"Assalamualaikum."
"Waalaikumusalaam."
Naswa yang tengah menjinjing sepatunya tersenyum canggung saat mengetahui jika ada paman dan bibinya di rumah.
Setelah menyimpan sepatu di rak Naswa langsung melangkah menyalami semua orang yang berada di sana.
"Naswa udah besar saja, cantik lagi. Pasti sudah punya pacar ya?" tanya Bibi Sania membuat Naswa terdiam.
Naswa dan kedua orang tuanya saling bertatapan. Kenapa sih di zaman sekarang perzinahan di normalisasi-kan begini?
"Naswa gak punya pacar, Bi."
"Masa iya enggak punya pacar? Kan kamu cantik, gak mungkin gak laku," ucap Bibi Sania tidak percaya.
"Naswa mana bisa laku, dia orangnya dingin. Gak bisa terlalu di bawa bercanda. Serius terus mana kata-katanya bijak lagi." Saddam - putra pertama bibi-nya itu ikut menimpali saat baru saja memasuki ruang tamu dengan segelas jus mangga di genggamannya.
Naswa tersenyum. "Naswa gak pacaran itu takut dosa, bukan gak laku."
"Dan untuk kak Saddam, Alhamdulilah kalau kata-kata yang selalu keluar dari mulut Naswa sering kali terdengar bijak, itu memang sudah biasa untuk seseorang yang mulutnya sering di basahi oleh dzikir dan membaca Al-Qur'an."
KAMU SEDANG MEMBACA
Remember this...
SpiritualKamu boleh menyerah dalam menggapai impian tapi tidak dengan ridho Allah SWT. 𝗰𝗼𝘃𝗲𝗿 𝗯𝘆 𝗽𝗶𝗻𝘁𝗲𝗿𝗲𝘀𝘁