Author POV.
Kastil besar dan mewah itu terlihat gelap dan sepi dinginnya malam menembus sampai ke pori-pori setiap orang di sana.
Seorang pria tampan dengan wajah pucat dan rambut hitam sekelam langit malam itu tertidur dengan pulas di peti mati mewah yang berlapiskan kaca dan berlian di setiap sisinya.
Setiap orang melihatnya tidak akan berpikir jika pria itu sudah mati, makanya yang tertutup terlihat seperti pria itu hanya tertidur pulas.
"Tuan, sudah saatnya ada bangun" seorang pria tua dengan stelan Jas hitam berdiri dengan kaku di samping peti mati.
Kelopak mata itu mulai terbuka memperlihatkan bola matanya yang semerah darat terlihat seperti kelopak bunga mawar yang indah.
Pria tampan berwajah pucat itu menatap kearah pria tua yang tersenyum sopan padanya.
"Sudah berapa lama aku tertidur ?" Suara dingin dan berat itu memecah keheningan malam di dalam kastil yang berada di tengah hutan itu.
"Susah 400 tahun sejak terakhir kali bangun My lord" jawab pria itu.
Pria tampan dengan mata merah itu mengusap rambut hitam sepanjang bahu kearah belakang.
"Selamat anda sudah terbangun lagi Tuan ku Keilan Lowel Romano" pria tua itu membungkuk dalam dengan gaya lembut khas pelayan yang setia.
Pria itu bangun dari peti mati dan berdiri dengan begitu anggun layaknya bangsawan terhormat.
Keilan melihat kearah pria tua yang setia melayaninya sejak 500 tahun yang lalu.
"Kau masih seperti 500 tahun yang Roy" kata Keilan.
"Saya akan selalu seperti seperti ini My lord tidak penting berapa ratus tahun itu" balas Roy sopan.
Mata merah Keilan menatap Roy dengan datar dan penuh ketegasan.
"Kenapa kau membangunkan ku ?" Tanya Keilan.
"Saya minta maaf my lord, para pengikut anda sudah menemukan wanita itu" jawab Roy.
"Wanita itu ?" Ulang Keilan.
"Ya wanita itu, reinkarnasi dari Lady Elissa De Monta" jawab Roy.
Tubuh Keilan kaku saat Roy menyebut nama wanita yang membuatnya harus tertidur selama 400 tahun.
"Di mana dia ?" Tanya Keilan dingin.
"Dia ada di sini My Lord, belahan jiwa anda sekaligus wanita yang takdir kan untuk anda" jawab Roy.
Wanita yang takdir kan ? 500 tahun yang lalu Keilan Lowel Van Romano tidak pernah percaya dengan kata-kata belahan jiwa atau takdir, hingga dia membunuh Elissa De Monta wanita bangsawan cantik yang berhati lembut.
Dan itu juga membuat dia mendapat kutukan tertidur hingga beratus-ratus tahun lama hingga wanita itu datang.
"Di mana wanita itu ?"
"My lady berada di pemukiman manusia"
"Manusia ? Hahahaha apa dia tetap bereinkarnasi menjadi manusia wanita walaupun sudah melewati 400 tahun kehidupan"
Roy tidak bisa membuka mulutnya saat dia merasakan tekanan kuat yang keluar dari tuannya.
Pria tampan yang dia rawat selamat 500 tahun ini adalah vampire berdarah murni yang terakhir yang masih berada di dunia ini.
"Aku akan menjemput pengantin ku kembali Roy, tempat dia berada adalah di dalam kastil ini bukan di antara para manusia yang menjijikkan itu" geram Keilan.
"Saya mohon bersabar My Lord, My lady pasti akan kembali ke sisi anda selamanya, selama 500 tahun saja sudah mengumpulkan para vampire dan human ( manusia yang di jadikan vampire )" kata Roy.
"Berapa banyak para human yang kau kumpulan Roy"
"Saya sudah mengumpulkan 500 vampire berdarah campuran dan 4000 human" jawab Roy tenang.
Keilan tersenyum dan menatap seisi kastil dengan pandangan datar.
"Kita berada di hutan kematian, tempat ini adalah paling aman My Lord, seorang pengikut anda memasuk ke dunia politik dan membuat hutan ini menjadi daerah terlarang" jawab Roy.
Pria itu menerima cangkir berisi darah dan memberikan pada Keilan.
"Kita juga mendapat stok darah yang tidak akan pernah habis my Lord" kata Roy.
Keilan menerima cangkir berisi darah dan mencicipi dengan perlahan, rasa panas dan aroma nikmat yang berada dari dalam cangkir membuat Keilan tahu jika darah itu dari manusia bukan dari hewan seperti Babi atau sapi.
"Dari mana kau mendapatnya ?" Tanya Keilan.
"Selama 400 tahun ini saya membangun perusahaan besar untuk menjadi tameng agar mendapatkan darah setiap bulannya dari para karyawan yang berkerja di perusahaan" Jawab Roy.
Keilan tersenyum dia selalu menyukai cara kerja Roy ya selalu cepat dan cekatan, dia tahu kapan dia harus bertindak dan kapan harus berhenti.
"Seperti biasa aku selalu menyukai cara kerja mu Roy" kata Keilan.
"Suatu kehormatan bagi saya menerima pujian dari anda My lord" balas Roy.
Keilan berjalan kearah lorong-lorong panjang yang gelap dan mewah itu.
Dia berhenti di lorong paling ujung dengan pintu mewah yang terbuat dari kayu terbaik, Roy maju ke depan dan membuka pintu mewah itu untuk tuannya.
Keilan menatap seisi kamarnya dengan ekspresi datar, kamar bergaya Eropa kuno dengan kain sprei sutra yang berwarna merah.
Keilan berjalan kearah sudut kamarnya, dia melihat gambar wanita cantik dengan gaun yang berwarna mereka, Keilan tidak mungkin melupakan senyum indah yang menawannya saat dia pertama kali bertemu.
Elissa De Monta, gadis bangsawan yang anggun dan cantik serta seorang manusia yang pertama kali dia sukai.
Keilan tidak pernah menyukai manusia baginya manusia adalah hama, mereka menjijikkan dan sangat serakah.
Setiap manusia yang datang padanya akan memberikan anak atau kerabat dekat mereka untuk di jadikan makan sekaligus barang bisa mereka tukar dengan kekayaan dan kekuasaan.
Keilan menyentuh lukisan wajah wanita cantik itu dengan lembut, dia dulu berpikir jika Elissa sama dengan para bangsawan lain yang menginginkan kekayaan dan kekuasaan, dan itu yang membuat dia membenci wanita itu saat pertama kali bertemu.
Tapi dia salah Elissa mencintai dengan tulus dan rela mati di tangannya.
"My lady tidak berubah My lord dia masih sangat cantik, hanya wajahnya yang berubah" kata Roy.
400 tahun lalu dia melihat dengan jelas ke sedihan dan juag penyesalan tuannya dia membunuh wanita yang dia cintai dengan tangannya sendiri.
"Aku ingin membawanya kembali ke pelukan ku Roy" kata Keilan.
Pria tua itu membungkuk dan membalas dengan pasti kata-kata Tuan.
"Tentu saja My lord, My lady pasti akan kembali lagi ke pelukan anda seperti dulu" jawab Roy pasti.
"Besok malam aku membawanya Roy, wanita yang menjadi takdir ku" kata Keilan.
Dia berjalan kearah kursi dan meja kecil yang berada di dalam kamar.
Roy meletakkan Teh hitam yang selalu di minum tuannya sejak 500 tahun yang lalu.
"Singkirkan lukisan itu aku tidak membutuhkan lagi, tempat itu akan di ganti dengan lukisan gambar nyonya yang baru, tidak ada lagi Elissa De Monta hanya ada mate ku" kata Keilan.
Roy menundukkan kepalanya dan tersenyum dengan sopan.
"Sesuai keinginan anda My Lord, keinginan anda adalah perintah bagi kami" balas Roy.
..............
TBC.
Komen 60 dan like 100 mami lanjut ya say kalau enggak mami enggak update lagi
Mami update 2 atau 3 Minggu sekali watpat
KAMU SEDANG MEMBACA
Sex with Vampire
Fantasy21+ Adult + Fantasi + vampire + Romantis. Setelah kepindahannya ke rumah bibi-nya di Italia mimpi itu selalu datang tiap malam memberikannya kenikmatan surgawi pada Calia. Sentuhannya, ciumannya serta kejantanannya membuat Calia seakan-akan mabuk. W...