1

8.1K 753 693
                                    

“It's everything you did and everything you still do reminds me

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

It's everything you did and everything you still do reminds me.

Everything you do, it reminds me.

Why I love you and I wish you loved me the same,

I wish you did the same, like we were kids again.

The way you did when we were kids.”

.
.
.
.
.
.
.
.

Chapter 01: Who are you?
                                                                     
**********

Ia ingat memiliki seorang teman di masa kecilnya. Seorang anak perempuan cantik, manis dan sangat menggemaskan dengan mata bulat serta senyum gigi kelincinya. Mereka selalu menghabiskan waktu bermain bersama karena bertetangga, ditambah kedua orang tua mereka juga berteman sangat baik. Tidak ada hari dimana mereka tidak bersama. Selalu mencari keberadaan satu sama lain dan tumbuh bersama. Terkadang orang tua mereka akan bercanda bagaimana keduanya terlalu melekat dan sulit dipisahkan, seperti telah membentuk suatu ikatan yang hanya diketahui oleh anak-anak itu.

Sampai pada suatu ketika di usianya yang mencapai 6 tahun, ia harus dihadapkan pada kenyataan anak perempuan manis itu harus pindah karena pekerjaan orang tuanya. Meninggalkan Busan dan pindah ke Seoul. 

Mereka sama-sama menangis hari itu. Memohon kepada orang tua mereka untuk tidak memisahkan mereka, namun tidak ada yang bisa melakukan apapun. Keputusan telah dibuat dan tidak bisa dibatalkan. Anak perempuan itu harus pindah bersama orang tuanya.

Di menit-menit terakhir anak itu akan pergi, mereka membuat satu janji yang akan selalu diingat bahkan setelah bertahun-tahun berlalu.

Dialah cinta pertamanya dan merupakan anak perempuan yang ia beri janji untuk menikah ketika mereka sudah dewasa. Mereka berjanji akan selalu kembali pada satu sama lain.

Sekarang ia telah berada di usia 26 tahun dan tumbuh menjadi pria dewasa yang manis. Sudah 18 tahun berlalu tanpa kabar yang ia miliki tentang anak perempuan itu. Terakhir kali mereka berbicara setelah kepindahan sekitar 2 tahun dan itupun hanya melalui sambungan telepon. Entah bagaimana mereka kehilangan kontak dan tidak pernah berbicara lagi. Itu menghancurkan hatinya dan harapan yang ia miliki untuk mereka berdua. Telah tersenyum miris berkali-kali pada dirinya sendiri bagaimana ia masih terpaku pada janji yang mereka buat meskipun tahu itu tidak berarti apa-apa.

So I Married a Man? ∥ KM ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang