Rendi melihat jam dinding ternyata sudah pukul 2 pagi tetapi hasrat keduanya masih bergejolak hingga mereka melanjutkan apa yg sempat tertunda tadi.
Rendi sekarang sudah mulai berani meng grayapi tubuh sinta.
Rendi mulai meremes susu sinta sontak sinta berdesis keenakan "ssshhhhhhh enak rend terus rend isap putingnya"Samar-samar rendi mendengar lirihan sinta membuat nafsunya makin bergejolak.
Tangan rendi sudah sampai dititik paling sensitif ditubuh sinta dia meraba vagina sinta dengan lembut dia merasakan ada cairan licin dibawah sana tetapi dia terus menggesakan tangannya sesekali dia memasukan jari telunjuknya kedalam lobang vagina sinta.Bibir saling bertemu hingga saling melumat desahan dan herangan semakin menggebu.
Sinta mulai memegangi penisnya rendi dan mulai mengocok naik turun.
Sinta memberi aba-aba kepada rendi "rend ayo dong masukin"
Tanpa pikir panjang rendi langsung berada di bawah selangkangan sinta rendi mengangkat paha sinta nampak jelas vagina sinta menentang rendi.Dengan sigapnya rendi memasukan penisnya kedalam lobang vagina sinta."aahhhh rendi mengeluarkan suara desahan"
Begitupun dengan sinta
"Aaahhhhh mantap rend kamu udah jago ya " dengan nafas terengah-engah.Mereka saling peluk dan cium rendi memompa penisnya di vagina sinta hingga penis rendu tersedot kedalam seperti ada vakum yg menariknya didalam vagina sinta penis rendi terasi di peras dengan kuat.
Rendi melihat sinta gemetaran hebat dan merasakan ada cairan hangat yang membasahi penisnya sehingga Memberikan kenikmatan lebih.
Rendi makin bersemangat mengiyangkan pantatnya sampai sinta bergemetar beberapa kali ternyata sinta sudah mendapatkan beberapa klimaks dari rendi.
Semakin cepat rendi mengoyangkan pantatnya dia merasakan hal yg sama pada penisnya badannya panas penis nya makin membesar hingga rendi tidak kuasa menahan cairan yang sudah berada pada ujung kenikmatan.
Hingga rendi menembakan semua soermanya kedalam vagina sinta mereka saling berteriak keenakan.Sinta menjepitkan kedua kakinya dipinggul rendi dan rendi jatuh kebadan sinta dengan penis masih tertancap didalam vagina sinta.
Otot-otot tubuh rendi mulai mengendor hingga penisnya terlepas sendiri.
Sinta membisikan ke telinga rendi"trimakasih ya rend aku belum pernah merasakan senikmat ini
"
Rendi hanya bisa menganggukan kepalanya karna masih lemas.Hingga mereka tidak sadar dan tertidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kegilaan Nafsu (19+)
Aléatoirecerita ini merupakan jalan hidup penulis sendiri mungkin ada nama dan tempat yg di samarkan maklumi ya untuk menjaga privasi penulis. cerita ini mengandung unsur kedewasaan.