The One Who will leave | 2/2

444 74 13
                                    

Aku masukin genre fantasi karena akan ada satu scene yang membuat kalian mikir terus bilang 'gamasuk akal' wkwk.

Semi thriller, Fantasy, Romance

Nomin ft Park Jisung.

...

“Annyeong, hati-hati di jalan Sunbaenim.” Gadis bermini skirt itu membungkuk dan melambai pada beberapa pemuda yang nampak telah mabuk.

Jaemin menghembuskan napas kecewa menyaksikan mobil silver grey yang sudah jauh dari penglihatannya. Kaki mungilnya berjalan lamban merasakan dingin yang merasuk ke tubuhnya, saat ia sadar hari itu ia lupa membawa jaket.

Jika gadis itu berbalik sekali lagi, ia akan melihat mobil silver grey yang tadi ia perhatikan nampak berhenti dan seorang pengemudi dalam mobil itu tengah mengamati kepergiannya lewat kaca spion samping.

Ia akan baik-baik saja

Jeno membatin lantas menyangkal setiap khawatiran yang berkecamuk di dadanya. Persneling mobil itu tertarik lalu lelaki itu menginjak pedal gas dan mobil yang Jeno bawa melesat pergi,

Berbalik arah menyusul gadis yang dia khawatirkan itu.

Mobil Jeno melaju secara perlahan, lelaki itu memposisikan agar tidak mendahului seorang gadis di depannya. Di lihat Jaemin masuk ke gang kecil dan dari sana Jeno turun dari mobilnya, berjalan di belakang dan terus membuntuti gadis itu. Sampai rasanya Jeno tahu bahwa jalan yang di lalui Jaemin sangat menyeramkan untuk ukuran jalan seorang gadis di malam hari.

Jeno sempat beberapa kali bersembunyi ketika Jaemin menoleh kebelakang. Bagaimanapun juga naluri seorang gadis terkadang jauh lebih peka, ia selalu sadar meskipun pergerakan Jeno tidak menimbulkan suara sedikitpun.

“Aku seperti seorang stalker.” Bisik Jeno sambil sedikit tersenyum.

Lelaki itu diam sejenak agar jaraknya dengan Jaemin cukup jauh. Sementara dalam persembuyiannya Jeno mengeluarkan sebatang rokok dan mulai menyesap batang kecil itu sambil tetap berusaha mengawasi.

Drrrtt...drrrt...drrt....

Namun tanpa di duga ponsel Jeno bergetar. Dia mengalihkan perhatiannya sejenak pada ponsel dan seketika mata kecil itu langsung membulat lebar saat nama Petugas Na tertera di layar.

Jeno memperhatikan lagi keberadaan Jaemin di kejauhan sana namun ternyata laki-laki itu malah kecolongan saat gadis yang dia buntuti sejak tadi sudah menghilang dari perhatiannya.

Apa jangan-jangan Jaemin tahu kalau Jeno sedang membuntutinya?

“Halo, petugas Na?” suara Jeno terdengar ragu-ragu, akan gengsi sekali jika sampai tindakannya ini di ketahui gadis itu.

“Su..sunbaenim.. hiks..”

Aroma nikotin bagi sebagian orang selalu membuat rasa tenang ketika pikiran merangsangnya, namun saat ini sistem limbik dalam otak Jeno seakan bekerja secara berlebihan, dimana ketenangan akhirnya di kalahkan oleh emosi dan hal itu seolah mendidih di kepalanya.

“Na Jaemin ada apa?!” suara Jeno yang awalnya ragu-ragu kini terdengar setengah panik.

“Su..sunbaenim.. ak..aku.. to..tolong.. ak.. hiks..”

“Jaemin bisakah berbicara lebih jelas? Aku tidak bisa mendengarnya.”

“Ak.. aku.. aaaaaaaa!”

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 27 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dream.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang