The Feeling

196 22 35
                                    

8 Januari 2079

Silvanna kini tengah berkutat dengan buku bukunya di perpustakaan pribadinya. Ia sedang mempelajari mantra mantra sihir bersama Natalia.

"Tuan putri," panggil Natalia. "Ya, ada apa?" balas Silvanna. "Saya masih mempersoalkan tentang kehadiran pasangan blood demon itu, bagaimana dengan anda?" tanya Natalia.

"Kau masih mempersoalkannya? Hmm, sejujurnya banyak sebagian warga yang
mempersoalkan hal itu juga, tapi menurutku mereka demon yang baik, kemarin Nona Carmilla baru saja berkunjung dan memberiku cinderamata yang indah," cerita Silvanna.

"Kau masih resah dengan kehadiran mereka ya? Kurasa kau hanya perlu mendekatkan diri dengan mereka. Mungkin kau enggan melakukannya, tapi percayalah, mereka tidak berbahaya," lanjut Silvanna.

Tak lama kemudian datanglah Fanny dengan tidak aesthetic nya.

"Salam kepada bintang pertama kerajaan Moniyan, yang mulia putri Silvanna," salam Fanny. "Lain kali masuklah melewati pintu. Ada masalah apa sampai kau masuk lewat jendela Fanny?" tanya Silvanna.

Fanny menyerahkan sebuah undangan yang dibalut oleh
kertas coklat kepada Silvanna.

"Apa ini Fanny?" tanya Silvanna.

"Undangan untuk anda, yang mulia," jawab Fanny.

Silvanna membuka undangan itu.

"Ulang tahun raja Levion? Ah, raja dari kerajaan Exeondria itu ya," Silvanna ingat, Raja Levion adalah Raja yang mengadopsi Granger. //ciee ketemu calon papa mertuaaa...

"Tunggu, 3 hari lagi?! Ini mendadak sekali. Apa kau ikut Fanny?" tanya Silvanna.

"Semua anggota Lightborn juga diundang termasuk saya," jawab Fanny.

"Baiklah, kita akan berangkat bersama!" putus Silvanna.

"Ee... Yang mulia, tampaknya kita tidak bisa berangkat bersama," sela Fanny.

"Eh? Kenapa?"

"Karena mereka memutuskan untuk berangkat dengan pasangan mereka. Alucard akan datang dengan Miya, Harith akan datang bersama Nana, dan Kapten Tigreal akan datang dengan seseorang," jawab Fanny.

"Seseorang? Siapa?" tanya Natalia yang tampak sedikit kecewa. "Entahlah, dia tidak memberitahuku. Kenapa memang?" jawab Fanny. "Tidak, hanya ingin tahu saja."

"Sial, Dyrroth juga pasti akan datang dengan Ruby, tidak mungkin aku akan mengganggu mereka," kata Silvanna kesal.

"Maafkan saya yang mulia, tapi saya bisa membantu anda mencari hadiah dan memilih gaun, " bujuk Fanny.

"Ah! Aku lupa! Natalia, kau dipanggil oleh kapten Tigreal sore ini di ruanganya," info Fanny. "Hmm... Baiklah, aku akan kesana," kata Natalia sedikit lesu.

"Ah, maaf kan saya tuan putri, tapi tampaknya saya ada keperluan sekarang, saya ijin pamit," Natalia meninggalkan Fanny dan Silvanna setelah Silvanna mengangguk.

"Sebenarnya dia kasihan sekali, dia memendam rasa itu pada Kapten, tapi Kapten sepertinya tidak peka," kata Silvanna.

"Anda benar yang mulia," setuju Fanny. "Hei, apa kau tidak berniat untuk memberitahu hal itu ke Kapten?" tanya Silvanna. "Tampaknya tidak, saya masih ingin melihat lika liku kisah mereka," jawab Fanny.

"Sejujurnya aku menantikan hal yang menarik dalam kisah mereka. Ah! Fanny, apakah Granger sudah kembali ke kerajaannya?" tanya Silvanna. "Sepertinya sudah yang mulia," jawab Fanny.

"Ya ampun, tampaknya aku memang harus berangkat seorang diri."

---- ~~~°•^•°~~~----

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 10, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

{MY DIARY} GRAVANNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang