Prediction 🌦

29 6 6
                                    

'Seberisik apapun ia, kedatangannya akan selalu didamba.

Bahaya apapun ia gaduhkan, kedatangannya akan selalu dirindukan.'

.
.
.
.

Keheningan dimalam hari menjadi hal yang ditakuti beberapa orang. Ketenangan yang dibawa, belum tentu dapat dirasakan. Karena kita tidak tau bahaya apa yang akan ditimbulkan dibalik keheningan malam yang menenangkan ini. Seperti halnya sekarang, berita di tv selalu memunculkan informasi yang membuat semua orang semakin was-was untuk keluar rumah.

Kasus pembunuhan, perampokan, pelecehan dan lain sebagainya diberitakan secara bergantian. Tapi itu tidak membuat gadis berambut (H/c) takut sekalipun. Ia kini sedang melihat saluran televisi yang menyiarkan berita tentang kasus kriminal yang terjadi di Yokohama. Dengan snack yang berada di tangan kanan dan remote TV berada di tangan kirinya.

"Kenapa semua orang saling merugikan satu sama lain? Sudah tau hal itu berdosa tapi kenapa masih tetap mereka lakukan? Aneh." Gumamnya dengan mulutnya yang penuh dengan snack.

"Berkata seperti itu seolah-olah dirimu suci saja." Celetuk seorang laki-laki yang berumur 30 an dibelakang (Y/n). Mendengar itu (Y/n) hanya terkekeh pelan.

"Aku hanya bisa meminimalisir perbuatanku, hmm intinya ingin menjadi lebih baik mungkin."

"Hee benarkah?"

"Sepertinya kkk, aku hanya merasa ada yang tertinggal di masa lalu, ingatanku tidak bisa mencapainya. Maka dari itu, dengan aku yang ingin menjadi lebih baik mungkin aku bisa menggali ingatan itu."

"Semoga kau berhasil, tapi apa yang akan kau lakukan jika kau sudah mengingat jelas ingatanmu?"

(Y/n) terdiam sejenak. Matanya menerawang jauh. Pikirannya kali ini berubah, apa yang akan ia lakukan jika dia sudah menemukan titik terang dari masa lalunya yang ganjal ini. Dalam hatinya, ia harus bisa melakukan hal yang bisa membuatnya puas atas jawaban dari pertanyaannya. Ya dia harus mencari tau apa yang sebenarnya terjadi dimasa lalunya, kenapa dia bisa kehilangan memori waktu kecilnya, dan kenapa orangtuanya meninggalkannya.

"(Y/n)?"

Lelaki paruh baya itu sedikit bingung dengan perubahan sikap gadis dihadapannya. Sampai ketika sebuah berita menyajikan tayangan yang membuat kedua manusia disana terbungkam.

'Terduga kasus pembunuhan dan perampokan ini berasal dari organisasi ternama di Yokohama, Port Mafia. 20 korban yang berjatuhan dan 10 orang meninggal dalam kasus kali ini...'

"Port mafia.." Gumam (Y/n).

Matanya berubah tiba-tiba menjadi nyalang dan genggamannya pada remote TV mengerat seiring ia bernafas. Dalam TV ia melihat ada beberapa kelompok port mafia yang berhasil ditangkap, dan masih mengenakan seragam khas port mafia.
Entah dari mana, sekelebat bayangan muncul dalam otak (Y/n). Seperti kaset yang berulang-ulang, awalnya tidak jelas penggambarannya akan tetapi lama kelamaan potongan-potongan ingatan itu terangkai rapi.

"Akh!" Pekik (Y/n) memegang kepalanya yang tiba-tiba dilanda sakit.

Ukai Keishin, pria yang sedari tadi bersama (Y/n) pun langsung panik saat tau gadis yang ia anggap adik kandungnya merintih kesakitan. Ia langsung menghapirinya dan memeluknya berharap gadis itu lebih tenang. Akan tetapi (Y/n) tetap meronta dan terus menggerang kesakitan.

"(Y/n) ada apa denganmu?" Ukai masih saja berusaha menenangkannya tapi hasilnya nihil. Ia merasakan cengkraman kuat di lengan kaosnya. (Y/n) mencoba meminimalisir rasa sakitnya dengan itu.

Missing My RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang