Part 2 - That Guy

9 3 1
                                    

Kakinya ia regangkan ke depan, badannya tegap dan tangannya pun mulai mencoba untuk meraih ujung kakinya tersebut. Dirinya pun terlalu fokus hingga tidak menyadari keberadaan sang adik, Kenma yang sepertinya baru saja keluar dari kamarnya.

"Ah, Kenma. Tumben keluar kamar." Celetuknya sambil terkekeh, yang mana Kenma tidak begitu peduli dengan hal itu.

Sang wira pun duduk di sofa dan mulai memikirkan sesuatu, dan tampaknya hal yang cukup serius.

"Ada apa? Kau kenapa?"

Tak sengaja dirinya malah mengagetkan sang adik. "Oh, enggak apa... Cuma, pertandingan kemarin dengan Karasuno membuatku sedikit berpikir keras."

'Eh? Ada yang membuatnya berpikir seperti ini? Memang seberapa hebat orang yang membuatnya berpikir keras?'

Akira pun mengubah posisinya dan duduk di sampingnya. Tidak lupa dengan mengambil botol minumnya tersebut.

"Oke! Ceritakan apa saja yang kau tahu, bagaimana? Apa yang membuatmu khawatir?" Ujarnya penasaran.

Wajah Kenma tampak sedikit khawatir, entah apa yang membuatnya berpikiran seperti itu namun sepertinya memang merupakan hal yang penting.

"Jadi, kau ingat saat Lev bilang aku suka membandingkannya dengan anak Karasuno yang itu?" Tanyanya, Akira pun mengangguk. "Anak itu hebat, kalau aku boleh jujur."

Ia pun memberi jeda sebelum melanjutkan. "Dirinya memiliki semangat yang tinggi, sama seperti Lev. Tapi memang, ia seperti baru pertama kali bermain voli sepertinya... Namun, serangan mereka, quick attack anak ini dengan partnernya, hebat."

"Hooo, jadi kau khawatir karena itu kah? Apa dia sudah pernah ikut tanding? Inter High kemarin, mungkin?" Tanya Akira penasaran.

Kenma pun mengangguk. "Seingatku, Kuroo bilang Karasuno mengikuti pre-eliminasi Inter High kemarin, namun kalah oleh Aoba Johsai."

"Ahhh, begitu ya..." Ia pun sibuk meng-'ooh' ria kan ucapan sang adik. "Yah, itu saja setidaknya." Tutup Kenma, lalu mulai memposisikan dirinya sebelum bermain game.

"Hey, jangan bermain dulu. Apa kau tahu nama anak tersebut?" Tanya Akira jengkel dengan kebiasaan sang adik. Kenma pun sedikit mendengus mendengar ucapan sang kakak, lalu meletakkan sesaat game nya tersebut.

"Hinata Shoyou, dia paling pendek di tim. Paling jelas. Oiya, dia middle blocker." Balasnya. Akira pun sedikit tercengang, anak itu pendek? Middle Blocker? "Yang benar saja?"

Kenma pun menggelengkan kepalanya. "Jangan menilai orang jika belum melihatnya kau kebiasaan, nee-chan." Akira pun hanya terkekeh, lalu mengangguk. "Baiklah, sepertinya kita hanya tinggal menunggu waktu untuk bertemu dengan mereka kembali ya?"

"Iya, tunggu saja setelah minggu ujian ini." Kenma pun menjeda omongannya. "Sudah, aku mau main." Ia pun kembali memperbaiki posisinya dan mulai bermain.

Akira menyerah untuk memanggil sang adik agar tidak bermain lagi dan membiarkannya untuk main. Sementara dirinya pun langsung menyelesaikan stretching-nya sebelum kembali ke kamarnya untuk beristirahat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 15, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Four Eyes - TSUKISHIMA KEITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang