Chapter I: Prolog

114 4 2
                                    

AI'S POV

Aku membuka mataku perlahan, mencoba mengumpulkan kembali nyawaku yang terlepas saat aku tertidur. Perlahan kusadari aku masih di tempat yang seperti biasa; diatas ranjang empuk berwarna putihku ini, tempat aku menghabiskan hampir seluruh hidupku.

Aku tidak memiliki orang tua, ibuku meninggal saat melahirkanku. Dan ayahku juga meninggal saat ia menjadi tumbal untuk menghidupkan ibuku, yang ternyata hanya kebohongan belaka. Oh iya, aku hampir lupa, namaku Tsukushima Ai, perempuan, berumur tujuh belas tahun, dengan tinggi seratus lima puluh empat sentimeter, kurasa berat tidak terlalu penting untuk di sebarkan.

Aku hidup sendiri di apartment ini, namun itu tidak apa, karena aku memiliki sahabat laki-laki yang kusukai bernama Kirifumi Ryouhei, aku biasa memanggilnya "Ryou". Ia adalah satu-satunya orang baik yang masih bersedia mengurusku. Mungkin aku sudah mati kalau tidak ada dia.

Sejak kematian kedua orang tuaku, aku menjadi NEET dan hikkikomori ditemani oleh Ryo. Game logika dan perhitungan adalah keahlianku. Yaa, mungkin itu sudah wajar sejak IQ ku mencapai seratus lima puluh delapan. Namun, mulai hari ini aku berhenti menjadi NEET dan Hikki! Aku akan bersekolah bersama Ryo di Raikan Academy! Kata Ryo, orang-orang disana tidak jahat, guru-gurunya ramah, dan sekolahnya juga bagus! Dari semua hal itu, satu-satunya yang menarik perhatianku adalah, tidak ada kelas satu SMA disana, hanya dimulai dari kelas dua SMA, dan lulus di kelas tiganya. Bagaimanapun juga, misteri itu akan tersingkap begitu aku memasuki sekolah itu.

"Oii, Ai, sudah belom ganti bajunya? Lama amat. Aku pegel nih berdiri di belakang pintu..." rintih Ryou dibalik pintu masuk apartmentku, aku di dalam sedang sibuk menguncir rambut jadi dua dan memakai seragam milik Raikan Academy.
"Ah, berisik, kalau nggak mau berdiri yaudah. Duduk aja biar kayak gembel yang lagi ngamen." Omonganku memang dingin kepada Ryou. Namun ia sudah memaklumi nya jadi itu bukan masalah besar. Katanya aku itu Tsundere atau apa? Ah, sudahlah.

"Ehh... Ai-tan jahaatt~~"
"Bodoh, kalau mengeluh terus malah kerasa capeknya."
"Iya iya, maaaff"

Selesai berganti baju, aku langsung keluar dengan menggebrak pintu tempat Ryou sedang bersandar. Seketika, aku menyodokkan lolipop rasa Vanilla ke mulutnya dengan berjinjit (karena ia terlalu tinggi untuk dicapai oleh orang sepertiku) sebelum berlari ke bawah melewati anak-anak tangga; meninggalkan Ryou tersedak di atas.

"Ai-tan! Untuk apa itu?!" Keluh Ryou yang berhasil mengejar langkahku menuju RA.
"Hadiah karena sudah menunggu. Kau suka Vanilla kan? Aku kebetulan punya setoples di rumahku. Ini mengartikan kalau aku tidak diam-diam mempersiapkan permen Vanilla di rumahku hanya untuk diserahkan kepadamu." Ujarku panjang lebar. Aku tidak ingin ia menangkap hal yang salah. Walaupun memang benar aku diam-diam pergi ke minimarket hanya untuk membeli satu bungkus Kyun Lollipop rasa Vanilla. Menurutku itu wajar karena aku menyukai Ryo.

"Ugh, mataharinya terlalu terik untuk seorang Hikki sepertiku..." ucapku seraya menutupi dahiku dengan tangan kananku dari sinar matahari.
"Hah? Bukannya hari ini suhunya hanya dua puluh empat derajat? Harusnya hari ini jadi hari terdingin di minggu ini!"
"Tetap saja. Di kamarku suhunya sepuluh derajat, dan aku tinggal disana selama sembilan tahun. Jadi, wajar saja"
"Ahahaha.... seperti yang kuharapkan dari seorang NEET..."

Perjalanan kami cukup dekat, ditambah dengan beberapa kali senda gurau oleh Ryou, aku merasa waktu berlalu cepat sekali. Mungkin karena suaranya yang membelaiku? Atau keceriaannya yang menyemangatiku? Ah, tidak mungkin. Orang bodoh macam apa yang dapat jatuh cinta dengan seseorang yang ceroboh, bodoh, dan simpel seperti dia? Oke, kuakui kalau aku orang bodoh dalam hal ini.

"Ai, lihat! Kita sudah sampai di RA-- eh? Ai? Kau dimana?"
Refleks kakiku membawaku pergi dari tempat ku berdiri tadi.

"T-t-t-t-terlalu banyak.... o-o-o-o-orang....."
"Oi, kau diman- Ah, ternyata disana..."

Wasurenaide (Don't Forget Me); Lying GameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang