04. Sindy!

15 1 0
                                    

Author POV.

“Darimana kamu dapatkan kalung ini?!” tanya Sindy pada Alice.

“Kalung ini...”

“Ah, itu tidak penting. Bolehkah Ibu lihat dengan seksama? Kalungnya indah sekali.” kata Sindy.

“Boleh, ini.” Alice melepaskan kalungnya dan memberikannya pada Sindy.

“Ibu, ada yang mau Alice tan—”

“Buuuuu, mana kentang goreng milik Wawannnn.” teriak Wawan.

“Astaga, Ibu lupa tadi Wawan minta kentang goreng. Tolong kamu antarkan ke Wawan yaa.” suruh Sindy.

“Itu ada dibawah tudung.” kata Sindy sambil mendorong-dorong Alice pelan agar Alice mau mengantarkan kentang goreng kepada Wawan.

Alice pun akhirnya mengantarkan kentang gorengnya pada Wawan.

“Cincin ini... Bukannya tadi Alice ijin mau kerumahnya Dongpyo? Jangan-jangan Dongpyo anaknya—“

“Huh, Wawan cerewet sekali. Sudah diantarkan kentang, protes lagi karena tidak ada sausnya.” omel Alice.

Tiba-tiba Alice sudah muncul di dapur saja, Alice heran mengapa Ibunya sangat memperhatikan kalungnya tersebut. Tpi Alice belum mempertanyakannya sebab ia harus mengantarkan saus kentang goreng untuk adiknya, Wawan.

“Bu, saus sambal ada?” tanya Alice.

“Ada, di dalam kulkas.” jawab Sindy.

Sindy membuka pintu kulkas dan mencari saus sambal yang ada dibotol, ia pun menuangkannya di mangkuk kecil dan tersenyum sedikit jahat dan pergi mengantarnya kepada Wawan lalu setelah itu Alice buru-buru kembali ke dapur. Sesaat setelah Alice ke dapur, terdengar teriakan oleh Wawan.

“Ahhhh pedasssss!!! Kak Aliceeeeee jahatttttt!!!!” teriak Wawan. Sementara Alice yang mendengarnya hanya dapat tertawa kecil.

“Siapa suruh cerewet.” batin Alice.

Setelah itu Alice pergi menghampiri Ibunya yang sedang duduk dikursi meja makan di dapur, Alice ikut duduk juga berhadapan dengan Ibunya.

“Bu, ada yang Alice mau tanyakan.” kata Alice.

“Ada yang mau Ibu tanyakan juga pada Alice.” kata Sindy.

“Ada apa, Bu?” tanya Alice.

“Kamu habis dari rumahnyua Dongpyo, kan?” tanya Sindy pada Alice.

Alice mengangguk membenarkan pertanyaan dari Ibunya.

“Jadi apakah kalung ini dari Ayahnya Dongpyo?” tanya Sindy.

“Bukan, Bu.” jawab Alice.

“Lalu?” tanya Sindy.

“Mengapa Ibu ingin tau?” Alice kembali bertanya pada Ibunya.

“Ngh— itu— tidak boleh kah Ibu tau? Atau jangan-jangan ini dari Dongpyo untukmu yaa? Hayoo.” kata Sindy dengan raut wajah menggoda Alice, putrinya.

“Ah, Ibu apaan sih!” Alice sedikit malu-malu karenanya.

“Itu dari Om nya Dongpyo.” jawab Alice.

“Om?” tanya Sindy dengan raut wajah tidak percaya.
Alice mengangguk lagi.

“Iya, Bu. Kenapa?” tanya Alice yang penasaran.

“Tidak apa, hanya saja kalungmu begitu indah. Om nya Dongpyo sungguh pandai membelikan sebuah hadiah, ya?” kata Sindy dengan senyuman.

“Ah, itu— iya.” jawab Alice.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 16, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Young Appa |¦ hsw ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang