M34 - The Creepy Castle

275 24 4
                                    

°•○●○•°

BULU kuduk Melody mulai meremang. Mata gadis ini mengedar, memperhatikan setiap sudut bangunan di hadapannya ini. Apalagi mengingat bahwa sekarang adalah malam hari, membuat kesannya semakin menjadi seram saja.

Yap, setelah bersusah payah mendaki gunung ini, akhirnya mereka semua tiba di sebuah castle yang jauh di dalam hutan Stone--seperti apa yang ditunjukkan oleh peta milik Xevanya.

Kesan tua dan seram sangat cocok untuk menggambarkan keadaan bangunan ini sekarang. Jika dibandingkan dengan castle milik Chester, bangunan ini tentu saja terlihat lebih tua. Dilihat dari latarnya yang hitam kusam dengan beberapa lumut yang menghiasi di setiap sudut dindingnya, membuat bangunan ini hampir nampak seperti tidak berpenghuni.

"Ash, siapa yang mau tinggal di bangunan tua seperti ini?" celetuk Xevanya, bergidik ngeri seraya memeluk dirinya sendiri. Di saat itu Melody menyikut lengannya, berusaha mengikatkan agar gadis itu tidak sompral.

Xevanya menyengir lalu berkata, "Lalu tunggu apa lagi? Kenapa kita tidak langsung masuk ke dalam saja? Kenapa kita malah berdiri di depan pintu seperti ini?"

Melody ikut memalingkan wajahnya ke arah Chester. Pasalnya Chester adalah satu-satunya orang yang bisa membuat mereka berkomunikasi dengan para vampier itu.

Selanjutnya Chester menghela nafas dan mengetuk pintu tersebut dengan cukup keras. Beberapa saat menunggu, akhirnya pintu itu terbuka dengan sendirinya. Chester mengintip ke dalam karna tidak menemukan seseorang pun di sana.

"Ayo kita masuk," ujarnya kemudian.

"Apa kau yakin ini akan aman dan mereka tidak akan menyerang kita?" tanya Austin tiba-tiba, membuat Chester balik membalas tatapannya.

"Tidak ada seseorang pun yang menyambut kita di sini. Bagaimana jika ini adalah jebakan?" timpalnya.

Chester tertawa kecil mendengarnya. "Bagaimana bisa pikiranmu sedangkal itu? Percayalah, vampier lebih ramah daripada bangsa werewolf sepertiku. Ayo masuk!" Tanpa menunggu jawaban dari Austin, Chester langsung saja melangkah masuk ke dalam castle itu.

Austin berdesis. "Bahkan orang-orang yang tidak menyukai cerita fantasy pun tahu bahwa vampier tidaklah seramah itu."

Saat Austin melihat Melody hendak berjalan melewatinya, dengan cepat lengan gadis itu ia tahan. "Tetaplah berada di dekatku," ujarnya kemudian.

Melody terdiam sesaat lalu mengangguk. Kemudian mereka berdua berjalan masuk ke dalam bangunan itu, disertai dengan beberapa orang yang sudah berjalan lebih dulu dari mereka.

Mata Melody bergerak untuk menatap ke sekeliling. Udara di dalam sini sangatlah dingin. Lebih dingin dari suhu udara di luar. Hal ini membuat Melody mempererat genggamannya pada tangan Austin.

Melody sekarang masuk ke beberapa ruangan. Keadaannya sangat minim cahaya. Hanya ada beberapa obor kecil yang di simpan di setiap sudut ruangan. Ada juga beberapa bingkai foto berukuran besar, yang menampilkan beberapa gambar random. Dan yang menjadi pertanyaan Melody saat ini adalah,

Kemana semua orang?

Kenapa dirinya tidak melihat satu sosok pun yang berada di ruangan yang seperti aula ini?

MELODY 2 || Who Are You?Where stories live. Discover now