The Little Fire 04

163 40 13
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Seungmin, bocah berusia tujuh tahun itu memeluk lututnya di bawah pohon yang cukup rindang. Entah dimana ia akan tidur, karena penduduk desa lagi-lagi mengusirnya.

"Ayah, ibu." Suara serak, lembut, dan hampir tak terdengar itu mengalun di heningnya malam. Suara jangkrik pun seakan tak mau menemaninya.

"Aku lapar."

Tuk!

"Eh?"

Seungmin mengambil sesuatu yang baru saja jatuh di depannya. Kentang rebus?
Milik siapa?

Seungmin meraihnya, bagaimana bisa sebuah kentang jatuh dari atas sedangkan benda itu tumbuh di dalam taman. Suara perutnya semakin kencang. Ia sangat lapar, apalagi di tangannya ada kentang rebus.

Namun Seungmin justru menaruh kembali kentang itu, menatapnya dengan sedih. Sepertinya kentang itu milik seseorang yang tak sengaja terjatuh.

"Kenapa tidak di makan?"

Seungmin terlonjat melihat seseorang menggantung di atas pohon. "Siapa?"

Orang itu turun, padahal ia sudah sengaja naik kesana agar bocah itu mengira jika ada buah yang jatuh dari pohon tersebut. Meskipun ia tahu, ini pohon mangga dan tak mungkin berbuah kentang. Tapi bocah itu masih kecil, yang kemungkinan tak akan sadar dengan ke anehan yang ia buat.

"Kenapa kau tak memakan kentang nya?"

Bangchan, duduk di samping bocah yang masih diam itu.

"Itu bukan milik ku, aku tidak memakan makanan milik orang lain." Ucap Seungmin.

Sungguh, Bangchan tertegun dengan ucapan bocah itu.

"Jadi kau tak mau memakannya?"

"Iya, tapi jika itu sengaja di buang. Aku akan memakannya."

"Itu milikku, dan aku membuangnya." Bangchan meraih kembali kentang rebus tersebut lalu membersihkan tanah yang sedikit menempel disana. "Makanlah."

Seungmin menatap Bangchan yang tersenyum ke arahnya. "Apa paman bodoh?" Setelah mengatakannya, Seungmin meraih kentang itu dan memakannya lahap. Dalam hatinya ia sangat berterima kasih pada Tuhan karena akhirnya ia bisa mengisi perut setelah enam hari ini.

"K-kau mengatai ku bodoh?"

"Iya."

"Kenapa?"

"Ada banyak orang sepertiku yang membutuhkan makanan, dan paman malah membuangnya. Itu bodoh."

Bangchan tertawa canggung. Padahal ia mengatakan itu untuk memberikan kentang tersebut pada Seungmin, tapi bocah itu mah mengatai nya bodoh.

Nasib.

"Terimakasih, paman."

"Sama-sama. Hmm... Seungmin."

Bocah itu menoleh. "Paman tau namaku?"

"Yaa, aku tau."

Diam-diam, Seungmin tersenyum. Untuk pertama kalinya setelah kedua orangtuanya tak ada, namanya kembali di sebut. Apa Tuhan sedang baik padanya? Kemarin ada seorang pemuda yang tersenyum ke arahnya, sekarang ada yang memberinya kentang dan menyebut namanya. Senang sekali rasanya.

Eh tunggu?

"Apa paman yang waktu itu di rumah atas?"

"Rumah atas? ... maksudmu balkon? Iya itu aku, kau mengingatnya?"

"Aku ingat, karena aku tak mungkin lupa saat seseorang tersenyum padaku untuk pertama kalinya."

Ucapan itu terasa begitu menusuk hati Bangchan. Apa sekejam itu orang-orang sampai senyuman saja tak pernah Seungmin terima dari mereka.

"Oh iya, malam ini kau tidur dimana? mau ikut bersamaku?"

Seungmin menggeleng. "Terimakasih, tapi aku lebih nyaman di luar seperti ini," ujarnya seraya tersenyum ke arah langit. "Aku bisa melihat ayah dan ibu di sini."

Bersyukurlah Bangchan karena masih memiliki kedua orangtua meksipun terkadang ia kesal pada ayahnya. Bocah di depannya ini bahkan tak pernah merasakan hangatnya keluarga. Kenapa Tuhan belum menunjukan keadilannya.

"Paman? Aku lelah. Ingin tidur."

"O-oh, kau yakin tak ingin ikut denganku?

" Tidak."

Bangchan akhirnya mengalah saja, tapi ia meminjamkan jaket kulit tebalnya pada Seungmin agar bocah itu tak kedinginan malam ini sebelum ia kembali pulang ke rumahnya.

"Semoga Tuhan mengakhiri penderitaanmu, Seungmin. Aku berharap kau bisa hidup lebih baik."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


[ ✔︎] The Little Fire | SeungminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang