Keseharian di Istana Kerajaan

17 1 0
                                    

Fajar menjelang, Keluarga Kerajaan Masoud bersiap menunaikan sholat subuh berjamaah di Masjid Al-Aqsa, masjid kebanggaan Negeri Palestina. Adzan berkumandang, Ayahanda Raja Ziad bersama keempat Pangeran Kerajaan Masoud pergi menuju Masjid Al-Aqsa. Sedangkan Ibunda Ratu sholat subuh munfarid (sendirian) di kamar istana. Sesampainya di Masjid, iqamah berkumandang dan Pangeran Baraa maju ke Mihrab (tempat imam sholat) untuk mengimami sholat subuh di fajar hari tersebut.

Selesai sholat subuh, mereka kembali ke istana untuk melanjutkan kegiatan mereka masing-masing. Sebelum melanjutkan kegiatan mereka, mereka berkumpul di ruangan makan istana untuk bersarapan pagi bersama.

"Apa kegiatanmu hari ini, Baraa?" tanya Ibunda Ratu.

"Tidak ada, Bu. Aku hanya ingin mengulang pelajaranku yang sempat terhenti dan murajaah hafalanku. Kalau ada yang perlu aku kerjakan, suruh saja aku, Bu, Yah" jawab Pangeran Baraa.

"Lihat nanti saja, Nak. Jika ada perlu aku akan memintamu membantuku. Mungkin hari ini Ayah ada sedikit rapat bersama Menteri-Menteri kerajaan." Ayahanda Raja memberi tahu.

"Baiklah, Yah."

Pangeran Shady dan Pangeran Omar menyudahi sarapannya dan pamit dengan keluarga untuk pergi ke sekolah.

"Yah, Bu, Kak, aku dan Kak Shady berangkat yaa" ucap Pangeran Omar sambil menyalimi keluarga satu per satu.

"Hati-hati di jalan, dan belajar dengan serius di sekolah. Jangan buat ulah lagi disana, Omar.." ucap Pangeran Ahmed ambil mengacak rambut Pangeran Omar.

"Tidak, kak.. tapi apa jadinya jika aku tidak seperti itu.." jawab Pangeran Omar memelas.

"Sudahlah, Omar.. mari berangkat." (ajak Pangeran Shady sambil menarik tangan Pangeran Omar.


Pangeran Shady dan Pangeran Omar meninggalkan istana untuk bersekolah.


"Adaa saja ulah mereka itu ya" ucap Pangeran Baraa sambil geleng-geleng.

"Iya iya, tapi biarkan mereka menikmati masa remajanya, kak" jawab Pangeran Ahmed.

"Bukannya dulu kamu juga begitu, Ahmed?" singgung Ibunda Ratu.

"Hahaha iya aku ingat saat kamu nangis minta dibelikan mainan kereta oleh Ayah. Masak kamu maksa Ayah beli mainan. Bukannya beli sendiri hahaha" Pangeran Baraa mengulang kisah kecil mereka.

"Ahh kakak ini.. tapi sekarang aku sudah jauh lebih dewasa kan?"

"Saking dewasanya, kamu melebihi aku sekarang hahaha"

Seisi ruangan makan sarapan dengan penuh canda tawa.


Di Taman Istana


"قَالَ لَهٗ صَاحِبُهٗ وَهُوَ يُحَاوِرُهٗۤ اَكَفَرۡتَ بِالَّذِىۡ خَلَقَكَ مِنۡ تُرَابٍ ثُمَّ مِنۡ نُّـطۡفَةٍ ثُمَّ سَوّٰٮكَ رَجُلًا"

Pangeran Baraa sedang mengulang hafalannya.


Datang Pangeran Ahmed dari sisi belakang Pangeran Baraa untuk mengejutkannya.

"Baaa!" kejut Pangeran Ahmed.

"Astagfirullah Ahmed. Kamu iniii" ucap Pangeran Baraa sambil mengelus dada.

"Akhirnya kakakku kaget dengan kejutanku hari ini. Kenapa sih sebelumnya ga pernah kaget, Kak?"

"Yaa kamuu, ga pinter-pinter bikin aku kaget. Makanya selalu ketahuan sama aku kan?"

The Wise PrinceWhere stories live. Discover now