Bab 1 MIMPI?

21 3 0
                                    

"Huft

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Huft.., untung hanya mimpi".

Jam dinding terus berdetak dan jarum pendek menunjukkan pukul 2 pagi. Kondisi kamar berantakan dengan lumpur berserakan dimana-mana.


"Apa ini? Apa yang terjadi? Tadi mimpi kan! Harus mimpiiiii

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa ini? Apa yang terjadi? Tadi mimpi kan! Harus mimpiiiii. Pleaseeee......", Mohonnya sambil menangis kencang. 

Tak berapa lama kemudian, Bianca melihat 3 dari 4 orang asing yang ia temui di mimpi barusan tiba-tiba menghampirinya. Mereka terus mendekat dengan cahaya yang menyelimuti dan tibaa saatnyaa...

"Aaaargh...", teriak Bianca takut. 

"Heiii, are you okey?", tanya pria dengan kacamata hitam sambil memegang pundak Bianca. 

Bianca seakan termenung melihat 3 orang asing mengelilinginnya dengan lampu senter yang menyilaukan mata. 

Huft, hembusan nafas keluar dari mulutnya. "Kalian siapa? Dimana ini? Kenapa aku bisa disini?"

"Ohh iyaa aku Jeno"

"Aku Kale"

"Hii aku Marsha"

Ternyata 3 orang asing ini juga belum saling tahu nama masing-masing sehingga mereka baru saling tegur sapa sejak Bianca menanyakan siapa mereka.

"Ha, kalian belum saling kenal juga? Aku Bianca. Ada yang tahu ini dimana? Aku bingung banget dan tubuhku sakit semua."

"Bi kita juga belum tahu ini dimana, mungkin sebaiknya kita pergi secepatnya dari sini deh. Sebelum monster-monster jelek itu datang lagi." Marsha mengusulkan idenya.

Mereka saling menyetujui usulan tersebut dan bergegas pergi dan berharap menemukan tempat yang setidaknya memiliki sumber cahaya mengingat senter yang tengah mereka gunakan sudah menunjukkan ketidaksiapannya untuk menemani mereka lebih lama.

Masing-masing dari mereka mendukung ransel hijau bak tentara yang sedang pendidikan. Di dalam ransel terdapat barang-barang aneh yang bahkan mereka tak pernah melihatnya.

"Arghh capekk, kalian duluan aja. Aku lelah kali lahh, ada yang punyaa makanan?".

Kale manusia yang bobot badannya lebih besar sehingga membutuhkan asupan energi lebih banyak dibanding teman-temannya. Untung saja di dalam ransel masing-masing terdapat bekal tapi bagian Kale sudah habis ia makan semuanya sebelum meninggalkan tempat tadi.

Seakan ucapan Kale itu virus yang membuat perut mereka merintih seperti kehabisan energi sehingga mereka memutuskan untuk beristirahat di balik tumpukan batu besar.

Setelah sekian lama mereka menghabiskan waktu untuk mengisi energi dan beristirahat, butir-butir cahaya muncul dari kejauhan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah sekian lama mereka menghabiskan waktu untuk mengisi energi dan beristirahat, butir-butir cahaya muncul dari kejauhan.

Setelah sekian lama mereka menghabiskan waktu untuk mengisi energi dan beristirahat, butir-butir cahaya muncul dari kejauhan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
US vs MonstersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang