Jaemin menghampiri jeno yang baru saja memarkirkan motornya."oi tumben ga bareng heejin" sapa jaemin sambil memukul pelan pundak Jeno
"sakit dia"
jaemin mengerut kan keningnya
"sakit apa?"
"ga enak badan, kecapean kali tuh anak"
jeno melangkah kan kakinya memasuki koridor sekolah, di ikuti jaemin di belakangnya
"tumben nyariin heejin? kangen Lo?"
"dih kaga bah"balas jaemin membuat jeno terkekeh pelan
"halo cowo cowo ganteng" seru nakyung yang sudah berada di samping Jeno jaemin. Wanita itu tidak sendiri tetapi ada Lia di sampingnya.
"brisik, masi pagi" ketus jeno
"sensi amat pak ketu MASI PAGI" nakyung hanya nyengir
Lia hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku temannya itu.
.
.
.
."bisa diam ga si kalian, brisik banget" sentak nancy membuat suasana kelas yang tadinya ribut jadi hening
"wkwk kalau mau sepi mah di kuburan aja sonoh" balas hanjis
"bacot Lo"
"lha sensi amat mbaknya, lagian nih kelas bukan punya emak bapak Lo"
"sstt udah udah jangan berantem, hanjis lu mending diam"lerai Kim
"iya dah, mending kantin sumpek gua disini" hanjis merangkul jihoon dan membawanya ke kantin, jihoon mah nurut aja.
"kenapa?" tanya chaewon menghampiri nancy
"gapapa ko" nancy hanya menyunggingkan senyum nya
"kalau ada masalah cerita ya, jangan di pendam sendiri" chaewon mengelus pundak nancy, mencoba memberi ketenangan
"makasih ya won, gw kalau udah siap cerita pasti ke Lo kok" chaewon hanya tersenyum lalu menganggukan kepalanya
"kenapa kalian?" tanya nakyung yang baru saja meletakan tasnya di kursinya sendiri
"kepo" balas nancy yang kembali memainkan ponselnya sedangkan chaewon kembali ke bangkunya
"pelit banget, minimal nih ya kalau punya gosip bagi bagi lha cok" seru nancy kesal
"ga ada na, mending lu duduk dari pada berdiri mulu ga capek apa"
nakyung sampe lupa kalau sedari tadi ia hanya berdiri
"oh iya hehe"
tiba pada lomba bulu tangkis yang di wakili oleh jaemin. Kali ini bukan hanya kelas IPA 5 mendukungnya tapi ada beberapa degem jaemin dari kelas lain yang juga ikut mendukung, bahkan ada beberapa yang membawa spanduk.
"SEMANGAT SAYANG"
"JAEMIN ASTAGHFIRULLAH KAMU CAKEO BANGET"
"TAKBIR YOK"
"JAEMIN GW PASTI MENANG DONG"
"JAEMIN KALAU KAMU MENANG KITA CHECKIN DI HOTEL XIXIX"
mendengar teriakan terakhir itu sontak membuat shuhua melototkan matanya
"buset caper bener anjir"sungut nya pelan
"minta di lakban satu satu"-karina
"kayak ga pernah lihat cowok cakep aja"-gowon
"brisik bah"-chaewon
jaemin yang mendapat dukungan seperti itu udah udah tersenyum puas, tapi senyum nya tak bertahan lama ketika mengingat heejin tak ada di antara penonton itu.