#02 teman kamar

39 6 1
                                    

---o0o---

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

---o0o---

Ada hal yang dilupakan Bima soal pengenalan Rona dan seluruh isinya, iya dia lupa ngenalin Rona ke penjuru rumahnya jangan salahkan Bima salahkan penulis yang membuat Bima menjadi mudah pelupa

"Emm... Anu...to-toilet dimana ya?"Rona bertanya dengan ragu sesekali memelankan suaranya, ketiga remaja yang tengah beradu perang dengannya yang tadi mengajak dirinya ikut main PSP menoleh "Ngapain nanya toilet Ron?"

"Gue...gue... YAN MAU PIPIS LAH!! mana toilet aduh gak tahan!!" Rona bangkit dan meninggikan suaranya membuat ketiga pemuda di depannya ikut berdiri "Loh gak tau? Emang gak di kasih tau Bima?" sedangkan Rona menggeleng kuat dengan wajah menahan diri

Jeje mendorong Bima geram "Lo gimana sih Bim, Rona kan anak baru harusnya lo kasih tau ruangannya biar dia gak bingung gini." Bima yang gak terima disalahkan malah ikut tersulut emosi "Loh kok lo nyalahin gue si, gue lupa lagian lo pada nyuruh turun ikut makan, ya salah lo lah!"

Jeje mengacak rambutnya "Lo tuh ya dibilangin malah ikut marah-marah gimana si!?"

"Woy udah, gue pengen pipis." Rona ingin memisahkan kedua pemuda itu dengan tangannya tapi Asahi lebih dulu menarik tangan gadis itu menjauh "E-eh..?"

Sampai di ruangan yang Rona yakini ini adalah toilet "Daripada lo repot-repot misahin dia berdua mending gue anterin, tuh kamar mandi buruan tar malah ngompol lagi." ujar pemuda itu selepas melihat raut wajah Rona yang menahan sesuatu hendak keluar

"Aaaa makasih Asa!!" Rona ngibrit ngunci pintu kamar mandinya dan membuang hadas didalam sedangkan Asahi ia kembali ke arah tivi dan setia memandangi pertengkaran Bima dan Jeje yang tak ada habisnya

"Malu orang mah lo berdua ribut di depan anak baru." Asahi menggeleng kepalanya bingung dengan tingkah keduanya seperti anak kecil

"Lo tuh tuan rumah disini BIMA!!!" Ucap Jeje dengan penuh penekanan

"Trus dengan gue tuan rumah disini lo seenaknya nyuruh gue? Gitu?" Bima malah nyerang Jeje balik

Bukannya mengalah Jeje malah terus mengatai Bima "Gue gak nyruh lo anying, gue tau pasti bu Minah yang nyuruh kan?" wah wah Jeje mancing api

Bima yang kesulut hendak melayangkan tangannya "E-eh astagfirullah masih ribut?!" pekik Rona dengan berlari ia mendorong kedua pemuda itu menjauh

Asahi yang kaget ikut menengahi "Udah gila ya lo pada?"

"Apasi yang diributin? Hum? Lo Bim! Kalo lo lupa ngenalin tinggal minta maaf, lo juga Je! Kalo udah tau gitu tinggal kasih tau Rona gak usah pake emosi!" Sulut Asahi memberikan tatapan ke masing masing pemuda itu

"Simple kan?"

"Sekarang lo berdua bae'an sebelum gue suruh bang Juna kesini!" ancam Asahi, mungkin bagi Rona nama itu asing buatnya tapi gak untuk penghuni lama khususnya mereka bertiga.

Akhirnya dengan rasa tulus mereka berdua berpelukan saling meminta maaf sekaligus ke Rona

"Gue ke atas duluan ya mau beresin barang." pamit Rona

Gadis itu beranjak naik ke atas membiarkan ketiga remaja itu menyelesaikan masalah mereka

"Weh tegang amat udah kayak listrik." serentak Ketiga remaja menoleh mendapati dua remaja berbeda gender memasuki ruangan dengan wajah santai

"Esaaa, huhuhu." yang merasa namanya terpanggil menatap remaja itu bingung sekaligus kesal tiba tiba ia malah ditempeli "Lo ngapa si Bim? Kepentok tian ya jadi gini?"

Aneh saja seorang Bima yang enggan bersikap manja ini tiba tiba malah menempelinya udah kayak cicak bertemu tembok, tapi dengan Bima kayak gini bikin bulu kuduk Esa pada bangun.
"Gak waras ya lu Bim, hiiiyyy."

"Eh Jeje, Asa gue ke atas ya." saat gadis cantik itu ingin menginjakkan kakinya ke lantai atas Jeje malah berujar "Ada anak baru di atas geulis."

Echa, gadis itu memberikan tanda 'oke' di tangannya

"E-eh anak baru...? Nanti deh gue kenalan ada dilantai atas kan?" tanya Esa kepada ketiganya yang diangguki serentak

"Bagus aja deh biar Echa ada temennya." gumam Esa

---o0o---

"Permisi." gadis berambut sebahu yang tengah merapihkan barangnya malah dikejutkan ketukan pintu

"Iya sebentar —eh...?"

"Hai!" Rona terkejut bukan main, didepannya ini bidadari kok bisa ada si manusia secantik dia, kalo Rona gak inget gender mungkin dia udah naksir sama cewek didepannya "H—hai..?"

"Gue Vanessa, Bima kasih tau kan kalo ada temen kamar lo yang namanya Echa?" gadis cantik itu dengan antusias memperkenalkan diri sambil tersenyum riang mengulurkan tangannya "Aruna, Rona."

"Aruna?...Rona?"

Rona mengangguk "Emm.."

"Nama yang bagus."

Echa dengan tinggi tubuhnya yang berbeda sedikit dengan tinggi tubuh Rona itu mengintip kamarnya sendiri —ralat kamarnya dengan Rona "Udah beberes?" tanyanya pada Rona

"Udah, baru selesai." Rona memundurkan dirinya membiarkan Echa masuk ke dalam "Beneran?"

"Iya."

Echa berbaring di atas kasur single bed miliknya dan mengambil laptop yang tertaruh di atas nanasnya, lalu menepuk nepukkan kasur mempersilahkan Rona untuk ikut berbaring di sampingnya dan gadis itu menuruti ucapannya.
"Sini-sini."

"Mau ngapain?" Rona bertanya bingung

"Nonton netflix lah." kekeh Echa melihat raut wajah gadis itu

"Netflix!? gas lah!!" dengan wajah berbinar Rona menyetujui dan ikut fokus menontonnya

—TBC—

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 14, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kosan KosongSatu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang