Saat kutatap wajah sang malam
Seketika kabut fajar berpelukan
Tengkuk terasa tatkala lilin malam
Hingga kuingin slalu memandangDalam benakku terasa tertanam
Terbesit gaung curam rindu menyiksa
Bukan perkara mudah tuk dilakukan
Namun, rindu bukanlah milikku sajaMungkin waktu menjadi penangkal
Walau tersisa serpihan luka
Dengan musnah semua harapan
Rindu akan hidup dalam kenanganTampak namamu sering menghantam
Bersimpuh dalam kepasrahan
Membenamkan rasa sebuah penantian
Biarpun aku kamu tak lagi kitaKututurkan dalam sepertiga malam
Sepenggal nama nan sahaja
Slalu kusebut dalam doa
Untuk mendekapmu dalam impian
KAMU SEDANG MEMBACA
Just a Word
PoetryKu percaya tiada pertemuan kecuali ditakdirkan hingga saat ini kau bisa bertemu denganku walau hanya sebuah tulisan. Aku tak berharap kau mengerti apa yang kusampaikan, namun aku hanya ingin tulisanku tersampaikan walau hanya sederhana.