0.0

67 8 21
                                    

01.01.21
Hari baru, di tahun baru.






"ADHELIA BANGUNNNNNN!"

Sepertinya pagi hari Adhelia tidak begitu indah, bagaimana bisa sang nenek sudah berteriak-teriak, sedangkan jam saja baru menunjukkan pukul 06:15 matahari pun belum sepenuhnya muncul.

Adhelia terbangun, membuka matanya yang terasa berat, dan sudah di dapati sang nenek yang berdiri di depan pintu kamarnya dengan air di gelas. Air yang siap di gunakan jika Adhelia tak kunjung bangun dari tidurnya.

"Apa?" Tanya Adhelia di setengah kesadarannya. Sepertinya nyawanya belum sepenuhnya terkumpul.

"Adhelia ga sekolah?" Tanya sang nenek.

"Emang harus sekolah?"

Sang nenek men-cipratkan air yang dirinya bawa, ke wajah Adhelia, membuat nyawa Adhelia sepenuhnya terkumpul detik itu juga.

"EMAK? (nenek)" Adhelia.

"Liat tuh" menunjuk jam yang tergantung di dinding kamar Adhelia "jam berapa? berangkat sekolah sekarang."

"Ya Allah emak, tinggal bilang aja kenapa sih, ga usah pake cipratin air segala." Adhelia tidak marah kepada sang nenek, hanya saja dirinya tidak pernah suka ketika seseorang mengganggu tidurnya.

Adhelia mengambil baju sekolahnya dan juga handuk, lalu masuk ke dalam kamar mandi untuk melakukan ritual nya sebelum berangkat sekolah, yaitu mandi.

Sekitar 10 menit Adhelia mandi, sekarang dirinya sudah rapih di lengkapi seragam sekolah khas SMAN GARUDA SAKTI, mengambil tas yang sudah di isi oleh buku-buku baru yang tadi malam Adhelia siapkan.

Adhelia tidak akan sarapan pagi ini, dan dia memilih untuk langsung berangkat ke sekolah nya dengan berjalan kaki, karena jarak dari rumah ke sekolah nya juga tidak begitu jauh.

"Aku berangkat" Entah pada siapa dia pamit, neneknya baru saja pergi keluar dari 10 menit yang lalu.

Adhelia POV

Halo gue Adhelia Rosie, kalo yang tadi cipratin gue pake air itu nenek gue, gue sih ga biasa manggil dia nenek, lebih enak emak.

Semangat sekolah gue kali ini kerasa banget bedanya, mungkin efek hari pertama sekolah setelah libur panjang kali ya?

Ga kerasa ya gue udah kelas 2 SMA aja, padahal rasanya tuh baru kemarin gue nangis-nangis ke nenek gue gara-gara engga di beliin ice cream, ternyata gue udah setua ini ya, walaupun belum tua-tua amat lah.

Gue itu, tinggal bersama nenek gue sedari kecil, lo semua ga usah kepo nanya-nanyain di mana orang tua gue. Orang tua gue ada kok bahkan lengkap, gue juga bahkan punya 1 kakak dan 1 adik. Cuman di antara tiga anak ortu gue, cuman gue aja yang tinggal dan di titipin bareng nenek gue.

Ngomong-ngomong soal sekolah, udah sekitar 1 tahun gue sekolah, tapi gue baru kenal dan temenan sama 1 cewek. Ya gue emang anaknya cenderung kaku dan males banyak omong sama orang yang engga gue kenal-kenal banget, gue juga kenal sama tuh cewek karena kebetulan kita duduk sebangku.

Gue tuh sekolah ga naik motor atau di antar jemput sama kaya anak-anak sekolah lainnya, selain karena ga bisa bawa motor, sekolah gue juga ga jauh-jauh banget, jadi ga rugi kalo gue berangkat jalan kaki. Juga kadang di jalan menuju sekolah suka banyak anak-anak SMAN GARUDA SAKTI yang berangkat, bahkan pulang jalan kaki, jadi gue ga ngerasa aneh kalo harus jalan kaki mulai dari pergi sampe pulang sekolah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 12, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

•LIKA-LIKU ANAK REBAHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang