya dan pergi ke rumah sakit untuk mendapatkan jahitan."

Menyingkirkan pisau bedah, Yun Xi berdiri dan menatap Chen Yichen yang menatap tajam padanya. Dia menggerakkan bibirnya tetapi tidak dapat berbicara.

Dia menatapnya, jadi dia tidak ragu untuk melihat kembali padanya.

Matanya yang jernih memantulkan sosoknya di samping bintik-bintik kecil cahaya bintang yang berkilauan, sepertinya dia bisa melihat ke dalam jiwanya.

Chen Yichen berkedip perlahan dan tersenyum lemah sebagai upaya untuk berterima kasih padanya karena telah menyelamatkan hidupnya.

Yun Xi juga tersenyum kembali, menyeringai karena dia telah menyelamatkan nyawa.

Itu murni, polos, dan menyenangkan.

Saat itulah dia menemukan bahwa pemuda ini sebenarnya cukup tampan.

Mu Feichi yang diabaikan melirik pasangan itu, ekspresinya gelap saat dia mengambil kotak P3K dari Qi Yuan dan memasukkannya ke tangan Yun Xi. Dia terlihat muram.

Yun Xi berbalik, dan tatapan tajam pria itu jatuh ke wajahnya.

Dia tiba-tiba merasa diperlakukan seperti mangsa.

Baik! Dia seperti mangsanya! Mangsa yang telah jatuh ke dalam jebakan pemburu!

Perasaan itu sangat aneh, dan dia berbalik dengan panik untuk membuka kotak P3K untuk menghentikan pendarahan dan membalut lukanya.

Begitu Feng Rui melepaskannya, Jiang Wanyun berlari ke sisi putranya yang berharga dan dengan gugup memperhatikan Yun Xi menghentikan pendarahannya.

Sebuah sayatan telah dibuat di lehernya, dan dia hampir kehilangan nyawanya, jadi Jiang Wanyun akhirnya merasa benar-benar takut dan menatap Yun Xi dengan sedikit kecurigaan dan kekasaran dari sebelumnya.

"Terima kasih..."

Jiang Wanyun sedikit malu ketika dia mengingat tindakan gegabahnya sebelumnya, terutama karena itu terhadap seorang gadis muda seperti itu. Dia bahkan merasa lebih malu.

"Menyelamatkan nyawa adalah reaksi naluriah, kamu tidak perlu berterima kasih padaku."

Dia tidak mengambil pisau bedah untuk waktu yang sangat lama, dia juga bukan dokter yang percaya diri sejak bertahun-tahun yang lalu — dia bahkan bukan dokter lagi.

"Tuan Mu, minta keduanya menelepon rumah sakit di stasiun berikutnya. Minta dokter untuk menunggu mereka di stasiun berikutnya!"

Pewaris tertua dari Ayam sangat berharga, dan meskipun Yun Xi telah menyelamatkan nyawanya, dia masih meminta rumah sakit untuk menyelesaikan perawatan setelahnya agar dia tidak disalahkan jika terjadi kecelakaan lain.

Mu Feichi mengangguk dan berbalik untuk memberi perintah pada Qi Yuan.