Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Buna?"
Seisi kelas terlihat terkejut saat mendengar Beomgyu yang menyebut wanita paruh baya yang sedang berdiri di depan kelas mereka itu dengan sebutan 'Buna'.
Tak ada bedanya dengan Yeonjun dan Soobin yang saling melemparkan tatapan terkejutnya satu sama lain.
Setahun lebih berteman dengan Beomgyu, mereka berdua baru pertama kali melihat bunda dari sahabatnya itu.
Bisikan tentang ibu dan anak itupun mulai terdengar di dalam kelas.
"Gak heran sih anaknya ganteng, bundanya aja cantik banget."
"Gue harus bisa deketin bundanya biar dapet restu."
Jimin yang masih berada di dalam kelas pun meminta semua muridnya untuk diam dan setelahnya ia meminta Beomgyu untuk menemui buna nya lebih dahulu.
Beomgyu tidak menolak dan segera menghampiri sang buna yang terlihat tersenyum saat tau putranya itu berjalan menghampirinya.
Sampainya di depan kelas, Beomgyu tak lupa untuk menutup pintu kelas agar teman-temannya tidak dengar apa yang akan ia dan buna nya bicarakan.
"Buna ada perlu apa ke sekolah?" tanyanya.
"Ini, buna bawain jas kamu." jawabnya tersenyum sambil menyodorkan jas sekolah milik putranya.
Melihat buna nya yang menyodorkannya jasnya, membuat Beomgyu mengerutkan keningnya bingung.
Jadi, buna nya hanya ingin mengantarkan jas sekolah miliknya?
Huftt..
Buna menghela napasnya dalam dan mencoba mendekati putranya yang tak kunjung mengambil jas yang ia berikan.
Dengan senyum yang sama sekali tak terlihat luntur, buna memakaikan jas itu pada Beomgyu dan berkata. "Kata bibi hari ini kamu ada panggilan?" tanyanya. "Buna mau kali ini buna yang hadirin panggilan."
Beomgyu terkekeh mendengar ucapan buna nya barusan. "Empat puluh satu." katanya. "Panggilan keempat puluh satu ini buna baru dateng?" lanjutnya.
Buna bungkam, mata indahnya itu sudah siap meluncurkan buliran bening yang akan jatuh kapan saja.
"Buna kemana aja selama ini? Setiap kali Gyu kasih buna surat panggilan dari sekolah, buna selalu beralasan kalo buna sibuk."
"Sayang— "
"Mending sekarang buna pulang, Gyu mau bibi yang hadirin panggilan hari ini."
