Chapter 25

2.8K 120 22
                                    

Setelah mendengar tawaran dari Bastian, Maura menolaknya dengan halus sebab ia sudah bekerja dengan Arka, tak mungkin kan ia menjadi Model. Sejujurnya ia juga tidak berminat menjadi Model karena ia tidak memiliki pengalaman apapun di dunia Modeling dan tak mau membuat Om Bastian malu karena nya maka dari itu ia memutuskan menolaknya dan untung saja Bastian tidak marah tetapi dia memberikan Nomor ponsel Photografer itu kalau nanti ia berubah pikiran.

Saat ini Maura sedang menyiram tanaman seperti biasanya hari ini pekerjaan nya tidak terlalu banyak hanya menyiram dan mengepel lantai saja. Setelah selesai Maura beristirahat sejenak lalu memasak Mie Instan. Maura tidak menyadari bahwa seseorang sedang memperhatikan nya dari arah belakang sampai Maura sudah selesai memasak Mie dan ingin membawanya ke meja tetapi tiba tiba saja ia terkejut melihat kehadiran Arka di depan pintu membuat Mie yang berada di tangan nya tumpah dan mengenai tangan nya.

Maura terpekik sakit saat tangan nya terkena tumpahan Mie yang panas, Arka yang juga terkejut dengan kejadian itu segera mendekati Maura dan membawa tangan Maura menuju wastafel. Maura meringis sakit saat tangannya terkena air dan ia melihat tangan nya melepuh dan juga memerah. Arka membawa Maura menuju ke Sofa dan menyuruhnya untuk duduk lalu Arka mengambil salep dan mengulas kan nya ke tangan Maura.

Arka memarahi Maura karena sangat ceroboh seperti anak kecil tentu saja Maura sebenarnya tak terima sebab semua karena Arka yang datang secara tiba tiba tetapi Maura tak mengatakan nya. Maura hanya meminta maaf sudah membuat Arka repot dan pria itu hanya menghela nafasnya lalu menyuruh Maura pulang dan ia akan mengantarkan nya. Maura menolak nya tetapi Arka bersikeras ingin mengantarkan nya dan akhirnya Maura hanya bisa pasrah memasuki mobil Arka.

Di perjalanan Maura hanya menutup kedua matanya karena ia tidak ingin melihat Arka yang semakin tampan setiap harinya itu tidak baik dengan kesehatan hati dan jantung nya yang terus saja berdebar berdekatan dengan Arka. Arka menoleh kearah Maura dan ia melihat Maura memejamkan kedua matanya, Arka meneliti wajah lelah Maura tetapi tidak melunturkan kecantikan wanita itu. Tiba tiba saja Arka tersentak karena ia tersadar bahwa dirinya mulai terpesona dengan Maura yang sekarang dan itu tidak bisa di biarkan lalu ia kembali fokus menyetir mengenyahkan pikiran nya.

"Arka..." suara lirih Maura membuat Arka menoleh kearah Maura."Apa kau mencintai Aline?" Maura membuka kedua matanya menatap manik mata Arka sedangkan Arka terkejut dan seketika langsung menginjak Rem mobilnya."Kenapa dulu kau tidak menyukaiku? Kau selalu dingin dan ketus."

Arka memalingkan wajahnya mendengar pertanyaan Maura yang begitu tak terduga. Ia tak menyangka Maura akan bertanya hal itu sekarang di dalam mobil saat ia sedang menyetir, bagaimana kalau mereka kecelakaan karena mendengar ucapan Maura tadi."Apa perlu aku menjawabnya sedangkan kau pasti tahu kenapa dulu aku menolak mu."

Maura menunduk sedih karena yang ia ketahui bahwa Arka tidak menyukainya karena ia sering berbuat jahat kepada siswa lain bahwa ia masih ingat tindakan nya membuat Tiara masuk rumah sakit. Dulu juga Maura bertingkah sangat sombong karena memiliki kekayaaan. Maura tersenyum getir lalu menganggukkan kepala nya tanda mengerti kemudian Maura memejamkan kedua matanya lagi menahan air mata yang akan tumpah.

Kenapa hal seperti ini masih bisa membuat Maura menangis? Ia sudah tahu kenapa Arka menolak nya tetapi tetap saja mengetahuinya masih saja membuat Maura terluka.

Arka kembali melajukkan mobilnya dengan perasaan yang kacau, entah kenapa pertanyaan itu mulai mengusiknya. Ada apa dengan nya? Harusnya ia tidak merasakan hal semacam ini. Sesampainya di dekat rumahnya ia mulai turun dari mobil Arka dan disaat Maura ingin mengucapkan terima kasih tiba tiba tubuhnya di tarik dan pipi sebelah kirinya memanas mendapat tamparan yang keras dari seseorang.

Aline menatap nyalang kearah Maura yang baru saja keluar dari mobil Arka. Aline datang ke rumah Maura untuk melihat Tommy karena ia mendengar hari ini sudah pulang dan akan menjenguk nya sekaligus meminta maaf soal tempo hari tetapi sebelum sampai ke rumah Maura kedua matanya menangkap mobil yang tak asing baginya karena ia sering menaiki mobil itu.

Yang TerdalamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang