Suasana malam ini di kediaman Hyuga cukup bising. Kebisngan itu diciptakan oleh Neji dan Hinata yang sedari tadi terus beradu argumen.
"Aku melarang kau keluar dengan dia karna kakakmu ini tak ingin kau kenapa-kenapa. Kalau kau tetap mempertahankan kepala batumu itu aku akan mengantarmu" ujar Neji sambil mendekat ke nakas kamarnya dan mengambil sebuah kunci motor.
"Aku tidak ingin di antar! Berhenti menganggapku seperti anak kecil." ujar Hinata lalu berlari keluar. Sedangkan kakaknya itu hanya menggelengkan kepalanya.
Seperti kesepakatan Hinata dan Sasuke, mereka akan bertemu di kafe malam ini. Putri Hyuga itu setelah bersiap ke kafe, ia mencoba meminta ijin pada Neji. Kakaknya itu sangat keberatan namun bukan Hinata kalau tidak melawan.
...
Suasana kafe itu mulai sepi, tapi orang yang ditunggu Hinata belum juga menunjukan batang hidungnya. Sedari tadi Hinata mengerjakan tugas itu sendirian.
Setelah selesai mengerjakan tugas itu, Hinata segera beranjak pergi. Ia berjalan menuju halte bus terdekat. Saat sampai dihalte itu, ia duduk sambil mendengarkan lagu menggunakan earphone.
Dari kejahuan Hinata melihat Sasuke telah sampai ke kafe tadi yang mereka sepakati. Sasuke sedikit berbincang-bincang dengan pelayan kafe itu. Akhirnya Sasuke keluar dari situ dan mencari keberadaan Hinata.
Tatapan mereka bertemu, namun karena bus sudah datang Hinata segera naik dan tidak memperdulikan Sasuke.
"TUNGGUUU!!!" Sasuke terus berteriak sambil berlari kearah halte, beruntung ia tepat waktu dan menaiki bus itu.
Bus itu tampak sepi, hanya ada dua lansia dan satu ibu hamil. Sasuke segera menghampiri Hinata, sedangkan cewek itu sama sekali tak perduli.
"Hei, bagaimana dengan tugas kita?" mendengar pertanyaan laknat itu Hinata menghela lapas dalam-dalam.
"Apa maksudmu tugas kita?" alih-alih menjawab, Hinata meresponnya dengan balik bertanya. Pria ini sungguh tidak tau diri, adakah jasa meyembelih kepala manusia?
"Oke baiklah, terserah." Apa yang kalian harapkan? Sasuke akan meminta maaf? dan memohon agar Hinata memasukan namanya dihasil tugas kelompok yang Hinata kerjakan sendiri itu? Oh tentu tidak!
Sasuke biasanya jika satu kelompok dengan perempuan ia tidak pernah datang untuk mengerjakan bersama-sama. Biasanya perempuan-perempuan itu tidak akan mempermasalahkannya.
Namun, kali ini ia satu kelompok dengan perempuan yang notabenya adalah musuhnya. Tentu sudah bisa dibayangkan nantinya bagaimana. Entah kenapa juga Sasuke membuang waktunya datang kekafe itu walau sudah sangat terlambat, karena pria itu tidak pernah meluangkan waktu sedikitpun.
Hinata dan Sasuke sama sekali tidak mengeluarkan kata-kata lagi. Beginilah ketika kedua pendiam bertemu.
"Ada apa, Pak?" tanya seorang penumpang pada pak sopir yang tiba-tiba menghentikan bus.
"Maaf pak ada kemacetan, didepan baru saja terjadi kemacetan"
"AHHHH"
Ibu hamil, salah satu penumpang itu berteriak. Hinata segera mendekat ke wanita.
"Kenapa bu?" tanya Hinata, cewek itu nampak khawatir melihat kondisi wanita yang sepertinya lebih tua tiga tahun darinya..
"Sepertinya saya akan melahirkan hiks.."
"HEH???" Semua penumpang langsung panik termaksuk Sasuke.
Hinata mematung melihat darah yang sudah mengalir lewat sela paha wanita itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story With Rival
Teen FictionCinta adalah satu-satunya alasan kuat yang membuat kita keluar dari jalur yang semestinya. _Hinata&Sasuke