Benar kata orang, kesan pertama kita akan menjadi tolak ukur bagaimana hubungan kita kedepannya.
-Hinata&Sasuke
Seorang wanita bergaun malam berwarna hitam, memasuki sebuah hotel besar yang sangat ramai itu. Seorang pria paru baya melambaikan tangan kearahnya, menyiratkan agar wanita itu mendekati mereka.
"Hyuga Hinata putri bungsuku." ujar pria paru baya tadi yang merupakan ayah dari wanita bernama Hyuga Hinata itu.
Hinata tersenyum tipis saat rekan bisnis ayahnya itu melihatnya seakan ingin menelanjanginya.
'Dasar pria tua bangka mesum!'
"Bukan sekedar rumor kecantikan putrimu ini, Hizashi." setelah sedikit basa-basi Hinata menjauh dari ayah dan rekannya itu.
Hinata mendekati bar kecil di sudut ruangan itu. "Berikan aku segelas Wiski." ucapnya pada Bartender. Hinata melihat sekelilingnya yang dipenuhi pria-pria dengan jas serta aksesoris mahal bagitu juga dengan para istri-istri mereka yang sibuk memamerkan perhiasan-perhiasan.
"Ini minumanmu, cantik." "Thank you"
Sudah 13 tahun ia meninggalkan kota kelahirannya ini dan baru saja kembali. Selama 13 tahun itu ia menghabiskan waktunya bersekolah di LA. Dan kembali untuk membalaskan dendamnya pada salah satu orang diruangan ini.
Hinata tersenyum miring melihat tingkah orang-orang kaya yang begitu palsu dihadapannya ini. Mereka adalah mafia-mafia kelas atas yang siap membunuh siapapun yang menjadi saingannya. Saat bertemu dengan para dewan-dewan negeri mereka bertingkah seperti orang kaya pada umumnya, namun nyatanya mereka sedang mengaet dewan-dewan untuk menjadi kolega-kolega mereka yang akhirnya akan membantu melancarkan bisnis ilegal mereka.
Hinata menyesap Wiskinya, minuman alkohol itu sama sekali tidak mempengaruhinya.
Tak lama lagi penantiannya selama 13 tahun ini akan terwujud .
"Hime." panggil seseorang pria berambut panjang lalu menghampiri Hinata dan mengecup dahi si bungsu Hyuga itu.
"Kak Neji." pria itu adalah Neji kakak kandung Hinata.
Neji adalah calon pewaris Hyuga Company, ia sekarang memegang penuh perusahan cabang di Osaka.
"Bosan?"
"Lebih tepatnya merasa muak."
"Oh ayolah Himee... Nikmati saja pestanya." ujar Neji lalu menggandeng dua wanita penghibur dan menjauh dari Hinata.
"Pesta sesungguhnya adalah ketika aku membantai mereka semua."
....
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story With Rival
Teen FictionCinta adalah satu-satunya alasan kuat yang membuat kita keluar dari jalur yang semestinya. _Hinata&Sasuke