Madness 12: Memories From The Past

2.6K 429 135
                                    

Gilbert masuk ke ruang rawat, melihat Tyler terbaring di ranjang operasi. Ia menghampiri Tyler dan membelai rambut pemuda itu sembari menghela napas sementara Johnson menyiapkan peralatan untuk transfusi.

"Neo bilang ini salahnya hingga Tyler diambang kematian, apa mereka bertengkar?" tanya Johnson.

"Neo memintanya untuk memenggal kepala seseorang," Gilbert menjawab seraya berjalan menghampiri Johson di seberang ranjang Tyler, Gilbert duduk di pinggir ranjang itu. "Dan seseorang itu sama gilanya," lanjut Gilbert.

"Kurasa sudah semakin banyak psikopat sekarang ini," komentar Johnson lalu meminta Gilbert berbaring. Ia menusukkan jarum ke lengan Gilbert, membiarkan darah Gilbert mulai mengisi kantung darah.

Sementara itu di luar ruangan, An-Hee menatap Neo yang sedari tadi masih duduk memeluk lututnya di lantai depan pintu ruang rawat. Ia tak punya banyak kata penghibur sekarang ini, keadaan Tyler masih kritis dan ia juga khawatir pada Gilbert.

"Neo, siapa yang mencelakai Tyler?" tanya An-Hee.

"Me..." jawab Neo pelan dan lesu.

"Maksudku yang membuatnya begini terluka? Kau menyuruhnya memenggal kepala pemilik toko itu, bukan? Dimana dia sekarang?"

"...he's dead." Neo menjawab tanpa mengangkat kepalanya.

An-Hee menghela napas, ia berpikir mungkin Tyler terluka sebelum Neo datang menyelamatkannya. Setelah itu Neo membunuh pria itu pastinya. Mungkin ia bisa menghibur Neo dengan memberi tahunya bahwa bila ia tak datang, Tyler mungkin berada di keadaan lebih mengkhawatirkan.

An-Hee pun menghampiri Neo, berlutut di samping Neo dan menepuk punggung Neo. Meski begitu, Neo masih diam tak merespon An-Hee.

"An-Hee!"

Suara seorang perempuan yang memanggilnya, mengarahkan perhatiannya dari Neo ke pemilik suara itu. Ia melihat Xing dan Ashton muncul, Xing berjalan menuju ke arah mereka sementara Ashton berlari.

"Dimana Ty??" tanya Ashton yang menatap An-Hee cemas. Ia mendengar kabar Tyler dari Ian dan Riley, segera setelahnya menyusul ke klinik Johnson.

"Johnson masih melakukan yang terbaik untuk Tyler di dalam, ia kehilangan banyak darah dan sekarang Gilbert pun di dalam mendonorkan darah untuk Tyler. Mari berdoa bahwa Tyler dapat melalui masa kritisnya." An-Hee memberi tahu.

"Amen," Xing menimpali sementara Ashton mengabaikan perkataan terakhir An-Hee, pemuda itu mengerutkan alisnya marah ke arah Neo.

"YOU ASSHOLE!" seru Ashton marah, "FUCK YOU PSYCHO!" lanjut Ashton yang begitu marah pada Neo. Hatinya membara oleh amarah, tapi air matanya tumpah keluar tak tertahankan. Ashton menarik lengan Neo, membuat Neo berpaling menatap Ashton. Mereka berdua saling bertukar pandang dengan masing-masing air muka yang sedih.

"BILA KAKAKKU TAK SELAMAT, AKU BERSUMPAH UNTUK MEMBUNUHMU!" seru Ashton marah lalu menyerang Neo, melayangkan pukulan ke wajah Neo.

"Ashton!" An-Hee mencoba untuk menghentikan Ashton yang menindih Neo dan memukuli Neo.

"Lepaskan! Lepaskan aku!!" seru Ashton di sela-sela isakannya ketika An-Hee mencoba menarik dirinya lepas dari Neo.

"Hentikan, Ashton!"

"Arrrghh...!! Arghhh!!" Ashton berteriak, menggertakkan giginya marah ke arah Neo sambil meronta berusaha lepas dari An-Hee.

Neo sama sekali tak membalas pukulan Ashton, hidungnya berdarah akibat beberapa tinju dari Ashton, tapi ia hanya diam berbaring di lantai klinik sambil memandangi langit-langit klinik milik Johnson. Xing menghampiri Neo lalu menarik lengan Neo dan membangunkan Neo dari baringannya. Neo kembali duduk, kepalanya tertunduk tanpa mengucapkan apapun.

SINFUL MAD LOVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang