Sembilan belas 🍃

105 8 0
                                    

Seungcheol bergegas ke rumah sakit setelah mendengar teriakkan Seungkwan saat Joshua menghubunginya tadi.

Saat tiba di rumah sakit tempat Jihoon dirawat, Seungcheol segera menuju kamar rawat Jihoon dan menemukan semua teman-temannya ada di sana - termasuk Jihoon yang sedang berbaring di ranjang rumah sakit.
"Ji? Kau tak apa? Bagaimana bisa seperti ini? Siapa yang membuatmu seperti ini? Apa luka parah? Berapa lama kau di rawat? Kenapa tidak mengabari ku? Kau tanggung jawabku, Ji!"

"Hyung tenanglah dulu, Jihoon Hyung baru masuk rumah sakit pagi tadi. Itu juga bukan karena hal yang parah," ucap Minghao.

"Bagaimana bisa? Kenapa kalian tidak ada yang menghubungi ku?" tanya Seungcheol.

"Kami sudah menghubungi mu Hyung," jawab Mingyu.

"Seungcheol-ah! Tenangkan dirimu, dia baik-baik saja. Bahkan tadi dia memaksa untuk pulang," ucap Jeonghan.

"Ji? Kau meminta untuk pulang? Tunggu! Tadi aku mendengar Seungkwan mengatakan jika Jihoon batuk darah, apa itu benar?" tanya Seungcheol.

"Tidak. Jihoon Hyung baik-baik saja, aku sengaja mengatakannya. Setidaknya Hyung cepat sampai di sini kan?" Seungkwan tersenyum manis setelah mengatakan itu.

"Kau tau aku bahkan menerobos 4 lampu merah bahkan hampir menyerempet ibu-ibu yang akan menyebrang jalan! Kau bahkan hampir membunuh ku saat mendengar itu," ucap Seungcheol.

"Hyung! Kau tidak perlu seperti itu. Aku baik-baik saja," ucap Jihoon.

"Bagaimana bisa aku tidak seperti itu? Aku mencari mu selama seminggu penuh dan hanya tidur selama 30 menit bahkan tidak tertidur selama seharian karena mengkhawatirkan dirimu! Kau pergi begitu saja bahkan kedua orang tuamu tidak tau kau dimana. Kau tanggung jawabku, tidak mungkin aku tidak khawatir Ji. Aku bahkan tidak memikirkan tentang diriku sendiri selama seminggu ini," ucap Seungcheol.

"Dan aku tidak memintamu untuk melakukan itu semua kan? Kau bahkan bisa bersenang-senang selama seminggu itu, jika kau mau. Tidak usah mengkhawatirkan diriku," ucap Jihoon.

"Bagaimana bisa, Ji? Dia saja tidak pernah datang ke kantornya selama seminggu ini, ponselnya selalu mati dan kau bisa tebak? Selama seminggu aku berusaha untuk menghubungi nya baru hari ini ponselnya aktif," jelas Joshua.

"Aku terlalu sibuk mencarinya," ucap Seungcheol.

"Selama seminggu ini aku bekerja dekat kantor mu untuk mengajari anak-anak bermain musik. Itu salah mu karena tidak datang ke kantor," ucap Jihoon.

"Sudahlah. Sekarang, jawab aku. Bagaimana bisa kau ada disini? Kau sakit apa sayang? Serius kah?" Seungcheol bertanya dengan raut khawatir.








































































































































ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

After : My Heart It's You | JICHEOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang