Dandelion

221 102 0
                                    

Kamu sangat menyukai sebutan dandelion dari Chanyeol

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kamu sangat menyukai sebutan dandelion dari Chanyeol. Sebuah bunga yang identik sederhana bahkan tidak harum semerbak ini, nyatanya mempunyai pesona tersendiri dengan makna jati diri yang ada.

Saat bunga dandelion tertiup angin, maka kepala bunga ini yang bak payung kapas tipis-tipis akan tercabut perlahan-lahan, serpihannya pasrah terbawa arus angin, lalu jatuh di tempat asing, tumbuh berkembang di situ.

Alasan Chanyeol menyebut kamu dandelion adalah pertama karena ini, pahlawan kamu ini menginginkan kamu bisa mudah beradaptasi di lingkungan manapun, mendapati kamu acap keki di tengah keramaian dan tempat asing.

Dulu, Chanyeol kerap menyemangati kamu bahwa kamu adalah seorang introvert yang memang lebih menyukai sepi dan ketenangan, tetapi bukan berarti kamu tidak bisa beradaptasi dengan orang asing, apalagi dalam skala besar. Bukan. Seorang introvert juga bisa mempunyai siklus pertemanan yang lebar jika kamu mau, jika kamu mencobanya, jika kamu kukuh keluar dari zona nyaman. Hingga, kamu perlahan-lahan mencoba itu sampai berhasil, sekalipun kamu tetap saja menyukai sepi dan ketenangan, memang beginilah jati diri kamu sesungguhnya.

Hal lainnya, alasan Chanyeol menyebut kamu dandelion adalah sebab dandelion terkenal dengan bunga yang rapuh, mudah terhempas angin. Sekalipun begitu, tetapi dandelion selalu bisa menjaga keutuhannya dengan kukuh menjaga bagian bunganya tidak rusak. Itulah faktor lain Chanyeol menyebut kamu dandelion, sebab saat masa SMA dulu, kamu tampak sangat rapuh dengan bully yang ada.

Chanyeol menginginkan kamu tetap kuat dengan sisi rapuh kamu yang kadang timbul ke permukaan, tetapi Chanyeol terus menekan agar kamu tetap tegar, membuang rasa takut kepada mereka yang mem-bully, agar tidak membiarkan mereka merasa senang melihat kamu tampak sangat tersakiti. Pada akhirnya, perlahan-lahan kamu pun merubah pola pikir kamu, berubah menjadi tindak nyata untuk masa bodoh dengan omongan negatif orang lain tentang kamu.

Pahlawan kamu ini, terlalu banyak berpartisipasi dalam proses tumbuh kamu. Proses tumbuh menjadi berani, menjadi kuat, menjadi mencintai diri sendiri, dan mensyukuri segala apa yang telah kamu miliki.

Di taman belakang rumah, seiring dengan mentari yang semakin menghangatkan pagi, kamu tengah duduk di bangku kayu, ditemani satu kanvas putih yang sedang kamu ulasi cat warna menggunakan kuas.

Pagi ini kamu sedang melukis padang bunga dandelion dengan terdapat kursi kayu panjang yang diduduki sepasang kekasih bercengkrama tampak dari belakang, nuansa senja.

"Pasti ini aku," ujar Chanyeol yang entah dari kapan sudah berada di belakang kamu, menunjuk lukisan lelaki yang sedang duduk di bangku kayu itu seraya merangkul punggung seorang wanita yang menyandarkan kepalanya ke bahu sang lelaki.

"Dan ini pasti kamu," lanjut Chanyeol dengan telunjuk tangan yang sudah menggeser ke arah lukisan wanita.

Mendapati tebakan antusias Chanyeol, kamu tersenyum simpul.

Remember MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang