2

5 3 0
                                    

#hai sebelumnya aku mau kenalan namaku putri dan aku baru di dunia menulis ini jadi mohon bantuannya dan jangan segan untuk memberi saran dan kritik sama aku karena dengan saran dan kritik dari kalian bisa membuat aku semangat untuk membuat karyaku makin lebih baik sekian terimakasih#

                         ...||...

"aku nggak kenapa-napa kok" ucap laras seraya menunjukan senyum tipis untuk menunjukan kepada dimas bahwa ia sedang baik2 saja namun dimas bukan orang mudah dibodohi ia sadar itu bukanlah senyum tulus namun senyum yang terkesan paksa namun ia tak bisa memaksa kan laras untuk jujur

"oh gitu gue kirain lo kenapa soalnya elo ngelamun terus sih kan gue jadi mikir yang enggak2"ucap dimas seraya cengngengesan nggak jelas

"oh iya kamu ngapain disini?" tanya laras seraya menyipitkan matanya melihat hingga terlihat sangat menggemaskan di mata dimas

"Ye mukanya gak usah gituin kali udah jelek tambah jelek aja tu muka" ujar dimas seraya meraup muka laras menggunakan tangannya

"Ih apaan sih orang aku nggemesin gini kok dibilang jelek huh" ucap laras sambil melipat tangan didepan muka sembari membuang muka kearah lain

"Iya iya elo emang cantik kok tapi elo bakalan lebih cantik kalo elo senyum enggak kayak tadi tuh masa iya elo sedih terus"ucap dimas sambil terkekeh pelan

"Haha kamu bisa aja dim bay the way makasih ya udah ngehibur aku" ucap laras sambil tersenyum

"Iya sama-sama lagi pula muka lu tuh cantik masa iya lu siasiain" ucap dimas seraya mencubit kedua pipi laras,sedangkan laras hanya mengerjap bingung melihat kelakuan dimas,sedangkan dimas yang melihat raut bingung laras mencoba untuk menjelaskan kembali

"Hah maksud gue gini kalo misalkan elo selalu nampilin muka kusut lu yang ada kecantikan elo berkurang tapi kalo elo senyum kecantikan lu bertambah,yaudah yuk masuk bel udah bunyi tuh"ucap dimas sembari menjelaskan agar laras tidak bingung dan berhasil karena setelah itu laras langsung menganggukan kepalanya

"Yaudah yuk"ucap dimas lagi seraya menggenggam tangan tapi genggaman itu tak bertahan lama karena laras meleskan tangannya dari dimas

"Kenapa?" tanya dimas kepada laras

"Kamu duluan aja yah" ucap laras kepada dimas pasalnya sekarang semua teman sekelasnya menatap dimas dengan pandangan yang aneh sehingga itu membuat laras berfikir bahwa mereka tidak suka jika laras dekat dengan dimas sehingga laras menyuruhnya untuk duluan pergi

"Hah kenapa?" tanya dimas bingung karena laras tidak mau masuk ke kelas bersamanya sebenarnya dimas tahu jika sedari tadi teman sekelas mereka menatap mereka berdua tetapi ia lebih memilih mengabaikannya berbeda dengan laras yang sudah sangat risih

"Gak papa lebih baik kamu yang masuk duluaan" ujar laras meyakinkan bukan apa-apa ia hanya takut dimas akan dijauhi oleh orang2 karena dekat dengannya dan ia tidak mau itu terjadi

"Oh yaudah aku duluan yah" walaupun sempat enggan dimas tetap menuruti keinginan laras dan mulai berjalan ke bangkunya berada setelah memastikan dimas sudah masuk ia segera melangkahkan kakinya menuju bangkunya berada

TO be Continue
Jangan lupa tinggalin jejak disini ya tenang vote dan gratis tidak di pungut biaya 🤣

hi im hereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang