Jaehyun menatap benda yang di tangannya dengan sendu. Benda itu, benda yang pernah membuat hidupnya hancur 17 tahun yang lalu. Benda itu, testpack sialan yang kembali positif di hari ini. Jaehyun begitu menyesali malam dimana Ia makan malam bersama keluarga Lucas. Jaehyun tidak mengerti kenapa Ia bisa menjadi seperti jalang kehausan penis malam itu.
Jaehyun menghela napas, mendudukkan diri di balkon apartemennya dan matanya mulai berlinangan air mata. Ia mengelus testpack itu, mengelus perutnya dan berbisik, "Hai sayang, buah hati mama, mama tunggu kamu lahir ke dunia ya. . "
Jaehyun bersandar ke dinding, memejamkan mata dan kembali mengingat 17 tahun lalu. Saat dimana hidup Jaehyun hancur sehancur hancurnya.
Flashback on
"Apa kamu yakin itu anakku, Jae?" Hati Jaehyun tersayat begitu mendengar kekasihnya berkata seperti itu. Testpack dan hasil tes darah Jaehyun terjatuh ke lantai seiring air matanya ikut terjatuh. Kekasih Jaehyun hanya mengusap wajah dengan kesal, mendecih dan berdecak.
Jaehyun merunduk, mengambil testpack dan hasil tes darahnya. Ia menatap sang kekasih dan berkata, "Aku hanya mencintaimu, kenapa kamu meragukan kalau janin ini bukan anakmu. . ?"
Kekasih Jaehyun mendekati Jaehyun dan menatapnya tajam, "Aku bukan tidak percaya! Aku tidak mau masa depanku hancur, Jaehyun. Aku sedang di karir ku yang luar biasa, aku tidak mau media mengetahui aku mempunyai seorang anak dengan Pria! Gugurkan janin itu atau kita tidak bersama lagi!"
Pendirian Jaehyun benar benar hancur. Ia menampar sang kekasih dengan kuat hingga pria bajingan itu tersungkur,
"Demi Tuhan, aku tidak akan pernah mengakui anak ini anakmu. Anak ini adalah anakku, bayiku. Kamu tidak pernah ada dalam hidupku. Kita berakhir, aku benar benar mencintaimu hingga rasanya aku hancur dan membencimu! Aku akan mengaku kalau aku diperkosa, hingga kamu tidak perlu terlibat dalam hidupku lagi!
Aku harap kamu mati dengan tercerai berai, Kris."
Flashback off
Air mata Jaehyun tidak berhenti mengalir. Tatapannya kosong ke arah awan. Tangannya mencengkram erat testpack itu hingga patah. Jaehyun . . sangat hancur.
"AYAH, MARK PULA— . . . Ayah?!" Mark melepas pegangannya pada dokumen miliknya dan berlari ke Jaehyun. Jaehyun tersadar dan langsung tersenyum memeluk Mark, "Ada apa, sayang~?"
Mark menatap Jaehyun dengan berkaca kaca, "Ayah jangan membohongi Mark, Mark tahu Ayah menangis hiks, Ayah kenapa??? Siapa yang menyakiti Ayah???"
Jaehyun ikut menangis kembali melihat putranya yang menangis deras. Jaehyun menggeleng dan mengelus rambut Mark, "Ssh, sudah sayang. . Ayah engga apa apa, Ayah hanya sedang sedih saja. . "
Mark melepaskan pelukannya dan beralih ke tangan Jaehyun. Ia melihat testpack yang terpatah dan matanya melotot karena testpack itu positif.
"A, ayah hamil. . ?" Jaehyun langsung membuang testpack itu sembarangan ke luar balkon dan tergagap. "Anak paman Johnny. . ?"
Jaehyun mendecak. Tentu saja anak si bajingan tampan itu! Ia tidak pernah berhubungan seks dengan siapapun selama 5 tahun terakhir.
"Jangan beritahu Johnny, Mark-ie sayang, Ayah ta—" Mata Jaehyun mau lompat saat melihat dibelakang Mark ada Lucas dan Johnny. Jaehyun sontak berdiri dan menutup mulutnya.
"H, hei. . Maaf aku telat sebulan untuk datang kemari. Aku harus menyelesaikan projekku dan mempertimbangkan kesejahteraan perusahanku terlebih dahulu. Tapi aku aku melupakan aku juga menginginkan keluarga denganmu, Jae." Johnny tersenyum teduh dan mengambil tangan Jaehyun, mengecupnya sembari mengelus surai Jaehyun.
"Mungkin kamu lupa, tapi malam itu kamu memintaku untuk menghamilimu. Kamu bahkan sengaja duduk diatas dan menekan pantatmu kuat kuat agar penisku—" "HEII!! ADA ANAK KITA!"
Jaehyun merona padam dan menyembunyikan wajahnya di leher Johnny. Ia memeluk Johnny dengan erat, berbisik manja, "Jadi, apa kamu akan menikahiku?"
Johnny mengangkat tubuh Jaehyun dan menggendong si mungil dengan entengnya. Johnny memandang Jaehyun dengan penuh cinta dan wajah berseri seri, "Menikahlah denganku, Jae. Ayo bangun rumah tangga kita bersama anak anak kita."
Jaehyun menangis hebat dan tidak melepaskan Johnny dari pelukannya seharian itu. Ia bahkan galak dan menggigit Lucas yang berusaha merebut papanya dari pawang Johnny. Tapi ada satu hal lagi yang belum dijabarkan malam itu,
"Mark, ayo menikah denganku." Mark menyemprotkan minumannya dan segera menatap Lucas dengan tidak percaya. Posisinya, Mark dan Lucas sedang movie marathon di kamar Mark. Jaehyun dan Johnny memutuskan untuk bercinta di kamar Jaehyun.
Lucas mengeluarkan cincin rose gold dengan mainan bunga matahari diatasnya. Ia menarik tangan Mark dan memasangkan pada jari manis Mark. "Mark milik Lucas, Lucas milik Mark. Aku mencintaimu, baby Lion."
Mark menatap Lucas dengan berkaca kaca dan sayu. Ia menaiki paha Lucas dan menatap nakal kekasihnya, "Aku lebih mencintaimu, daddy Kingkong. Ayo kita bercinta, kalahkan suara Ayah dan Papa~"
Apartemen itu kini dihiasi oleh suara erangan dan desahan dari dua pasang sejoli.
E N D for Mark Boyfriend's Daddy
Haaii! Astaga, sudah berapa lama saya engga menghiasi hari kalian dengan cerita dari saya? Maaf membuat kalian menunggu lama.
Sehat selalu dan berbahagia selalu ya!
KAMU SEDANG MEMBACA
Johnjae
Short StoryWarn! Beberapa Chapter berkonten Dewasa, Diharap Pengertiannya! Cerita ini bisa mengandung One Shot atau selebihnya.