Maura saat ini sedang duduk bersama Aline beberapa menit berlalu mereka belum mengeluarkan suara dan masih mengaduk minuman yang mereka pesan. Maura menunggu Aline yang berbicara karena dia yang mengajaknya lebih dulu. Sebentar nya ia ingin langsung menjelaskan soal tempo hari tetapi ia takut salah bicara dan menunggu apa yang Aline ingin katakan kepada nya dulu lalu ia akan menjelaskan semuanya kepada Aline.
Aline menatap pipi Maura yang memerah karena tamparan nya kemarin kemudian Aline membuka suaranya dan hal pertama yang Aline katakan adalah meminta maaf kepada Maura karena saat itu Aline terlalu emosi dan cemburu. Maura pun memakluminya dan menerima maaf Aline membuat wanita itu lega. Aline mulai membahas kenapa bisa Maura bekerja di rumah Arka.
Maura pun langsung menjelaskan bahwa saat ia sedang mencari pekerjaan ia melihat papan iklan dan Maura langsung melamar pekerjaan kepada orang yang memasang papan iklan tetapi Muara terkejut karena orang itu adalah Arka. Maura juga mengatakan kalau ia sempat tidak jadi menerima pekerjaan itu tetapi ada sesuatu hal yang membuatnya menerima pekerjaan Arka yaitu upah yang cukup besar.
Aline terdiam menatap Maura dan tetap saja Aline takut sahabatnya merebut Arka darinya. Aline bertanya dengan sorot mata serius apakah Maura masih mencintai Arka atau tidak. Maura yang mendengar itu terbelalak dan jantung nya berdebar kencang karena pertanyaan ini begitu sensitif untuk mereka. Aline menunggu jawaban Maura dengan harap harap cemas tetapi ia lega saat Aline melihat gelengan dari Maura.
"Syukurlah kalau kau sudah melupakan cintamu Maura sebab itu akan sia-sia saja karena kau akan tersakiti kembali sebab Arka sekarang mencintaiku." Maura tersentak mendengar nada suara Aline yang berubah entah kenapa Maura merasa ada emosi di dalam nada suara itu. Aline pun memesan makanan untuk mereka dan saat menunggu makanan siap Aline meminta Maura untuk berhenti bekerja sebagai gantinya Aline akan mencarikan pekerjaan kepada Maura.
Maura menyanggupi permintaan Aline untuknya berhenti bekerja tetapi apakah Arka akan membiarkan nya berhenti dan Aline pun menjelaskan bahwa Arka sudah setuju membuat Maura lega. Tetapi Maura menolak tawaran dari Aline karena ia tak mau merepotkan Aline dan Maura mengatakan bahwa ia akan mencari pekerjaan lain. Makanan sudah siap dan mereka pun menyantap makanan yang cukup banyak sebab Aline memesan memakan sangat banyak membuat Maura bertanya kenapa memesan banyak seperti ini tetapi kata kata yang Aline lontar kan membuat Maura mematung.
"Kalau tidak habis biarkan saja tetapi kalau kau ingin membungkusnya silahkan."
Sesudah pertemuan itu Maura mulai memikirkan sikap Aline yang sangat berbeda. Ia merasa tadi bukan lah sahabat nya karena Aline tak mungkin mengatakan kata kata seperti itu. Kesedihan melanda nya sebab ia berpikir Aline masih marah kepada nya dan itu membuatnya sedih.
Kenapa bisa hidupnya sangat rumit?
Maura sudah lelah dengan semua ini lalu tak lama Elen memasuki kamar putrinya. Elen tahu bahwa Maura mengalami hari yang berat dan Elen mendekati putrinya dan mengelus rambut panjangnya. Maura menatap Mami nya dengan sorot mata lelahnya kemudian Maura berbaring di pangkuan Elen dengan memejamkan kedua matanya. Elen hanya mengusap dan bertanya kepada putrinya hari ini melakukan apa saja dan Maura hanya berkata bahwa tadi ia keluar dengan Aline dan berbincang sejenak.
Kedua tangan Elen mengusap pipi Maura yang masih memerah dan Elen masih belum tahu kenapa pipi putrinya memerah bahkan suaminya pun begitu murka saat melihat pipi Maura bahkan mereka saja tidak pernah melukai Maura seujung kuku pun dan berani berani nya orang itu menampar putrinya. Maura saat itu tidak mengatakan siapa yang menamparnya dan membuat Tommy marah dan akan mencari tahu sendiri apa yang sebenarnya putrinya sembunyikan.
"Apakah ini ada kaitan nya dengan Arka?" tiba tiba saja Maura menegang mendengar ucapan dari Elen tentang Arka. Maura terdiam tak menjawab lalu Elen kembali bertanya kepada putrinya apakah cinta nya kepada Arka sudah hilang? Elen meminta kejujuran dari Maura dan Elen merasakan paha nya mulai basah oleh air mata putrinya. Maura akhirnya jujur dan menceritakan semua isi hatinya kepada Mami nya berharap hatinya lega.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yang Terdalam (Complete)
ChickLitNovel Hurt Love & Hate. Arkatama Javierro adalah pria pertama yang membuat Maura Aldavino, primadona sekolah, terpesona hingga tergila-gila. Tak peduli seberapa sering Arka menolaknya, Maura tidak mengenal kata menyerah. Dengan semangat yang mengge...