Setelah 3 hari mengikuti kegiatan ospek, hasya ngerasa kaya ada yang aneh, bagaimana tidak soalnya hasya belum menemukan lelaki Impiannya. Padahal banyak sekali laki laki dari jurusan teknik dan pendidikan olahraga tetapi tidak ada satupun dari mereka yang melirik hasya. Kasian ya si hasya sosok wanita yang memiliki tampang biasa aja tapi ngarep di lirik lirik. Canda lirik.
"Pah, mah hasya berangkat" Teriak hasya, dan hanya mendapatkan anggukan dari orang tuanya.
"Iya hasya hati-hati yaaa" Sindir hasya dengan nada menyindir. Duh sya mangkanya salim dulu napa sama bapak mama lo. Asal kabur aja.
Hasya ini memang tidak berubah, sejak dulu selalu kesiangan setiap berangkat ke sekolah dan sekarang sudah menjadi mahasiswi pun tetap seperti itu. Dan durhaka nya lagi kalo udah telat hasya buru buru berangkat tanpa salim. seharusnya dia minta doa restu dulu kan ya biar cepet datang jodoh pantesan jomblo kurang doa restu tsay.
Sejak tadi hasya sudah memesan ojek online, cukup lama hasya berdiri di depan pagar menunggu abang ojek yang tak kunjung datang.
"Duh lama bat si abangnya, coba aja gue ga bego pasti udah punya SIM jadi ga perlu naik ojek lama kek gini lagi" Hasya ngomel ngomel sendiri ga jelas di depan pager. Ini memang salah hasya yang kebegoan, dia sudah tes pembuatan SIM dan selalu gagal bahkan sudah percobaan ke 3. Karna dia belum mempunyai sim, orangtua nya melarang hasya buat membawa kendaraan ke kekampus.
"Maaf sya nunggu lama" Mendengar suara itu membuat jantung hasya berdebar, ia langsung melihat siapa nama abang ojek di hpnya ini. Hasya kaget bukan main, pantesan ia Deg-degan, ternyata abang ojolnya ini cinta monyetnya alis cinta pertama hasya dulu waktu tk dan sd. Dan dia tetangga hasya di rumah lamanya. Pantesan abang ojolnya menyebut namanya sok kenal. Ternyata memang kenal. i
Dmas gibran. Cowo Blasteran cindo (cina Indonesia) dimas yang memiliki wajah khas suku Jawa namun memiliki mata yang sipit karna ia keturunan buyut dari ayahnya yang merupakan warna negara cina.
"Eh iya mas engga papa" Hasya pura pura ga tau, tanpa menunggu lama hasya segera ambil helm dan naik ke atas motor besar yang bertulisan "picek"
"Lama ga ketemu, sekarang Kuliah di unhar juga sya ? Btw jurusan apa? "
"HAHH? APAAN GA DENGER BANG? " Kuping hasya yang budek Ketutup helm serta suara bisingnya jalanan yang semakin membuat suara Dimas tidak jelas.
Dimas tertawa kecil mendengar suara hasya yang teriakan di jalanan
"Jurusan apa sya" Tanya dimas lebih kencang lagi
"Manajemen" Jawabnya singkat. Beginilah hasya kalo dekat dengan orang yang ia sukai pasti menjadi kaku dan bingung harus seperti apa. Namun dia punya keinginan yaitu memeluk kangen dimas di atas motor berdua seperti ini, hasya membayangkan betapa romantis nya pacaran dengan menggunakan helm ijo. Betapa sosweet nya mereka berdua. i
Tdak ada lagi pembicaraan. Hasya sibuk dengan khayalannya dan memikirkan harus bersikap bagaimana, mau ngomong apa nanti sama dimas. Sesampainya di kampus hasya langsung turun dari motor buru buru menghindar dari dimas.
"Makasihh bang, dah pake jekpay ya"
"Sya tungguuuu... "
Hasya langsung buru buru jalan menuju fakultasnya, dan tidak mau menghiraukan panggilan dimas. ia bernafas lega bebas dari dimas. Hasya ini tipekal orang yang kalo udah jatuh cinta bakal selalu ingat dan setia tidak bisa melupakan orang itu. Apalagi dimas adalah lelaki yang pertama ia suka.
"Sial, kenapa gue harus satu kampus sama dimas. Mana gue dulu pernah bilang suka sama dia lagi pas tk. Aduh gelay banget kalo di inget inget" Gerutu hasya.
Sesampainya di Fakultas hasya langsung mencari ruang kelas yang sudah tertera di jadwal kuliah nya. Ruang 103. Hasya segera masuk ke dalam kelas, namun hasya di buat bingung baru juga dia masuk, satu kelas sudah ramai dengan gelak tawa kencang. Hasya mengira bahwa dirinya di ketawai karna telat.
" Maaf Bu, saya telat"
Namun Ibu dosen hanya tertawa sangat ngakak. Hasya makin di buat bingung.
"Maaf mba saya tidak pesan jekfood" Mendengar itu seluruh mahasiswa makin tertawa. Dan hasya baru teringat satu hal bahkan ia abis naik ojek dan ia lupa lepas helm. Buru buru ia buka helm dan menerima nasib tingkah bodohnya itu bahkan hasya ikut ketawa atas kebodohannya namun dosen dan teman-teman lainnya terdiam aneh mengapa hasya ikut tertawa.
"Ehmm, oke kamu boleh duduk, lain kali tidak boleh telat. gapapa kalian kerja sambilan, tapi harus tau apa yang di prioritas kan kalian ini kuliah regular pagi jd kerja bisa sore"
Rasanya hasya pengen menghilang dari bumi aja. Dia di bilang mba ojek oleh dosennya. Dan first imperst ia dengan temannya menjadi sangat konyol dengan masuk ke kelas menggunakan helm. Hasya duduk dengan muka merah super malu pengen rasanya hasya pindah Univ namun sudah terlanjur, citra hasya di unhar sangat konyol. Hasya baru ingat sepanjang jalan menuju kelas tadi dia menjadi pusat perhatian, hasya pede merasa cantik banyak yang melihatnya namun Ternyata mereka melihat hasya sebagai cewe konyol helm oren. Dan habislah hasya karena seluruh warga unhar melihat kebodohan nya.
Setelah kelas selesai dan dosen meninggal kelas. Para mahasiswa dan mahasiswi kembali tertawa mengingat kejadian hasya tadi.
"Sial masih ajeee lo pada ketawain gue" Batin hasya. Hasya hanya tersenyum malu dengan mereka yang tertawa berbahan bahak.
"Eh btw nama lo siapa"? Tanya salah satu cowo sambil tertaw
" Hasya" Jawab hasya malu dan menyengir kuda.
"Oke hasya salam kenal, yuk kita ke kantin bareng bareng" Ajak teman temannya namun masih pada tertawa. Hasya mengikuti teman teman kelasnya menuju kantin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bucin "love story"
Random" Kalau jalangkung nya kaya kamu, aku rela deh, dateng aku jemput, pulang aku anter" " Maksud Lo gue SETANNN, gegayaan lo, mintain anterin ke alfa aja lo ga 'yaampun sayangkuhhhh, bukankah mas mu tidak mau nganter kan si alpa sebelahan sama rumah k...