SI BERANI DAN SI PENAKUT

4 1 3
                                    

Aku terduduk diam menahan sesak di dada
Setelah menyusun kata
Kemana hilangnya si berani?
Setelah kata ku tersusun rapi, aku butuh si berani untuk membuka mulut.

Namun nyatanya si berani enggan menolong
Karena setelah dipaksa pun ia tak beranjak dari tempatnya.
Ia asik bermimpi di selimuti si penakut

Sia-sia saja kata ku tersusun lebih dulu
Tahu begini, lebih baik ku atur nafas ku lebih awal.

Ketika mereka tengah menyudutkan kata yang telah ku rangkai
Aku hanya bisa mendengar dan mengangguk.
Karena si berani tiba-tiba menghilang.

Si penakut justru tengah berkuasa
Membuatku menggigit bibir bawahku sambil memandang kesana-kemari membenarkan kata mereka.

Saat itu lah diriku kalah.

Ketika si berani dan si penakut bertemu.

GUMAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang