16. dingin [End]

1.4K 109 3
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

















Melihat gelagat malu-malu Gracia membuat Shani jadi gemas.

Boleh angkut aja gak sih?

"Mau gak?" Tanya Shani sekali lagi, soal ajakan hangat-menghangatkan diri. Duh, suara Mba-nya udah kedengeran serak sama berat.

"Umm t-tapi jangan kayak kamaren, ya. Mba mainnya kasar 👉👈😣,"

Karungin aja nih?

Seketika ucapan Gracia membuat Shani merasa bersalah tapi gak menyesal, toh nikmat juga nantinya.

Shani lantas agak menunduk untuk melihat wajah istrinya, kemudian tersenyum manis. "Maafin Mba ya," ucapnya sambil menepuk-nepuk puncak kepala Gracia.

"Hmm?"

"I-iya, Adek maafin Mba."

Shani tersenyum lebar melihat reaksi lucu Gracia yang malu sekaligus pipi istrinya memerah. Duh, jadi pengen cium!

Cup

"Bayi gede mba ini pemikir banget sih,"

"Mba~"

"Ayo ah, mba udah kedinginan nih."

Gracia hanya bisa pasrah saat Shani menariknya ke Villa, tempat yang mereka sewa selama honeymoon di Bali.

Ugh! Jantung Gracia makin berdebar dan udara berbau ketegangan seksual tidak dapat ditepis, sepertinya Gracia malam ini bakal pasrah seperti malam-malam sebelumnya. Mba-nya ini benar-benar meresahkan.










































 Mba-nya ini benar-benar meresahkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[End]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[End]

[Pegang Tanganku]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang