Part 1 - The Practice Day

15 3 0
                                    

"Yah! Nice Serve, Lev!" Seru Kuroo melihat ke arah Lev yang mempersiapkan dirinya untuk melakukan serve. Bola pun sudah mengudara, tapi- BUK!

Bola tersebut malah mengenai net, dengan gerakannya yang salah. Sang puan yang sibuk memperhatikan itu langsung berdiri.

"LEV! KAMU KURANG KONSENTRASI! RELAX!"

"S-SIAP AKIRA-SAN!" Ucapnya sedikit panik, lalu Lev akhirnya mulai melanjutkan belajarnya.

Puan tersebut pun kembali duduk, dan memperhatikan yang lain. Sementara itu, pandangan seisi ruangan tersebut mengarah kepadanya. Sang coach pun terkekeh melihat betapa semangatnya sosok puan yang satu ini.

"Akira-san, janganlah terlalu menekannya. Lev terlihat sangat shock," ucap coach sambil menepuk bahu sang puan.

"Ah, tapi kata Kenma dirinya sama sekali payah dalam basic. Tapi aku bisa melihat tingginya memang sangat berguna untuk melakukan block dan spiking." Balasnya sambil mendengus.

"Tapi kau bisa mengajarkannya perlahan, ternyata kau tidak jauh beda dengan Kenma ya. Tidak tahan kalau harus mengajarkan seseorang sepertinya."

Akira hanya mengangguk, lalu mencoba untuk kembali menganalisis permainan dan aktivitas yang dilakukan oleh mereka.

Tak lama, jam pun menunjukkan pukul 6 sore dan itu saatnya latihan mereka berakhir. Akira pun langsung mengganti pakaiannya di kamar mandi perempuan, lalu dirinya pun menunggu di depan lapangan voli tersebut.

"Yoo! Akira-san! Bagaimana latihan disana?" Sapa Kuroo.

"Huum, latihan disana cukup baik menurutku. Bagaimana menurutmu latihan disini bersamaku? Apakah malah terlihat mengulang memori?" Candanya.

Akira sendiri adalah salah satu dari puan yang masuk kedalan tim All-Japan Under Nineteen. Yang mana kehadirannya, cukup selalu disegani para orang-orang. Tidak terkecuali kehadirannya di lapangan sekolah satu ini.

"Aih, aku ingat saat kamu malah menantang para senpai untuk game practice. Dua set, tapi mereka terlihat sangat kelelahan." Cerita Kuroo sambil terkekeh.

"Betul sekali~! Aku sangat rindu masa-masa itu!" Balasnya dengan bersemangat.

Tiba-tiba saja, Kenma pun muncul dengan game miliknya lalu bergabung bersama mereka. "Nee-chan, caramu mengajarkan Lev itu sadis. Lihat dirinya sekarang." Ucapnya datar sambil menunjukkan ke arah Lev yang terlihat sangat tertekan.

"A-AH! LEV!" Panggil sang puan. "AYO SEMANGAT, MARI KITA JAJAN BERSAMA!" Soraknya, membuat Lev yang semula terlihat tertekan itu langsung menghampirinya dengan mata berbinar.

Karena tidak enak dengan yang lain, ia pun memutuskan untuk mengajak semua tim voli wira tersebut untuk pergi ke minimarket dekat sekolah mereka.

"Arigato gozaimasu, Akira-san!" Seru mereka setelah mendapatkan cemilannya masing-masing.

"Ah, jangan berterima kasih. Ini biasa saja." Balasnya sambil terkekeh dan membuka bungkus onigirinya.

Mereka pun menyantap makanan tersebut sambil sesekali bertukar cerita. Lev yang baru saja menyelesaikan makanannya itu dalam satu gigitan itu langsung menghampiri sang puan.

"Awkwira-sawn," panggilnya.

"TELAN DULU MAKANANMU!" Omel Akira dengan kesal. Karena panik, Lev pun buru-buru mengunyah makanannya hingga habis. Lalu ia pun malah menyengir di hadapan sang puan.

Yaku yang melihatnya hanya dapat menggelengkan kepalanya, heran dengan kelakuan salah satu adik kelasnya ini. "Yang benar saja kamu Lev, kamu lagi di depan Akira senpai saja begini..."

Lev pun mengumpulkan keberaniannya lalu bertanya. "Akira-san! Apa benar kamu ace dari tim All Japan itu?!" Puan itu pun menganggukkan kepalanya dengan mantap.

"Yah, bisa dibilang begitu... Tapi sebentar lagi kalau aku dipindahkan ke tim nasional... Mungkin aku belum akan sejago Yuki-san..." Ungkapnya sambil menatap ke arah makanannya tersebut. "Tapi tidak masalah, dengan keteguhan dan ketekunan aku pasti bisa!"

Mata Lev pun berbinar-binar, sementara Kuroo hanya menatapnya konyol. Sedikit terbiasa melihat juniornya yang bertingkah sedemikian rupa.

"Oh, ya. Apa Akira-san pernah bertemu dengan anggota Karasuno?" Tanya Lev sedikit penasaran.

Ia pun berdeham, selagi berpikir dan mencoba mengingatnya. "Heee... Karasuno ya? Belum... pernah... Tapi aku pernah melihatnya terakhir saat aku berkunjung ke Miyagi beberapa tahun yang lalu. Mereka kalah di babak kedua saat pre-eliminasi Inter High musim semi, gap nya pun lumayan."

"Hooo... Aku kira sudah pernah... Karena kata Kenma-san ada pemain hebat tahun ini! Aku penasaran bertemu mereka!" Seru Lev bersemangat.

Akira pun menatap sang adik sebal. "Kenapa kau tidak bilang kalau ada pemain yang hebat di Karasuno? Aku kan harus tau!" Sementara Kenma hanya mengangkat kedua bahunya tidak peduli dan melanjutkan permainannya.

"Santai saja Akira-san." Ucap Kuroo. "Musim panas ini, kita akan mengikuti pelatihan musim panas bersama mereka. Bersama para sekolah yang lain seperti Shinzen, Ubugawa, dan Fukurodani. Dan yang aku dengar, coach mengundang mereka untuk datang."

"Ahhh, kalau begitu aku tidak perlu khawatir! Aku tidak sabar untuk melihatnya!" Serunya dengan bersemangat.

Dan setelah pembicaraan tersebut, mereka pun pulang ke rumah masing-masing untuk beristirahat.

Four Eyes - TSUKISHIMA KEITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang