Jake... Sakit ya?

679 85 2
                                    

Keheningan mengerubungi mereka. Sunghoon yang memainkan ponselnya dan Jake yang memainkan kancing kemeja pasiennya.

Tiba-tiba, ada suara perut diantara keheningan. Jake melotot lalu memegangi perutnya sedangkan Sunghoon melirik ke arah Jake dengan wajah datar.

"Hehe, maaf kalau kamu jadi nggak nyaman." kata Jake sambil tersenyum canggung.
"Kamu belum makan?" Tanya Sunghoon.
"Aku ga suka makanan rumah sakit, Sunghoon." Kata si manis cemberut.
"Tapi kamu harus tetep makan."
Jake hanya menggeleng sambil menunduk.
Sunghoon meraih roti coklat yang ia beli tadi dan menyodorkan itu pada Jake tanpa ragu.

"Buat aku?"
"Iya."
"Makasih, Sunghoon!"
"Sama-sama. Cepet makan sebelum kelihatan suster!" Kata Sunghoon agak berbisik.
"Baik!" Kata Jake antusias.

Keheningan menyapa mereka lagi. Hanya terdengar suara bungkus roti yang Jake makan. Tanpa disadari, Sunghoon sedari tadi memperhatikan si manis itu makan dengan lahap. Sunghoon tersenyum gemas.

"Jake." Sahut Sunghoon memecah keheningan.
"Ya, Sunghoon?" Balas Jake sambil menengok ke arah Sunghoon.
"Kamu... Sakit apa? Nggak usah dijawab kalau kamu nggak nyam—"
"Leukemia." Potong Jake.

Sunghoon terdiam lalu mengucap, "Maaf."
"Nggak perlu minta maaf Sunghoon. Aku nggak apa-apa kok, hehe." Kata si manis sambil tersenyum lebar. Manis, batin Sunghoon.

"Kalau kamu? Kamu ngapain disini? Kamu kelihatan sehat." Kata Jake mencairkan suasana.
"Aku? Aku sehat. Aku menjaga adikku. Dia sakit jantung." Balas Sunghoon.

"Ah... Iya. Sudah berapa lama?" Tanya Jake sopan. "Dari kecil. Jadi memang suka bolak-balik masuk rumah sakit." Jawab Sunghoon yang hanya dibalas anggukan oleh Jake. "Kamu sendiri?" Tanya Sunghoon balik.
"Aku sudah 2 tahun– Mungkin hampir 3 tahun. Rumah sakit sudah seperti rumah kedua belakangan ini." Kata Jake.
"Sendiri? Ada yang nemenin nggak?" Tanya Sunghoon penasaran.

"Nggak. Papaku meninggal saat aku usia 7 tahun. Mamaku menikah lagi dengan pria kaya. Dia tidak mengakui aku didepan keluarga barunya. Tapi Puji Tuhan dia selalu mengirimkan uang yang banyak untuk aku berobat." Jelas Jake panjang lebar.
Sunghoon terkesiap mendengar cerita Jake.

"Maaf lagi." Kata Sunghoon. Dia jadi merasa tidak enak.
"Nggak apa, Sunghoon. Serius deh jangan minta maaf terus dong" Kata Jake sambil tertawa kecil.
Sunghoon membalas dengan tawa kecil pula.

"Jake... Sakit ya? Mulai sekarang kamu nggak sendirian kok. Ada aku."

tbc.

singkat | sungjake, short angstTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang