Tidak butuh waktu lama viona akhirnya sampai di tempat dia bergelut dengan pikirannya setiap hari setiap waktu setiap detik ,tempat yang di anggap nya sebagai teman tentu saja rumah nya,untung saja ketika kedua orangtuanya sebelum meninggal mereka pernah memberikan wasiat agar rumah ini kelak menjadi milik viona meskipun perusahaan ayahnya di kelola oleh pamannya saat ini
"Huh akhirnya sampai juga"dia membuka pintu dan melihat betapa sepi nya rumah ini , terkadang dia sangat sakit ketika kembali ke rumah ini mengingat kebersamaan keluarga hangat ini waktu dulu
Viona segera melangkahkan kakinya ke kamar mandi untuk melakukan ritual kebersihan dirinya tentu saja membasuh badannya yang terasa lengket
Sesudah kegiatan tersebut dia memasak seadanya karna perutnya sudah keroncongan minta di isi
"Ayah ibu kenapa kalian meninggalkanku?,aku kesepian,aku takut"gumam viona sambil menahan air matanya
"Astaga viona Apa yang kau bicarakan hei kau hidup mempunyai tuhan kau harus percaya pada takdir"gerutu viona pada dirinya sendiri
Pukul 23:00 viona masih bergelut di meja belajarnya untuk mengerjakan tugas kuliah yang sangat menumpuk,tidak ada yang membuatkan susu ,tidak ada makanan,jika kalian bertanya kemana pembantu rumah ini jawabannya pembantunya sedang pulang kampung karna anaknya akan melaksanakan pernikahan, tentu viona tidak bisa membantah karena itu adalah momen sakral
Drrrttt...drrrttt
"Haishhh siapa yang menelfon malam malam begini"kesal viona sembari mengambil handphone ,ketika dia membaca kontak tersebut vioana sedikit kaget karena yang menelfon adalah paman nya sendiri,astaga viona merwsa berdosa karna menggerutu tidak jelas pada pamannya sendiri"Hallo viona"sapa pamannya dengan suara khas seorang pria paruh baya
"Hallo paman,maafkan viona karena lambat mengangkat teleponnya"balas viona sedikit kikuk karena merasa tidak enak
"Ahhh tida apa apa Vio, apakah kau baik baik saja?kau sudah makan? berkunjunglah ke sini istriku sangat merindukan mu"
"Eumm paman aku baik baik saja,aku sudah makan,ahhh lain kali ketika ada waktu aku akan berkunjung kesana"balas viona dengan senyuman nya yang mengembangkan,dia sangat bersyukur masih ada seseorang yang merindukannya
"Baiklah baiklah,jaga dirimu baik baik ,paman tutup telefonnya,bye"
"Bye paman"
Tut..Tut . sambungan telefon berakhir
"Hoaamm jam berapa ini"viona melihat jam dinding yang sudah menunjukkan angka 12:21 sudah lama juga dia bergelut di meja belajar ini Samapi matanya terasa perih,"baiklah saatnya aku tidur"
Viona beranjak dari kursi menuju kasur nya untuk merebahkan dirinya yang lelah
Tanpa menunggu lama viona memejamkan matanya menuju alam mimpi
__________________________
Di sisi lain"Baiklah babe good night aku mencintaimu"jelas seorang pria dengan menampilkan senyum yang manis siapa lagi kalau bukan zevano Alexander Louis
Dia baru saja berbincang dengan kekasih hatinya Veronika Margareth lewat telefon
Zevano merebahkan tubuhnya di kasur king size nya dia nampak berfikir dengan mata lurus ke atas
"Kenapa viona sekarang berbeda,kenapa dia terlihat canggung ketika aku berhadapan dengan dia"gumam lelaki itu sesekali memejamkan matanya
Sampai pada akhirnya dia terlelap
__________________________
Kring kring.....
Alarm berbunyi menandakan sudah pukul 06:30 membangun gadis cantik bukan suara alarm saja bahkan matahari masuk ke celah jendela untuk membangun kan gadis itu siapa lagi kalau bukan viona si secret admirer zevano Alexander Louis"Hoaaammm sudah pagi ternyata"merentangkan tangannya ke atas ,dengan rambut acak acakan dia turun dari kasur nya menuju kamar mandi tidak lupa dia mandi
Setelah itu dia sudah lengkap dengan pakaiannya memakai celana jeans dark blue dengan atasan blouse rajut bercorak bunga tidak lupa rambut nya di gerai dan memakai sepatu boots hak pendek menambahkan kesan yang berkarisma
Sesudah bergelut dengan penampilannya dia melangkahkan kakinya menuju kulkas mengambil makanan cepat saji untuk sarapan ,ingat dia tidak memasak karena malas bukan tidak ada bahan makanan,
"Astaga sudah siang aku harus pergi ke kampus"gumam viona sambil berlari ke halaman rumah tidak lupa mengunci rumah nya tersebut
Dia kaget melihat mobil yang terparkir di depan rumahnya dengan seorang laki laki yang berada di dalam mobil tersebut di sertai dengan senyum manis nya
"Hai viona cepat aku sudah lama menunggu,ini sudah siang"teriak zevano dengan muka yang berseri
Viona segera berlari ke arah zevano dengan senyumannya
"Kenapa kau tidak menghubungi ku kalau kau ingin menjemputku?"membuka pintu mobil dan duduk di sebelah zevano
"Ah aku malas membuka handphone,lagian aku menjemput sahabatku sendiri bukan orang lain"jelas zevano sembari melirik ke samping
"Haha ia kau benar,so terimakasih banyak vano kau sangat baik"jawab viona dengan cengengesan
Mobil pun melaju dengan kecepatan sedang ,hening beberapa saat sampai zevano mencairkan keheningan tersebut
"Bay the way Vio kenapa kau tidak mempunyai kekasih,?"tanya zevano yang membuat viona tertegun
"Eummm aku mencintai laki laki tapi sayangnya dia tidak mencintaiku ,dia juga sudah mempunyai kekaish yang sangat cantik,dia hanya menganggap ku sebagai teman"jelas viona sambil menunjukkan senyum nya
"Woah siapa lelaki itu?,apakah satu kampus dengan kita?
"Haisshh kenapa kau ingi tahu sekali"kesal vioan kepada sahabatnya tersebut
"Hei kau aku kan sahabatmu!"lantang zevano yang suka membuat empu di sebelahnya tertawa
Mereka tidak menyadari bahwa mereka sudah datang di universitas ini
"Terimakasih zevano aku duluan,jangan lupa temui kekaishmu "viona sembari melambaikan tangannya pada zevano
"Ahh yaaa bye"
"Yatuhan apa ini,kenapa setiap aku melihat viona aku merasa hal yg berbeda ,astagaaa apa apan aku ini ingat vano dia sahabatmu dan kau sudah mempunyai kekasih"gerutunya pada dirinya sendiri
To be continued
KAMU SEDANG MEMBACA
GRADASI
Teen FictionSebuah lingkaran hidup yang membawaku masuk kedalam ikatan yang rumit,Mencintai seorang sahabat yang sudah mempunyai pujaan hati, lantas aku seperti Gradasi yaitu hanya ceceran warna yang sedikit arti...