Menangis dan menangis, Tania benar-benar merasa frustasi dengan dirinya sendiri. Mengapa hanya menangis yang bisa ia lakukan, mengapa ia sangat lemah.
Waktu terus berjalan, begitupun dengan hidupnya juga orang-orang di sekelilingnya, kehidupan juga akan terus berputar seperti roda, lalu apa yang ia harapkan bila terus menangisi kesedihan hatinya.
Ah, entahlah mengapa semua menjadi serumit ini, atau memang dirinya sendirilah yang membuat semuanya menjadi sulit.
Apakah mungkin semua ini hanyalah bentuk kekesalannya saja, ataukah memang sudah menjadi takdirnya.POV Tania
Dari kejadian yang menimpaku, mengapa tidak ada pihak yang harus aku salahkan, karena semua orang berhak memilih jalannya sendiri meskipun harus menyakiti salah satu dari pihak yang merasa tersakiti sepertiku saat ini.
Papa, juga terlihat bahagia dengan keluarga barunya, dan hubungan mereka pun terlihat hangat. Saat papa bersama dengan keluarga barunya beliau seolah sangat bahagia sepertinya papa sudah tidak membutuhkan ku lagi.
Apakah kedua orangtuaku tidak saling mencintai? Dan apakah hadirnya diriku hanyalah sebuah kesalahan yang mereka perbuat dimasa lalu.
Pertanyaan demi pertanyaan seolah saling beradu dipikiran ku, atau lebih tepatnya aku tanyakan langsung saja ke papa. Mengapa mereka begitu lihai, menjadikan sebuah keluarga yang cacat menjadi terlihat utuh. Yang kurasakan selama ini kasih sayang mereka sangat tulus padaku, begitupun rasa cinta ku kepada mereka.
Aku harus bangkit dari keterpurukan ini, aku tidak ingin berkepanjangan selalu memikirkan hal yang terlalu mengada-ada. Akan kubiarkan mereka mencari kebahagiaan yang selalu keduanya impikan. Begitupun denganku.
Benar kata mama, aku sudah dewasa bukan anak kecil lagi, akupun harus menghormati keputusan mereka meskipun aku harus merasakan betapa hancurnya perasaan ku.
Lebih baik aku menyelidiki Reyhan, aku takut kalau dia hanya memanfaatkan ketulusan mama. Meskipun aku tau pilihan mama salah karena sudah menodai pernikahan suci bersama papa. Tapi bukankah papa juga sudah mendua diluar sana.
Pagi ini aku putuskan untuk mengunjungi rumah istri barunya papa terlebih dahulu sebelum bertemu dengan Reyhan. Karena yang aku tau kalau mama dan papa pagi tadi berangkat ke Sidney untuk pekerjaan. Sekarang aku sadar bahwa keharmonisan yang mereka ciptakan hanyalah sebuah pencitraan.
****
Dadaku bergemuruh tak menentu saat bertatap muka dengan istri barunya papa. Ingin sekali aku menampar dan mengulitinya agar ia dapat merasakan juga sakitnya perasaan ku saat ini.
"Ada perlu apa ya mbak?" Tanyanya ramah sesaat setelah membuka pintu.
"Ada yang ingin saya bicarakan kepada anda" sahutku ketus.
"Kita bicara didalam saja"
Lihatlah betapa mewahnya interior rumah ini. Meskipun hanya rumah minimalis.
"Aku anak kandung dari suami anda, bapak Seto Widiyanto!" tanpa basa-basi langsung saja aku lontarkan. " Apa anda sendiri sudah tau kalau papa sebelumnya sudah menikah?" Melihatnya tak terkejut, aku yakin kalau ia sudah mengetahuinya.
"Ya, aku tau"
"Apa karena harta" cercaku lagi.
"Apa kau kira aku miskin?" Sejenak ia menghentikan seduhan teh hijau nya. "Diminum tehnya, aku sengaja membuatnya didepan mu agar kau melihat sendiri kalau minuman yang aku buat tidak mengandung racun" benar-benar lancang sekali ia menuduhku seperti itu.
"Apa benar kalau anda mencintai papa?" Entah apa yang ia pikirkan itu tidak penting karena kedatangan ku kemari untuk mencari tahu.
"Baiklah kalau itu memang keinginan mu, aku akan menceritakan terjalnya perjalan cinta kami. Apa kau bernar ingin mendengarkan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
cinta terlarang
Romanceaku mencintai dia tapi takdir yang tidak mengizinkan kita saling memiliki