angst.
--
Malam ini aku tidak bisa tidur lagi. Hanya berbaring di tempat tidur tanpa henti. Berusaha memunculkan kantuk, aku membuka aplikasi pemutar musik di ponselku.
Jari jempolku men-scroll layar ponsel dan kemudian terhenti di judul sebuah lagu. Me Before You dari Paul Kim. Tapi itu bukan rekaman asli dari lagunya, melainkan sebuah cover.
Aku terdiam sejenak, berpikir apakah aku harus memutarnya atau tidak.
"Ah cuma lagu kok, gapapa deh."
Aku men-tap lagu itu, dan mulai terdengar suara lembut seorang pria.
너를 만난 그 이후로
사소한 변화들에 행복해져
눈이 부시게 빛 나는 아침
너를 떠올리며 눈 뜨는 하루Kupejamkan mata, mendengarkan lagu tersebut dengan seksama. Beberapa saat kemudian, air mataku menetes dan jatuh mengenai pipiku.
Aku membuka mata, lalu menyeka air mataku.
"Ternyata aku masih nangis kalo dengerin ini ya? Hahah." Senyuman pahit terukir di wajahku.
"Suara kamu gak berubah ya, masih merdu kayak dulu." ujarku.
Tanpa menghentikan lagu, aku membuka aplikasi chat di hpku, membaca beberapa pesan dan kemudian aku mematikan ponselku.
Dadaku terasa sesak, dan air mataku tumpah lagi. Kuambil tisu kering di samping tempat tidur dan kuhapus air mata yang sudah membasahi wajahku.
"Yuchan.. kamu baik-baik aja kan di sana?" ucapku sesenggukan, padahal aku tau aku tidak akan menerima jawaban apapun.
"Aku harap kamu bakal datang ke mimpiku, sekali aja. Untuk satu malam aja.." Air mataku jatuh sekali lagi, dengan masih sambil mendengarkan lagu yang sama.
Tak lama kemudian aku pun terlelap sambil memeluk guling di sampingku, lelah karena menguras tenaga dengan menangis. Lagu tersebut terputar sepanjang malam.
--
"Y/N. Kamu dengar aku?"
Aku mendengar suara seorang pria yang begitu familiar. Aku menoleh, dan mendapati pria yang sangat aku cintai berada di depanku.
"Yuchan?" Pria itu hanya tersenyum manis padaku.
"Y/N, aku datang." ucapnya.
Aku berlari ke arah sosok pria itu dan berusaha memeluknya, tapi gagal. Tubuhnya tembus, tidak bisa disentuh sama sekali. Aku mulai menangis lagi.
"Kenapa.. kenapa aku tidak bisa memelukmu?" Pria itu kembali hanya tersenyum.
"Karena ini mimpi, Y/N. Aku datang ke mimpimu. Kau yang memintaku datang." ujarnya. Pipiku kembali basah dengan air mata.
"Yuchan.. aku merindukanmu.. kembalilah.." pintaku sambil menatap matanya. Senyum diwajahnya memudar.
"Y/N. Jalanmu masih panjang. Kamu masih punya mimpi-mimpi yang belum kamu capai. Kejar semua hal itu. Kamu pasti bisa."
"Nggak papa, aku gak papa. Aku baik-baik aja, seperti yang kamu mau. Jadi jangan lihat ke belakang lagi, lihat ke depan, apa yang ada di depanmu, hadapi."
Tangisanku bertambah keras, tidak mampu lagi menahan kesedihan yang kurasakan.
"Maafkan aku karena sudah meninggalkanmu lebih dulu. Tapi kamu bakal menemukan pengganti aku. Dan itu tidak masalah, karena kamu masih hidup. Aku sudah di sini, aku tidak bisa melakukan apa-apa untukmu." Aku menggelengkan kepala sebelum menatapnya lagi dengan sedih.
"Yuchan.."
"Temukan orang baik, yang bisa menjagamu dan membahagiakanmu, tidak sepertiku yang hanya membuatmu menangis. Berlarilah, berlari secepatnya agar tidak ada yang bisa menghambatmu. Termasuk aku."
Pria itu berjalan mendekatiku dan memelukku. Walaupun aku tidak merasakan apa-apa, aku tahu ia memelukku dengan erat.
"Jangan sedih karena aku lagi ya? Aku sayang kamu, Y/N. Sekarang hiduplah bahagia tanpaku."
--
"Y/N! Bangunnn! Ini udah jam delapan!" Aku terbangun dari teriakan ibuku.
"Iyaa!" balasku refleks.
Kubuka mataku, ternyata pagi sudah datang. Sambil mengucek-ngucek mata, aku ambil ponselku untuk menggunakannya, tapi ternyata ponselku sudah habis baterai.
"Ah.. oh iya. Aku lupa mematikan lagunya." Terdiam sejenak, aku memikirkan isi mimpiku semalam.
".. benar. Jalanku masih panjang. Aku gak boleh terus-terusan terhenti di sini." Aku bangkit dari tempat tidur, kemudian merapikannya. Sudah saatnya aku bersiap menjalani hari ini.
"Terima kasih sudah datang ke hidupku, Kang Yuchan."
THE END.
--
Halo semuanya. Makasih buat yang udah mau baca cerita ini, padahal udah mau tiga tahun aku nggak lanjutin update heheh. Maaf aku gak udah lama banget gak ngelanjutin scenarios ini karena aku punya kesibukan sendiri di dunia nyata, dan wattpad ini memang sebenarnya untuk hobi aku, jadi aku gak banyak fokusin ke sini selama ini.
Untuk saat ini aku juga lagi berusaha nyari ide untuk bikin scenario dan cerita baru, untuk cerita pertama aku mulai dari cerita Yuchan yang ini.
Nah iya, di sini ceritanya Yuchan sudah meninggal dan Y/N yang dulu pacarnya masih rindu sama Yuchan, jadi Yuchan datang ke mimpinya buat bilang jangan sedihin dia lagi, anggap aja Yuchan sebagai batu loncatan untuk kehidupan Y/N yang baru.
Sedih banget ya? Heheh. Semoga kalian yang baca suka yaa dengan ceritanya. Makasih banyak semuanya!🙆🏻❤
ㅡ magnolilac (prev: pepperminthwi)
KAMU SEDANG MEMBACA
A.C.E Scenarios
Fanfiction"Seperangkat kehaluan seorang Choice yang ingin bahagia dengan A.C.E walaupun hanya dalam imajinasi." ● A.C.E X Reader ● only for straight stuffs. (no bxb). ● fluff/angst only code for members: ♢ Jun ♤ Donghun ¤ Wow ♧ Kim Byeongkwan ☆ Chan p.s: I...