XV

1.5K 59 0
                                    



Hari telah berlalu begitu cepat dan kini tepat 3 hari setelah kejadian Mingyu marah marah pada Jihoon dan Soonyoung.

Dan tadi malam Jihoon juga menghubungi Soonyoung jika keadaan Dino semakin parah. Maka dari itu Seungcheol,Jeonghan,Wonwoo dan Soonyoung bergegas pergi ke rumah sakit untuk melihat kondisi Dino.
Jeonghan sudah tak lagi menangani Dino karena kambuh Dino saat ini lebih parah daripada sebelumnya.












































Mereka berangkat bersama sama ke rumah sakit dan di sana sudah ada Jihoon yang menunggu mereka di depan kamar dongsaengnya.

"Hikss Soonyoungie~~" isak Jihoon saat Soonyoung menghampirinya

"Sssttt uljima Jihoon-ah. Ada aku di sini" tenang Soonyoung sambil mengelus kepala kekasihnya

"Jihoon bagaimana keadaan Dino?? Dia baik baik sajakan??" tanya Seungcheol

"Hikss tad-tadi malam d-di-dia kesulitan bernafas hyung hikss" kata Jihoon sambil terisak

"Tap-tapi untunglah euisa bisa menanganinya"

"Di mana orang tuamu??" giliran Jeonghan yang bertanya

"Mereka sedang bertemu dengan euisa daritadi dan belum kembali" jawab Jihoon yang mulai tenang karena ucapan Soonyoung yang bagaikan mantra baginya

"Wonu-ya" panggil Jihoon pada Wonwoo yang berada di samping Jeonghan

"Ne Jihoon-ie??"

"Bisakah kita berbicara berdua??" tanyanya

"Kajja kita bicara" kata Wonwoo

Dan akhirnya Jihoon menggandeng lengan kiri Wonwoo sedangkan tangan kanan Wonwoo sibuk memegang tongkat bantunya. Mereka meninggalkan 3 orang yang terlihat sedang mengintip ke dalam kamar Dino.

Jihoon membawa Wonwoo ke taman rumah sakit ini dan mereka duduk di sebuah bangku yang cukup ditempati oleh beberapa orang.
Bagusnya saat ini di taman tersebut sedang tidak ada orang selain mereka berdua.



"Jadi kau mau bicara apa Jihoon-h??" tanya Wonwoo mengawali

"Aku akan menceritakan sesuatu padamu"

"Sebenarnya Chan-ie. Dia menyukaimu Wonu-ya" kata Jihoon

Wonwoo yang mendengar apa yang dikatakan oleh Jihoon barusan hanya tersenyum samar.

"Ne Jihoon. Aku sudah mengetahuinya. Mmmm mungkin sekedar menebaknya" jawab Wonwoo yang membuat Jihoon terkejut

"Mwo??! Ka-kau tau jika adikku menyukaimu???" tanya Jihoon yang dibalas anggukan oleh Wonwoo

"Majjayo!!! Tapi sebenarnya aku tak tau pasti. Aku hanya sekedar menebaknya" kata Wonwoo

"Darimana kau berpikiran jika adikku menyukaimu??"

"Kau pikir aku adalah jenis orang yang tidak peka sepertimu?? Dilihat dari perlakuannya padaku saja aku sudah bisa menyimpulkan jika Chan-ie menyukaiku. Perlakuannya yang sangat lembut dan sangat perhatian padaku jelas menggambarkan perasaan hatinya sekarang Jihoon-ah" kata Wonwoo sambil tersenyum sedikit

"Aku bersyukur kau mengetahuinya Wonu-ya. Dan kau tenang saja,meskipun dia adikku tapi aku tak akan memaksamu untuk menerima perasaannya. Aku hanya ingin menyampaikan sesuatu padamu"

"Mwoya??"

"Chan-ie berpesan padaku 2 hari yang lalu jika saat ini dia tak bisa tertolong. Dia ingin memberikan hadiah terindah untukmu Wonu-ya" kata Jihoon yang membuat Wonwoo penasaran

"Apa?? Apa itu??" tanya Wonwoo penasaran

"Matanya. Dia ingin memberikan matanya untukmu agar kau bisa menjadi namja yang sempurna lagi" kata Jihoon yang berusaha menguatkan hatinya agar tak menangis lagi





"Sebegitu besar kau mencintaiku Chan-ah?? Kuharap kau selalu bahagia. Tapi mainhae aku tak bisa membalas perasaanmu padaku"-jww




"Dia sudah mencari tahu apakah matanya cocok dengan matamu secara diam diam. Dan hasilnya cocok Wonu"

"Aku masih mengingatnya. Betapa bahagianya dia saat bercerita jika dia tak sabar ingin memberikanmu kehidupan yang sempurna padamu lewat matanya" kata Jihoon yang mampu membuat Wonwoo berkaca kaca hingga tak lama setelahnya,akhirnya lelehan air mata itu turun dari kelopak mata Wonwoo.

"Ak-aku tak bisa menerimanya Jihoon" kata Wonwoo

"Waeyo?? Kau tak mau melihat lagi Wonwoo??"

"Aniya. Tentu saja aku ingin melihat lagi. Tap-tapi ba-bag-bagimana dengan Chan-ie sendiri?? Ak-aku tak tega Jihoon-ah" kata Wonwoo

"Dia yang meminta ini terjadi. Aku juga lmendapat firasat jika apa yabg dikatakannya tentang umurnya itu benar Wonwoo hikss. Ak-aku belum siap hikss kehilangan adik kecilku" akhirnya pecah sudah tangisan dari Jihoon

"Tap-tapi aku bisa apa jika Tuhan sudah menentukan jalannya"

"Maka dari itu Wonwoo. Umtuk membuatnya bahagia,kau harus menerima permintaannya itu" kata Jihoon

"La-lalu bagaimana orang tuamu??" tanya Wonwoo

"Gwaenchana. Mereka juga sudah setuju dan berusaha mengikhlaskannya"

"Tapi kenapa kalian sangat yakin jika Chan-ie akan benar benar tiada??"

"Karena setelah menangani Chan tadi malam,euisa berkata jika kemungkinan besar adikku bisa bertahan hanya sekitar 4 sampai 5 hari saja. Karena jantungnya sudah tak bisa bekerja dengan normal dan melakukan operasi donor jantung juga tak berfungsi apapun baginya" jelas Jihoon

"Jadi kau mau kan menerima hadiah dari Lee Chan??" tanya Jihoon

"Hmmmmuhhh. Ne aku bersedia jika hal itu bisa membahagiakan Chan-ie Jihoon-ah" kata Wonwoo yang menbuat Jihoon tersenyum lalu memeluk erat Wonwoo

"Gomawo Wonu gomawo. Aku senang sekali kau mau membantuku" kata Jihoon

"Kau tenang saja Jihoon. Aku akan selalu membantumu selagi aku mampu" ucap Wonwoo yang membalas pelukan Jihoon


"Gomawo Chan-ah. Kau memang namja yang baik"-jww













Tbc.....
Sorry for typo
Mendekati end nih cerita
|\/| × \/\/

Begin Again (Too Late Sequel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang