Satu

8 1 0
                                    

Sudah pukul 10 malam tapi mataku masih belum bisa terpejam, jariku terus bergerak dilayar ponselku.

seperti biasa, aku sedang mencari ruang siaran radio streaming yang menarik untuk dikunjungi.

yah, beginilah rutinitas pengangguran.

beberapa bulan belakangan ini, aplikasi audio live streaming (spoon) adalah alasan utama aku mulai sering begadang lagi.

sebenarnya, di tahun lalu aku sudah pernah mengunduh aplikasi itu juga cuman aku rasa masih kurang paham untuk apa dan bagaimana cara mainnya, baru 3 hari main uninstall.

kenapa sekarang jadi rutin, aku rasa karna aku sudah paham dan banyak menemukan teman virtual yang selaras denganku, jadi kecanduan main aplikasi itu.

sudah banyak sekali aku berteman dengan orang-orang diluar pulau, salah satunya ya si Bian.
saat ini aku beralih ke line, membalas chat Bian.

haha, sedikit cerita dia ini teman virtual yang sangat random.

kenal dengan dia pun hanya sebatas dia sering masuk liveku dan stay.
aku lupa bagaimana awal percakapan kita sampai jadi akrab, bahkan aku curhat tentang circle pertemananku di spoon, yang mana aku baru saja bermasalah dan ditinggalkan oleh circleku sendiri.

"ayo masuk grup serbaguna" ajak Bian.

aku tertawa membaca isi chatnya, yang benar saja? dia mengajakku untuk bergabung di group chat line miliknya bersama teman-temannya dari spoon juga.

katanya grup itu grup untuk mabar, anggota-anggotanya pada suka main game.  jadi, dari pada aku main sendiri mending ikut grup main bareng temannya.

sedikit ragu, karna aku malu gak kenal siapapun kecuali dia tapi akhirnya aku mengiyakan, aku pikir gak ada salahnya gabung.

Tapi, apa mungkin aku bisa nyambung?.

"ada baskara juga di grup itu"
aku menyerngit, baskara? kayaknya aku sedikit tau, tapi gak terlalu kenal jadi gak terlalu perduli.

setelah bergabung ke grup yang namanya DJBGST, aku iseng ngecek nama-nama anggotanya berharap ada orang lain yang mungkin aku kenal akrab biar gak canggung di grup itu.
ada satu nama yang aku kenal, Lia.
tapi sayangnya lagi-lagi aku gak akrab hanya pernah masuk live dia aja.

baru saja ingin keluar aplikasi, ada satu pesan digrup itu yang menyebut namaku.
hmbl : "eh gemi gausah sok iye lu, sini naik!"

hah? apaansih, siapa sih, belum apa-apa sudah ngatain orang sok iye.
aku beneran gak tau itu siapa, kenapa dia bisa tau aku.

aku gak gubris, aku langsung aja sok sokan nyapa semuanya salam kenal.
ternyata aku disambut ramah sama anggotanya, salah satunya dewi.

karna mulai tertarik aku pun join callgroup. di call itu ada beberapa orang yang tetap saja gak ada yang aku kenal. si bas bas yang aku sekedar tau itupun gak ada. aku diem.

beberapa mulai nyapa aku, ngajak ngobrol sampai akhirnya aku tau ternyata "hmbl" itu si baskara.
iya aku ingat dia itu temannya temanku si suya aku pernah ketemu dia di live room suya. emang sksd banget anaknya, ga heran.

aku masih jadi penyimak,
beberapa orang ada yang sedang mabar, sisanya sedang diskusi yang aku gak tau bahas apa.
karna merasa masih baru banget aku masih lebih banyak milih untuk diam.
sesekali bicara jika ditanya.
selama 40 menitan aku dengerin mereka ngobrol ternyata mereka cukup asik, dari tadi mereka cuap-cuap perihal apapun menurut mereka itu menarik untuk diobrolin.

dari yang awalnya mereka nanya keadaanku dan lingkungan tempat tinggalku lalu dijadikan topik pembahasan yang panjang sambil bercandaan.
aku pun ikut tertawa ketika salah satu diantara mereka di bully namun tetap dalam konteks bercanda.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 06, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Baskara & gemi : Awal ToxicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang