Part 03

44 7 0
                                    

Happy Reading 💅


"Astaga Tae apa itu terjadi lagi ? "tanya Winwin dengan nada sangat khawatir sembari membatu Taeyong membersihkan darah yang masih mengalir dari hidung si cantik.

Taeyong pun hanya bisa mengangguk yang mengartikan iya pada winwin.

Winwin yang mengerti semua itu pun langsung membantu Taeyong.

"Sudah sudah jangan bergerak okay--- tenang mencobalah untuk rileks tae--" winwin membantu Taeyong agar tidak cemas dengan keadaannya saaat ini.

Taeyong mengikuti apa yang diinstruksikan pada Winwin untuknya.

Ia pun mengatur nafasnya lalu mencoba untuk tenang.

"sudah?--- sekarang masukkan ini kedalam hidung mu agar menghambat darah yang keluar-- lalu gantilah bajumu"

Taeyong mengambil tisu itu lalu menutup kedua lubang hidungnya. Setelah itu ia mengambil bajunya yang di beri oleh Winwin

Jika kalian bertanya mengapa Winwin mengetahui penyakitnya ini.

Ya karna Winwinlah yang pertama membuka surat hasil tes kesehatannya waktu itu dan memberi tau Yuta kakak sepupu Taeyong.

Kalian ingat penyakit Taeyong hanya orang terdekatnyalah yang tau keculi appa dan ommanya. Appa dan Omma Taeyong jarang berada dirumah dan pria manis itu sudah terbiasa hingga saat penyakit itu menerjang pun omma dan appanya tidak tau dengan itu karna sangat sibuk dengan pekerjaannya.

Winwin dan Yuta selalu membantunya dalam masalah apapun.

Taeyong sangat terimakasih kepada Winwin dan Yuta karna mau mengurusnya.

"Winwin Hyung-----jangan beri tau Yuta Hyung kejadian ini---dia pasti akan sedih lagi jika tau hari ini terjadi lagi" katanya dengan suara kecil yang masih bisa di dengar oleh Winwin.

"yaa aku tidak akan memberi taunya tapi aku mita padamu Tae jagalah kesehatan mu kau masih belum stabil---- ingat kau baru keluar dari rumah sakit dua hari yang lalu"ucap Winwin dengan sangat khawatir yang sedikit meninggikan suaranya.

Dua hari yang Taeyong keluar dari rumah sakit karena ia pingsan di kamar mandi dengan darah mengalir deras di hidungnya itu membuat Yuta dan Winwin semakin overprotektif kepadanya.

Jika sudah seperti ini Taeyong hanya bisa menundukkan kepala dan diam seribu bahasa sembari memegang kedua tangannya itu.

Winwin tidak tega melihatnya lalu memeluk Taeyong.

"Tae kumohon--- semangatlah untuk sembuh--- jangan seperti ini lee Taeyong sampai kapan kau bersikap baik baik saja di depan semua orang ? hu-- sampai kapan Tae?"ucapnya lalu melepas kukuhannya dan memegang kedua bahu Taeyong dan menatapnya.

"apa sampai aku dan Yuta membaw-" ucapannya di potong oleh Taeyong

"Tidak Hyung aku masih punya alasan untuk hidup dan aku tidak akan menyerah sebelum menyatakan perasaan ini kepadanya"Taeyong mengucapkan itu sambil menatap lekat mata Winwin lalu tersenyum getir.

Kebahagiaan dan tidak ada keraguan itu yang dilihat oleh Winwin di mata cantik Taeyong.

"Ba-baiklah ayo cepat kita ke kelasmu sebentar lagi dosenmu akan masuk" sembari menggotong Taeyong.

Winwin mengambil tas Taeyong lalu membantu Taeyong yang masih sedikit lemas.

Tampa mereka berdua sadari ada seorang lelaki yang mendengar percakapan keduanya dan dia sedang menyembunyikan isakanya sambil bersembunyi salah satu toilet itu.

'Kau kenapa Taeyong ?'ucapnya dalam hati dengan air mata yang masih menetes.

Winwin dan Taeyong sudah di depan ruangan Taeyong.

"Tae---- Taeyong Yaaa!!! Lee Taeyong astaga anak itu--- apa dia tidak mendengarkan aku?" Ten dia dari tadi memanggil Taeyong dengan berteriak tapi tidak didengar oleh si cantik.

"Yaa!!!! Lee Taeyong!!" teriaknya lebih keras

Usahanya berteriak dengan sekeras itu tidak sia-sia walau pun semua mata melihatnya.

Untung saja tidak ada dosen di sini.

Taeyong yang merasa namanya dipanggil pun membalikkan tubuhnya begitu juga dengan Winwin yang sedari tadi membantunya karna ia sedikit lemas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Taeyong yang merasa namanya dipanggil pun membalikkan tubuhnya begitu juga dengan Winwin yang sedari tadi membantunya karna ia sedikit lemas

Ya-- ten ada apa kau memanggilku ? ucapnya dengan sedikit lemah dan lembut.

Ten yang mendengar dan melihat Taeyong begitu lemas pun bertanya.

Ada apa Tae apa kau sakit? Hu? Sakit apa? Kalau begitu kau tidak usah ikut acara ini---

Khawatirnya ten yang melihat Taeyong yang sepertinya lagi tidak sehat.

Aku baik ten hanya saja tadi aku tidak memakan sarapanku jadi lambungku sedikit emmm-- sakit yaa itu sakit ucapnya dengan gugup karna melihat ekspresi ten yang khawatir padanya.

Taeyong tidak suka ini Taeyong suka di kasihani dan dikhawatirkan seperti ini.

Baiklah jika perutmu sudah membaik setelah jam makan siang pelatih menyuruh kita kumpul di ruang latihan

Dan ingin membahas tentang itu--- emm per-- perkemahan jika aku tidak salah dengar itu kata ten lalu Taeyong mengiyakan ucapan ten.

Yaa bisa kan nanti kau menjemputku dikelas? Aku hanya tidak ingin pergi sendirian nanti katanya setelah itu menatap Winwin yang masih ada di sampingnya.

Nanti ak-- kata Winwin di potong oleh ten

Biar aku saja Sunbae yang mengantar Taeyong lagian aku juga teman kelas Taeyong menawarkan agar Taeyong ikut dengannya lalu Terseyum ke arah Winwin.

Emm kalau begitu terima kasih ten-- tolong jaga adikku ini dan maaf jika merepotkan mu?!! kata Winwin sambil membalas senyum ten

Sama-sama Sunbae-- kalau begitu ayo Tae kita masuk dosen sebentar lagi akan datang-- mari Sunbae ucapnya lalu menggandeng Taeyong.

Winwin lihat itu pun tersenyum.

Semoga kau cepat sembuh Tae Winwin berkata dalam hati lalu pergi ke ruangannya.

Withered roses (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang