Chapter 23

1.6K 96 28
                                    

Saat ini Arka sedang rapat bersama karyawan nya tetapi dering ponsel nya yang terus menerus menganggu rapatnya. Awalnya Arka tidak memperdulikan nya tetapi ia semakin kesal karena ponsel nya terus berdering kemudian Arka menjauh dan mengangkat ponselnya dan betapa terkejutnya saat ia mendengar suara panik Hedi yang memberi tahu nya bahwa Maura tidak sadarkan diri. Tanpa kata Arka langsung bergegas pergi meninggalkan ruang rapat yang membuat semua karyawan terheran heran karena tidak biasa nya bos mereka pergi begitu saja.

Arka menaiki mobil dan menginjak gas pedal melajukkan mobilnya dengan kecepatan yang cepat. Beberapa menit akhirnya Arka sampai dan yang pertama ia lihat Maura yang berbaring di sofa dengan wajah pucat nya. Arka segera mendekati Maura dan membawa Maura menuju mobilnya untuk ia bawa ke rumah sakit. Di perjalanan Arka memaki sebab jalanan cukup macet menuju Rumah sakit. Ia menoleh kearah Maura yang belum juga sadar saat Arka memanggil nama nya.

"Sial, kenapa di saat seperti ini harus macet." geram Arka dan tak berapa lama akhirnya mobilnya bisa melaju untuk sampai ke rumah sakit. Sesampainya di sana Arka langsung memanggil suster agar membantunya. Suster di sana langsung membantu Arka membawa Maura. Arka melihat Maura yang di bawa ke ruangan untuk di periksa sedangkan ia menunggu di luar.

20 menit berlalu akhirnya Dokter keluar dari ruangan Maura dan Arka langsung bertanya keadaan Maura dan seketika ia lega saat mendengar Maura baik baik saja dan memberitahu Arka untuk memperhatikan makan Maura, ia pun menganggukkan kepala nya mengerti lalu berterima kasih kepada Dokter. Setelah kepergian Dokter Arka langsung masuk ke dalam ruangan Maura untuk melihat kondisi gadis itu yang saat ini memakai selang infus.

Arka mendekati Maura yang masih belum membuka mata nya. tiba tiba saja tangan Arka memegang wajah Maura yang sangat pucat kemudian ia segera menarik lengan nya saat ia melihat Maura akan membuka mata nya. Maura terkejut saat membuka kedua mata nya yang ia lihat adalah Arka yang berdiri di sampingnya. Ia menatap sekeliling ruangan dan mulai sadar bahwa saat ini ia berada di rumah sakit.

"Harusnya kau tidak melupakan jadwal makan mu kalau kau memiliki penyakit seperti ini." tegur Arka membuat Maura kikuk. Maura pun menjelaskan kenapa ia bisa melupakan jam makan nya karena terlalu sibuk membersihkan rumah. Arka yang mendengarnya terdiam seketika lalu pergi keluar untuk membeli makanan.

Maura sendiri menatap punggung Arka dengan hati yang tak menentu membuat Maura menggelengkan kepala nya menyingkirkan pikiran hal yang mustahil. Maura bersandar di ranjang dengan tubuh yang lemas bahkan kedua tangan nya tidak bisa ia gerakan. Maura memejamkan kedua mata nya beberapa menit sampai ia terkejut mendengar suara bariton dari seseorang.

"Makanlah. Aku membelikan ini untukmu." ujar Arka memberikan bungkus makanan kepada Maura. Maura menatap bungkus makanan itu beberapa detik sampai akhirnya ia mendengar decakan dari Arka dan Maura segera mengambilnya tetapi tangan nya begitu lemah karena saat mengambil nya makanan itu terjatuh di perutnya.

"Maaf, tanganku lemas sekali." Maura berkata tak enak untung saja makanan itu tidak jatuh ke lantai. Arka yang mendengarnya menghela nafas kemudian mengambil kembali bungkus makanan itu lalu Arka menarik kursi dan duduk di samping Maura. Ia membuka bungkus makanan itu dan menyodorkan sendok kearah Maura yang berisi makanan. Maura jelas terkejut melihat itu semua lalu ia menolaknya dan mengatakan bahwa ia bisa sendiri tetapi saat ia akan mengambil sendok dari Arka justru sendok itu terjatuh membuat Arka menatap tajam kearah Maura.

Maura sendiri mengigit bibir bawahnya merasa tak enak kepada Arka. Arka sendiri mencoba menahan kekesalan nya lalu kembali menyuapi Maura dan kali ini Maura tidak menolaknya. Maura pun memakan seluruh makanan yang Arka berikan kepada nya, Maura mencoba bersikap biasa saat wajahnya sangat dekat dengan wajah Arka. Ia tak mau sampai Arka tahu perasaan nya yang masih mencintai pria itu.

Yang Terdalam (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang