Part 3 - I will sacrifice my life for you

1K 184 36
                                    

.

.

Part 3

.

.

Namanya Han Jisung, bisa dibilang dia berasal dari keluarga yang berantakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Namanya Han Jisung, bisa dibilang dia berasal dari keluarga yang berantakan. Namun, untungnya keluarga Jisung bukan keluarga yang akan kekurangan uang.

Ayah dan Ibu Jisung sudah bercerai. Ayahnya masih ada di Korea, mengurus bisnis keluarganya... sedangkan Ibunya ada di Malaysia, juga mengurus bisnisnya.


Jisung? Tinggal sendiri di sebuah apartemen biasa saja namun fasilitasnya lengkap yang tidak jauh dari sekolahnya. Dari jendela apartemennya Jisung bisa melihat pemandangan sungai Han di kejauhan.

Jisung sangat menyukai memandang sungai dari atap gedung apartemennya.


Mungkin Jisung memang sudah biasa sendiri... jadi dia tidak merasa kesepian. Jisung adalah anak yang suka menyendiri dan bahkan tidak nyaman dengan banyak orang, terutama orang asing.


Jisung bisa dibilang tidak memiliki teman dekat di sekolah, namun anak yang pintar di kelasnya bernama Seungmin sering menyapanya dan tersenyum manis padanya. Seungmin bahkan kadang menemani Jisung makan di kantin sambil mengajak temannya Jeongin.


Jisung tidak tau mereka itu termasuk temannya atau bukan, Jisung tidak mau berharap lebih dan menganggap mereka 'dekat' karena... yah, Jisung takut.


Bagaimana jika ternyata mereka tidak menganggap Jisung teman? Mungkin saja kan mereka hanya berbaik hati.


Jisung pikir dia akan terus seperti itu..

Namun, suatu hari ada sebuah harapan datang.


Di kelas Jisung ada anak baru yang sangat mencolok dan langsung populer, dia sangat tampan bahkan cenderung cantik dan imut.. menurut Jisung.

Namanya Felix Lee.


Padahal anak-anak lain berlomba-lomba menyapa Felix dan ingin dekat dengannya, namun orang pertama yang dia sapa adalah Jisung.


Felix menjulurkan tangannya pada Jisung sambil berkata 'Mau jadi temanku?' sambil menyunggingkan senyuman secerah mentari.


Teman katanya...


Jujur saja, saat itu, Jisung merasa ingin menangis karena terlalu bahagia.

The Doll And His MastersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang