Hujan masih turun rintik-rintik suara azan mengumandang dimasjid sayup-sayup terdengar ditelinga membangunkan Rangga dari tidurnya.
Saat terbangun Kesadaran Rangga telah sepenuhnya pulih dia terkaget saat menyadari dirinya dalam kondisi setengah telanjang alias tak memakai baju dan celana yang sudahlah tak perlu dijelaskan lagi.
Dan seorang gadis berada dipelukkannya yang hanya memakai pakaian dalam.
Lebih parah lagi banyak bekas ciuman disekujur tubuh atas gadis itu.
Astagfirullah apa yang telah aku lakukan' batin Rangga penuh penyesalan.
Dilepaskan pelukkannya terhadap gadis ah tidak mungkin gadis itu sudah menjadi wanita lebih tepatnya perlahan setelah itu dipasangnya bajunya dengan cepat.
Wanita itu belum ada tanda-tanda akan terbangun dari tidurnya.
Tuk'tuk'tuk
Suara ketukan kaca mobil terdengar dan untungnya kaca mobil miliknya itu berkaca gelap akhirnya tidak tebus dari luar.
Ternyata yang mengetuk adalah seorang salpam yang biasanya berjaga di rumahnya.
Dengan cepat dia keluar dan menutup pintu mobil agar tak terlihat oleh salpam itu.
"Kemana saja kau semalam?!" kata Rangga datar.
Ya Rangga memang memiliki sikap yang sangat dingin bukan karna trauma atau sok gaya lah tapi memang dari lahir sudah seperti itu.
"Ma maaf tuan saya ketiduran didapur" kata salpam yang bernama mamat itu gugup.
"Kebiasaan!! Cepat buka pintunya" dengan sigap pak mamat membuka pintu utama yang kebetulan selalu dipegangnya untuk berjaga-jaga karna Rangga sering kali pulang malam karna lembur dan malas memenggang kunci takut hilang alasannya.
Setelah pintu utama rumahnya terbuka dengan cepat dia mengunci pintu mobil agar wanita itu tak kabur pikirnya.
🔔🔔🔔
Sampai kamar dengan singkat Rangga mandi dan mengerjakan sholat subuh seraya memohon ampun kepada Tuhan atas dosa yang sangat besar itu.
Beberapa menit kemudian diraihnya selimut yang ada di tempat tidur dengan sedikit berlari Rangga kembali kemobil.
Saat dibukanya pintu mobil ternyata wanita itu masih tertidur namun tubuhnya terlihat bergetar kedinginan.
Sungguh rasa bersalah semakin menghantuinnya, seharusnya dia membawa wanita ini terlebih dahulu lalu membersihkan diri tapi sudah lah nasi telah menjadi bubur.
Pak mamat sudah tak berada didekat mobilnya mungkin sekarang berada dipos jaga yang berjarak cukup jauh karena halaman rumahnya yang sangatlah luas.
Dan hap wanita itu sudah berada digendongannya dengan terbalut selimut tebal.
Entah kemana para asisten rumahnya belum nampak dari semalam tapi itu tak terlalu dipikirkan Rangga.
Dibawanya wanita itu masuk kekamarnya dan dibaringkannya diranjang.
Dan sekarang apa??!!' dengan pemikiran yang rumit Rangga berjalan bolak balik didekat wanita itu.
Tak mungkin dibiarkan begitu saja setelah sekian detik Rangga telah memutuskan dengan penuh keyakinan bahwa dia akan bertanggung jawab dengan menikahi wanita itu suka tidak suka.
Dicarinya telphone nya ternyata ada dikantung jas dengan keadaan mati.
Dipasangnya pengisi daya pada telphonenya setelah beberapa menit Rangga menhidupkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
After
General FictionPernah mendengar kisah seorang pria yang membakar jari-jemarinya Demi mengendalikan Nafsu syahwat-nya? Andai bisa Rangga ingin seperti pria hebat itu namun apa daya mata hatinya tertutup akan nafsu sesaat yang akhirnya semua yang tak diinginkan pun...