Chapter 5

635 96 3
                                    

Act 1: happy

Chapter 5 : Hari terakhir di semester 3
[ bagian 5 ]

"Junkyu... apakah kau melihat ikat pinggangku?" teriak Haruto dari dalam kamar.

"Kau kan selalu menaruh nya di balik pintu, coba kau lihat disana." jawab junkyu sambil memakai sepatunya.

"Ah ketemu, terimakasih sayang," ujar Haruto berterimakasih.

"Iya, lain kali jangan melupakan barang mu, aku saja hafal dimana letaknya," balas junkyu sedikit mengomel.

Junkyu yang sedang memakai sepatu terheran-heran dengan sahabatnya itu. Padahal itu bukan barangnya tetapi ia hafal dimana letak barang itu. Dasar Haruto pelupa, kata hatinya berkata demikian.

"Junkyuu!" teriakan Haruto kembali memanggil sahabatnya itu.

"Ya? Ada apa?" balas junkyu yang kini sedang mengikat tali sepatunya.

"Kau tahu dimana letak sweeter rajut biru ku?" tanya Haruto sembari menyembulkan kepalanya di balik pintu.

"Ada di ruang laundry di atas meja gosokan, baru saja aku menyetrika tadi," jelas junkyu membalas perkataan Haruto.

Setelah mendengar perkataan itu. Haruto langsung melenggangkan kakinya menuju ruang laundry untuk mengambil sweeter itu. Junkyu yang melihat Haruto tengah sibuk mencari barangnya hanya bisa menggelengkan kepala.

"Ah iya, terimakasih sayang," ujar Haruto yang telah menemukan apa yang telah ia cari.

"Iya sama sama, cepatlah aku takut kita terlambat" pinta junkyu kepada Haruto.

"Junkyuuu!" teriak Haruto kesekian kalinya memanggil junkyu.

"Apalagi sekarang?" Pekik junkyu menaikkan intonasi suaranya.

'Tidakkah ia mempunyai mata, apa susahnya mencari terlebih dahulu daripada terus menerus bertanya kepadaku'-batin junkyu

"Aku tidak bisa menemukan kaus kakiku," balas Haruto yang tengah kebingungan di ruang laundry.

"Sudah bersamaku, sini cepat, aku tidak ingin kita telat," jawab junkyu memutar bola matanya Malas.

Haruto yang mendengar itu pun langsung keluar dari ruang laundry. Langkah kaki Haruto terhenti ketika ia sudah di samping junkyu. Dengan terburu ia langsung duduk di lantai. Di sebelah junkyu, Haruto memamerkan senyum tak bersalahnya sebelum ia mengambil sepatu dari rak .

"Maafkan aku, tadi aku tidak bisa menemukan barang-barangku," imbuhnya meminta maaf kepada junkyu sambil mengenakan sepatunya.

"Makanya lain kali kau harus meperdulikan barang-barangmu, jangan selalu mengandalkan ku untuk merapihkannya," gerutu junkyu yang memandangi Haruto.

"Iya maafkan aku, tetapi jangan memarahi ku seperti itu dong," timpalnya kepada junkyu.

"Memangnya kenapa kalau aku memarahimu?, jelas jelas kau yang salah disini," protes junkyu tidak terima dengan perkataan sahabatnya itu

Haruto yang sudah memakai sepatunya langsung menjawab perkataan sahabatnya itu. "Karena itu tidak baik bagiku," jelas Haruto yang kemudian menoleh menghadap junkyu,

Dear Diary || HARUKYUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang