Murid Baru

239 46 19
                                    

Hallo 🖐🏻

Semoga kabar semuanya lagi sehat2 dan happy yah 😍

Maaf typo🙏🏻

Yukk,
.....

Sebuah motor ninja berwarna merah melaju membela jalanan ibukota. Tak jarang orang yang duduk diatas motor itu dimaki oleh pengendara lain karena tidak mematuhi aturan lalu lintas.

Jam sudah menunjukkan pukul 08:10 am yang berarti ia sudah terlambat untuk datang kesekolah barunya.

Sampai disekolah dilihatnya gerbang SMA Pelangi sudah tertutup.

Cowok itu turun dari atas motornya dan berjalan mendekati gerbang, tatapannya menangkap seorang satpam yang mendekati gerbang.

"Terlambat dek?" Tanya Pak Temi selaku satpam.

Lelaki berwajah datar itu berdecak. "Saya murid baru. Tolong bukain gerbangnya."

"Maaf dek, tapi peraturan disini semua murid yang datang diatas jam 8 pagi udah gak bisa masuk baik itupun murid baru. Jadi mungkin bisa balik besok lagi." Jelas Pak Temi karena memang SMA Pelangi selain sekolah itu Elite juga menjunjung tinggi kedisiplinan tak terkecuali.

Cowok itu menatap tajam satpam yang belum terlalu berumur itu, sebelum berbalik ia sempat menendang gerbang itu hingga hampir saja rusak.

BRAKK

Pemuda itu sudah kembali menaiki motornya entah akan kemana ia sekarang.

Pak Temi hanya bisa mengelus dadanya sabar. 'Berandalan nih pasti.' Pikirnya dalam hati sambil melihat orang itu yang sudah pergi bersama motornya tadi.

Sangat menakutkan.

Ddrrttt....

Getaran yang berasal dari saku celananya membuat pemuda itu menghentikan langkahnya sambil merogoh ponselnya.

Melihat siapa orang yang telah menelfonnya ternyata 'Lery' segera digeser tombol hijau pada layar.

"Hm?"

"Lo udah disana?"

"Iya."

"Wah mantep bos, jangan lupa kabarin kita lagi."

"Hm."

Pip.

Sambungan telfon dimatikan oleh pemuda itu. Ia melihat keadaan didepannya. Gerbang belakang sekolah.

Tadi sebelum ia akan kembali ke markas, dirinya sempat melihat beberapa anak Vicious yang menuju ke tempat ini dan mulai memanjat gerbang yang tidak terlalu tinggi itu. Mungkin mereka juga terlambat.

Lompatan yang dilakukan membawanya pada pendaratan yang mulus diatas tanah.

Menepuk celananya yang sedikit kotor lalu berjalan mengendap-ngendap. Yang dilihatnya hanya kesunyian. Ia melewati gedung yang diduga adalah kantin sekolah. Tidak ada murid disana, hanya beberapa penjual yang terlihat meracik masakan mereka.

Saat hendak berbelok menuju koridor yang juga sunyi ia mendengar suitan seseorang.

"Ssttt, sini woy." Panggil seseorang pelan.

Pemuda itu menoleh, disana ada dua orang siswi yang sedang bersembunyi didekat lorong kantin berbatasan dengan koridor.

Salah satu dari mereka melambaikan tangan kepada si cowok untuk mendekati mereka.

LALILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang