Hallo semuaa!
Apa kabar?
Aku harap kalian selalu baik dan sehat selalu.
Kabar aku alhamdulilah baik.Bantu semangati aku dengan vote dan komen, mau ya?!
Gak susah kok!Terimakasih.
Semoga kalian suka sama bagian ini, ya!
Selamat membaca!Biarkan aku bahagia dengan kebahagiaan yang aku tahu itu adalah semu.
____________________________
Grizelle memasuki kelas dengan langkah santai, lalu duduk di kursinya. Ia duduk bersebelahan dengan sahabatnya, yaitu Feby.
Mereka mengobrol ringan sampai akhirnya bel masuk berbunyi.Tak lama dari itu, guru yang mengajar di jam pertama pun memasuki kelas. Dengan membawa berita yang bagi para siswa adalah berita bahagia.
Bahwa ia tak bisa mengisi jam pertama karena ada urusan mendadak dan memberikan mereka tugas untuk menyelesaikan tugas yang kemarin diberikan olehnya. Para siswa mengangguk patuh.Saat guru tersebut keluar, keadaan kelas pun menjadi ricuh.
Ada yang berteriak,
"Untung gue udah.""Untung gue belum."
Mendengar itu, sontak semua siswa XI IPS 1 tertawa. Yang berbicara hal itu adalah Edzard Michiavelly. Yang berbicara juga ikut tertawa, sampai terbahak. Membuat kelas XI IPS 1 penuh suara tawa. Aneh memang, mereka menertawakan jokes sereceh itu.
Lalu Edzard melanjutkan, "Bodo lah, gue mau ke kantin. Bro, ikut gak lu?" tawar Edzard kepada teman disampingnya yang bernama Randy.
"Enggak ah, walaupun gue udah, gue gak mau bolos," ucapnya dengan sombong.
Mendengar itu, Edzard lekas menjitak kepala Randy.
Lalu bertanya kepada seisi kelas, "Ada yang mau ikut?"
Keadaan kelas hening. Membuat yang mengintrupsi mendadak kicep.
"Gak ada ya?" tanya Edzard ragu, sambil menelan salivanya.
Hening.
Edzard pun kembali duduk ke kursinya, lalu membuka buku pelajaran untuk menyelesaikan tugasnya. Dengan keringat meluncur di keningnya.
Seisi kelas masih menatapnya dengan bingung.Kali ini, Randy berbicara, "Gak jadi ke kantin bos?"
"Gak ada yang mau ikut, kan gue juga takut kalau bolos sendirian."
Mendengar itu, seluruh siswa kembali tergelak.
"Ah, elu, beraninya ramean. Kalau emang mau bolos, gak usah ajak ajak temen, giliran gak ada yang mau, kan elu yang malu sendiri," jelas Randy.Seisi kelas kali ini menggeleng dan terkekeh. Lalu kembali pada kesibukkanya masing masing.
Feby menggeleng, "Tuh liat kelakuan cowok yang lu suka!"
Feby memang satu satunya teman Grizelle yang mengetahui kalau Grizelle mencintai Edzard. Itupun Feby tahu secara tidak sengaja, karena membaca catatan Grizelle tentang Edzard. Ketika Grizelle lengah.
Grizelle melotot, "Feb!"
Feby terkekeh, "Iya, maaf. Lo udah selesai belum tugas yang kemarin?"
Grizelle yang tak yakin dengan tugasnya, segera membuka bukunya, "Yes. Udah, gue kira malahan belum."
"Dasar, lu Zel."
"Lu emang belum, Feb?"
Feby menggeleng, "Belum. Yaudah gue mau ngerjain. Hush.. Hush.."
Grizelle mencebik kesal, "Enak aja ngusir gue. Kan emang tempat gue disini!"
Feby menjadi gemas sendiri dengan sahabatnya itu, lantas mencubit pipi Grizelle, "Bercanda, Zel!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Fiveteen Days
Teen FictionDi dalam kesunyian tanpa harap, sebuab rasa berkembang. Tak perlu bersusah payah dipupuk, ia tumbuh subur dalam kisah lima belas harinya. Singkat, namun manis. Inilah kisah tentang kesempatan yang tak pernah bisa diduga kedatangannya.