6♦

46 8 4
                                    

Aku mulai menekuni permainan berjudi, aku sampai mengalahkan kakak ku dengan mudah sekali. Saat aku menang aku akan mencari tahu apa bahan taruhan nya jika itu di ambil apakah berpengaruh dalam kehidupan seseorang.
.
.
.
.

Namun entah mengapa diri ku menjadi sedikit aneh dari sebelumnya, hasrat ku untuk balas dendam semakin besar tapi walau begitu aku masih bisa mengendalikan nya.

Orang-orang hanya menatap ku dengan aneh tapi ada satu yang menganggap ku luar biasa, aku tak pernah menginginkan uang mereka yang ku inginkan hanyalah saat-saat berjudi yang luar biasa

Tsukoyomi pov end

Tsukoyomi: jadi Grigio-- ehh.. Ada apa?

Grigio sudah menangis tersendu-sendu hingga menghasilkan banyak sekali tisu yang berantakan di atas meja

Grigio: hiks.. Hiks... Aku tak sangka.. Kau memiliki kenangan yang buruk sekali.. Hiks.. Kau pasti sangat kesepian bukan.. Hiks.. *menghapus air mata nya*

Tsukoyomi: tidak juga..

Grigio: eh? Bagaimana kau bisa berkata seperti itu? Dari cara kau menceritakan nya pada ku aku tau, kau butuh temen yang bisa di ajak curhat. Tapi keluarga mu lebih mementingkan pekerjaan ketimbang diri mu.

Tsukoyomi: Ya, Yang kau katakan ada benar nya, tapi aku sudah mulai terbiasa dengan sebuah kesunyian dalam hidup ku yang selalu berwarna putih ini. Meiling dan nenek ku mereka seperti sebuah pelangi yang hanya datang sebentar lalu pergi dan meninggalkan ku sendiri

Grigio: Tsukoyomi.. Kenapa.. Kenapa kau menceritakan tentang kenangan pahit mu pada ku?

Tsukoyomi: entah lah..Tapi aku sedikit mempercayai mu.. Hanya sedikit..

Grigio: aku senang kau mahu mempercayai ku.. Tsukoyomi.. Ku mohon--

Tsukoyomi: jika kau meminta ku agar mengembalikan apa yang telah kakak mu taruhkan aku menolak..

Grigio: tapi mengapa?

Tsukoyomi: Grigio dengar kan aku.. Aku mengambil taruhan yang seharusnya bukan menjadi milik Blue Minato. Kau tahu tempat dia akan membangun proyek nya. Tempat itu dulu nya sebuah panti asuhan yang dia beli secara paksa dari mereka yang tidak mempunyai tempat tinggal

Mata Grigio membulat sempurna mendengar penjelasan dari Tsukoyomi, dia tidak berfikir sama sekali jika kakak nya tega melakukan hal sekejam itu

Grigio: begitu Yah. Dia melakukan hal demi keuntungan nya lagi..

Tsukoyomi: aku yakin sudah banyak sekali tempat yang dia beli secara paksa dari orang-orang tidak bersalah seperti anak-anak yatim. Rumah itu memang jika dibangun sebuah hotel akan menghasilkan keuntungan yang banyak tapi pernahkah dia memikirkan anak-anak yang tidak bersalah itu. Dimana mereka akan tinggal. Sungguh, Aku mengira jika keluarga Minato berhati mulia tapi nyatanya.. Heh! Sungguh diluar dugaan

Grigio berdiri lalu membungkukkan tubuh nya dan mengucapkan minta maaf

Grigio: aku meminta maaf sebesar-besar nya! Atas nama keluarga Minato juga kakak ku.

Tsukoyomi: haaah.. Baiklah aku terima permintaan maaf mu

Grigio: Blue-Ni memang sudah seperti itu sejak dahulu. Dia juga yang melarang ku untuk menjadi seorang Idols seperti Naura-chan, Karna dia mengatakan "kau hanya membuang waktu mu, lebih baik kau menikmati hidup mu dari pada menyanyi juga menari di depan orang-orang tidak berguna" 

Tsukoyomi: yapari nee Blue Minato memang berhati keras. Bagaimana dengan kakak yang satu lagi?

Grigio: dia hanya fokus pada proyek yang ada di luar negeri

The Secret of cute girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang