Gs, Nonbaku, Family.
Nomin © SM.Ent
...
"Papa! Kok rotinya gosong!"
"Papa, aku engga mau makan roti gosong!"
Jeno kelabakan sendiri di dapur. Anak pertamanya Lee Minhee tak berhenti mengeluh tentang roti panggang buatan sang Papa, roti hitam rasa arang.
"Sebentar ya Minhee, ini Papa lagi goreng telur buat Mama, nanti Papa bikinin roti baru, oke?" Jeno membujuk sembari menenangkan Jisung.
"Aaaaa... Mama.. mama.. mama"
Si bungsu Lee, enam belas bulan. Menangis dalam gendongannya. Bayi itu memukul-mukul dada Jeno, meronta-ronta. Tangannya terjulur, ingin di gendong oleh sang mama yang sedang selonjoran santai di sofa ruang tv.
"Logan berhenti mengacak-ngacak makanan, astaga!" Jeno berteriak frustasi.
Jangan lupakan Logan Lee, kembaran non identik Jisung. Tengah tertawa riang di kursi makannya. Tangannya yang mungil menumpahkan bubur miliknya, mengacak makanan lembek itu di meja.
Weekend Jeno benar-benar seperti Neraka.
Kemana Mama mereka?
Wanita itu tengah terduduk santai di kursi, menonton berita tentang-drama makjang yang sedang cukup ramai di bicarakan karena rating tinggi. Sambil makan biskuit kacang.
"Nana, tolong dong di gendong dulu Jisung. Bawa nonton sama kamu. Ini aku engga fokus goreng telurnya!"
"Iya nih Mama, liat roti Minhee gosong!" Gadis mungil dengan rambut terikat dua itu ikut berkomentar.
"Jeno, pinggang Nana sakit. Kamu engga liat ini perut Nana udah gede, udah susah kalo buat gendong-gendong baby." Jaemin tak beranjak dari kursinya.
"Huh alesan! Hamil selalu jadi alesan!" Minhee mencebik.
Semenjak Mamanya hamil anak ke empat tingkahnya menyebalkan. Ia selalu menjadikan kehamilan sebagai alasan untuk selalu rebahan, belum lagi keinginannya yang aneh-aneh membuat anak sulung Lee itu sering sakit kepala di usia yang cukup kecil.
"Ey Minhee, jangan julid. Nanti kamu juga bakalan ngalamin kaya Mama kalo hamil"
Minhee meledek ucapan Mamanya tanpa bersuara. Gadis berusia delapan tahun itu turun dari kursi meja makan.
"Minhee mau berangkat, nanti aja minta roti Sungchan di tempat les, Papa lama!"
"Biar Papa anterin ya?" Jeno masih menawarkan di tengah kesibukannya.
"Engga usah, Papa urusin aja tuh kelinci hamil" ujar Gadis kecil itu mengecup kilat pipi sang Papa. Berjalan ke arah pintu utama sambil mendelik pada Mamanya.
"Mama engga di cium?"
"Males!"
"Papa! telurnya jangan kematengan ya!" Teriak Jaemin mengingatkan.
Sebuah pagi yang sangat menyebalkan bagi Jeno dan Minhee.
...
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream.
FanfictionBacalah, maka kalian akan menemukan cerita yang berubah-ubah di dalamnya selayaknya MIMPI 🌻 N O M I N ⚠️ GENDERSWITCH ⚠️ 2021 © Saeddongmik.