3 | Kardus, Buku, Kakek

5 2 0
                                    

Aku bermimpi cukup horor tadi.

Huh! Itu pasti karena aku dan adikku semalaman asik bercerita tentang pengalaman horor yang pernah kami alami.

Biar aku ceritakan mimpiku.

Di mimpi itu kami sekeluarga ada di lorong samping rumah oma Entes. Oma Entes adalah adik dari Oma sebelah Mama, lebih gampangnya oma Entes adalah tantenya Mamaku.

Di sepertiga jalan itu kami melihat sebuah kardus yang tergeletak tepat di tengah jalan kecil itu, dengan rasa penasaran adik laki-lakiku pun mulai membuka kotak itu. Di sana dia menemukan beberapa benda yang dia sukai, tanpa basa-basi dia mengambil benda-benda itu untuk dibawa pulang. Namun, aku sendiri lupa benda apa yang diambilnya dari sana.

Aku yang semakin penasaran pun ikut melirik ke dalam kardus itu, tampak buku-buku kecil yang begitu menarik perhatian ku. Aku pun berjongkong untuk melihat apa isi buku yang masih bagus itu.

Ternyata itu seperti buku gambar dan mewarnai. Beberapa lembarnya sudah diberikan warna. Ada juga beberapa desain yang sudah di hiasi dengan washi tape. Aku yang memang menyukai hal-hal seperti itu pun langsung berniat untuk membawa kotak itu pulang bersama kami.

Sesampai di rumah, aku langsung masuk ke kamar, melempar tubuhku ke kasur kecil milikku. Kembali lagi ku buka buku yang ku temukan tadi, membalik lembaran demi lembaran dari buku kecil itu.

Gambarnya tidak terlalu bagus, aku berpikir kalau aku bisa menggambar lebih baik dari gambar-gambar yang ada di buku itu, pikirku percaya diri.

Asik membuka lembaran kertas itu, mataku pun menatap sesuatu yang cukup menarik. Sebuah tulisan tangan.

Disana tertulis "Aku sangat menyukai ini, tapi orang tuaku melarangku dan ingin aku hanya fokus pada pelajaran bahasa mandarin saja!"

Aku mengerutkan keningku seketika aku selesai membaca tulisan itu. Apa dia membuat buku ini seperti diary? tanyaku dalam hati.

Sepertinya pemilik buku ini adalah seorang keturunan etnis Tionghoa. Itu sebabnya orang tuanya memaksanya untuk fokus dalam pelajaran bahasa Mandarin. Tapi bukannya kalau betul begitu maka mereka juga tau bahasa Mandarin? Bukannya jika memang betul begitu, maka mereka pasti dari kecil sudah mengajarkannya bahasa Mandarin.

Ah, sudah lah. Untuk apa ku pikirkan?

Mimpi berpindah. Sekarang kami ada di rumah sakit, melihat seorang pria yang sedang duduk di ranjang rumah sakit lengkap dengan baju pasien dan peralatan medis yang melekat di tubuh kurusnya.

Di mimpi itu dia adalah papa ku. Pria itu jauh lebih kurus dari papa ku di dunia nyata. Mama ku dalam mimpi itu juga berbeda dengan mamaku di dunia nyata, dia duduk di kursi di samping ranjang itu.

Mama menyuruh kami untuk pulang, karena di rumah juga ada kakek kami yang akan menjaga kami. Tapi, salah satu adikku menolak. Katanya kakek menjadi orang yang aneh dan juga menakutkan.

Di pikiran ku juga muncul sosok seorang kakek yang tampak tidak normal bagiku. Tampak wajahnya datar namun menakutkan, tatapan kosongnya menatap diriku lekat.

Ada juga beberapa kejadian teror yang terlihat seperti di dalam film horor saja. Seperti dirinya yang muncul tiba-tiba dan bagaimana dia marah pada kami karena tidak seharusnya kami membawa pulang sesuatu yang bukan milik kami

Aku pun berpikir ada sesuatu yang aneh dengan benda yang kami bawa pulang waktu itu. Khususnya buku-buku kecil itu. Ada yang tak beres. Aku harus segera mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi!

Tapi...

Sayangnya aku malah terbangun dari tidurku, tapi aku merasa sedikit takut sampai aku menulis ini.

Huh, aku ingin menertawakan diriku saja.

nanaspanas

Senin, 5 Juli 2021

Gudang MimpiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang