Stage 2

0 0 0
                                    

♡♡♡"Ayolah Canzu,kali ini saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

♡♡♡
"Ayolah Canzu,kali ini saja.Lagi pula apa kau tidak bosan terus menerus di apartemenmu?"Eltisha kembali membujuk Canzu untuk menemaninya pergi ke perusahaan kakaknya.

"Baiklah,aku akan menunggu di halte depan"Canzu keluar dari kamarnya,gadis dengan penampilan acak acaknya itu kemudian mematikan sambungan teleponnya dan menuju kamar mandi membasuh wajahnya dan segera bersiap siap.

***
"Pergilah duluan El,aku harus ke toilet"ucap Canzu menghentikan langkah Eltisha.

"Baiklah,toilet wanita ada di sebelah kiri, ikuti saja wanita berbaju biru itu"Ele munujuk ke arah office girl yang sedang membawa alat kebersihan.

Canzu,gadis itu hanya mengangguk dan sedikit berlari mengikuti office girl tadi.

Setelah selesai dengan urusannya Canzu kemudian kembali ingin menemui El namun,saat akan memasuki lift gadis itu kembali teringat ia tidak tahu mau kemana dan merutuki kebodohannya karena ini adalah kali pertama ia datang kesini dan baru menyadari jika perusahaan yang ia pijak saat ini sangat besar dan hampir membuat dirinya tersesat.Kemudian gadis itu memutuskan untuk menunggu El di luar.Saat Canzu ingin membalikkan badannya tanpa sengaja gadis itu menabrak seseorang di belakangnya.

"Maafkan saya.Saya tidak sengaja"Canzu membungkuk meminta maaf.

"Jika jalan pakailah matamu nona"suara bariton dan dingin itu sukses membuat badan Canzu menegak dan menatap pria di hadapanya.Gadis itu sempat terdiam beberapa saat memandang wajah pria itu yang terpahat Sempurna.

"Aku tahu wajahku sangat tampan sampai sampai kau terpesona tapi aku tidak punya waktu untuk wanita sepertimu nona"ucap pria itu angkuh, berbanding terbalik dengan ekspresi gadis itu yang kini menatap pria itu tercengang karena kepercayaan dirinya yang tinggi.

"Apa kau tidak berkaca dari rumahmu tuan? lihatlah cerminan dirimu di dinding kaca ini,memang tampan tapi masih sangat jauh dari kata tampan,dan jangan lupakan juga cara bicara yang minus."ucap Canzu menatap pantulan mereka di dinding kaca gedung itu.Sedangkan pria itu menatap tidak percaya gadis di hadapannya yang sangat lancang berbicara tentang dirinya.

"Apa kau tidak tahu dengan siapa kau bicara saat ini nona?"pria itu menatap Canzu dengan intens.

"Tidak,dan saya tidak butuh tentang anda.Dan satu lagi tuan jika berjalan itu pakai kaki bukan mata karena akhirnya akan menakutkan"ucap Canzu sarkas dan langsung pergi meninggalkan pria tadi.

"Maaf tuan jadwal anda saat ini menemui nyonya El yang sudah di ruangan tuan"sekretaris pria itu datang entah dari mana.

"Cari tahu tentang gadis itu dan harus kau serahkan setelah makan siang selesai"perintah pria itu menatap kepergian Canzu,dan sekretarisnya mengikuti arah pandang tuanya itu dan hanya mengangguk patuh.

***
"Kenapa kau meninggalkan aku tadi Canzu?!"El memasuki apartemen sahabatnya itu dan langsung menatap malas Canzu yang sekarang sibuk dengan acara kartun favoritnya.

Simplicity Love💞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang